Infrastruktur

Terowongan Walini 608 Meter Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sudah Tembus Perkebunan Maswati

Terowongan Walini 608 Meter Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sudah Tembus Perkebunan Maswati

Istimewa
Terowongan Walini di Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung di kawasan Perkebunan Maswati, Desa Kanangasari, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (14/5/2019). 

Terowongan Walini 608 Meter Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sudah Tembus Perkebunan Maswati

Butuh waktu 15 bulan merampungkan terowongan Walini sepanjang  608 Meter di Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Rampungnya terowongan ini menandakan progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung  yang signifikan.

Terowongan atau Tunnel Walini di kawasan Perkebunan Maswati, Desa Kanangasari, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat.

Terowongan sepanjang 608 meter ini dikerjakan selama 15 bulan dan menjadi terowongan pertama yang berhasil ditembus dari total 13 terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang akan dibangun.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Menteri BUMN Rini Soemarno, Direktur Jenderal Pengadaaan Tanah Arie Yuriwin, serta jajaran Pemerintah Provinsi Jabar dan Kabupaten Bandung Barat, menyaksikan detik-detik penembusan Tunnel Walini ini dalam kegiatan "Walini Tunnel Breakthrough" pada Selasa (14/5/2019).

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyambut baik progres Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang menurutnya sangat luar biasa cepat ini.

Gubernur yang akrab disapa Emil ini berharap di akhir 2019, konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa mencapai progres yang lebih mendekati target, sehingga target di 2021 Kereta Cepat beroperasi, dapat tercapai.

Dengan wewenangnya sebagai Gubernur, Emil menyatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyelesaikan berbagai dinamika yang didapati selama proyek berlangsung, terutama dalam proses pembebasan lahan.

"Terakhir kita membahas yang melewati Purwakarta, melewati tambang-tambang yang juga bagian dari jalur itu. Kemudian kita juga sudah putuskan koneksi dari Tegalluar (Stasiun Kereta Cepat di Kabupaten Bandung) ke Kota Bandung dengan LRT adalah dua kilometer, dari situ nyambung ke eksisting jalur kereta ke Kebonkawung (Stasiun Bandung), pusat Kota Bandung," ucap Gubernur dalam kesempatan tersebut.

Emil mengatakan ke depannya juga akan dibuat stasiun transit yang berlokasi di wilayah Masjid Raya Al- Jabbar di Gedebage, Kota Bandung.

Rencananya, Emil sendiri yang akan mendesain bangunan stasiun yang juga akan menghubungkan dengan kawasan GBLA tersebut.

Menurut Emil, proyek kereta cepat ini akan menjadi kebanggaan nasional. Selain akan mendukung pergerakan ekonomi kedua daerah, juga akan lahir kota-kota baru di sepanjang transitnya.

"Penduduk Jawa Barat ini jumlahnya hampir 50 juta, dengan lahirnya kota- kota baru, akan menjadi titik pemerataan pertumbuhan. Hingga suatu saat bukan tidak mungkin ada warga Walini kerjanya di Jakarta," katanya.

Emil berharap model percepatan transportasi ini bisa menjadi penghubung di daerah strategis lain yang cepat pertumbuhan industrinya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved