Berita Bogor
Puluhan Penambang Emas Tertimbun Longsor di Kaki Gunung Pongkor Bogor, Lima Orang Tewas
Puluhan penambang tertimbun akibat longsor yang terjadi di Gunung Pongkor, Desa Bantar Karet, Kabupaten Bogor, Minggu (12/5/2019) pukul 01.00 WIB.
Jenazah para gurandil kemudian dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya masing-masing.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, korban tewas adalah Maman (50), Iding (20) (anak Maman), Yayan (28), Jana (32), Amir (52), Ahmad (28), Dedi (31), dan Nurdin, (20).
Seluruh korban merupakan warga Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi.
Kapolsek Nanggung AKP Nyoman Suparta menjelaskan saat itu para korban sedang melakukan penggalian lubang untuk mencari emas dalam kondisi hujan deras pada pukul 15.30.
"Mereka tertimbun longsor dikedalaman 40 meter. Saat itu, air memasuki lubang yang mereka gali dan air mulai meninggi mereka berusaha keluar.
Belum sampai bibir lubang, tanah tiba-tiba ambrol dan menutup lubang," katanya Nyoman saat dikonfirmasi, Jumat (4/4/2014) siang.
• Jenis Kelamin Anak Pertama Tasya Kamila dan Randi Bachtiar, Menggemaskan!
• KRONOLOGI Lengkap Pembunuhan Wanita di Apartemen Habitat Tangerang, Begini Niat Busuk Pelaku
• Seperti Ini Ucapan Tien Soeharto Sebelum Wafat, Jadi Tanda Masa Kekuasaan Soeharto Berakhir
Dia menjelaskan, karena lokasi penambangan liarnya berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi.
Maka dilokasi tersebut para gurandil yang beroperasi mayoritas orang Sukabumi.
"Diduga mereka memasuki area PT Antam melalui jalan tikus yang berbatasan dengan Sukabumi," katanya.
Pihaknya sudah berupaya menyelidiki penyebab terjadinya longsor dan berusaha melakukan otopsi terhadap para jenazah.
"Namun keluarga korban menolak untuk diotopsi, dan jenazahnya langsung dimakamkan malam itu juga," katanya.
Nyoman membantah sering terjadinya penambangan liar hingga menewaskan gurandil, dikarenakan minimnya pengawasan, baik dari pihak kepolisian maupun PT Antam.
PT Antam adalah pemegang izin eksplorasi emas di Gunung Pongkor.
"Kami dan manajemen PT Antam sudah melakukan patroli rutin. Tapi tetap saja mereka nekat dan nakal memasuki area pertambangan melalui jalan tikus," katanya.
Belum menerima laporan