Pilpres 2019

Emha Ungkap Tantangan pada Jokowi dan Prabowo Berani Hitung Ulang Terbuka Dipantau Layar Lebar

Kalau saya Prabowo yang dituduh curang, maka saya minta hitung ulang. Kalau saya Jokowi dan dituduh curang, maka saya akan minta dihitung ulang.

Tribun Jogja
Emha Ainun Najib 

"Tidak ada Undang-Undangnya."

"Berapa saja boleh, akhirnya lama-lama Anda jadi jongos di negaramu sendiri," katanya.

Hal tersebut, kata Emha Ainun Najib, merupakan hal terburuk yang bisa dialami Indonesia.

"Hati-hati pada yang gagal tadi," katanya.

Terkait dengan proses Pemilihan Umum (Pemilu) yang berjalan dinilai curang, Cak Nun menjelaskan tentang ini jalan keluar yang bisa dilakukan.

"Kalau saya Prabowo yang dituduh curang, maka saya minta hitung ulang."

"Kalau saya Jokowi dan dituduh curang, maka saya akan minta dihitung ulang."

"Dihitung di tempat terbuka dan disaksikan orang pintar dan jujur, dipantau dengan layar lebar."

"Tinggal, wani opo ora? (berani apa tidak)," katanya dalam sebuah kajian yang disampaikannya secara terbuka, dikutip Warta Kota.

Cak Nun pun menjelaskan tentang jalan keluar tersebut.

Menurut dia, mereka yang jujur pasti berani.

"Yang tidak curang, pasti berani."

"Kalau yang curang, pasti mbulet, kakean (kebanyakan) alasan," katanya.

"Salahnya Prabowo Subianto yang diculik tidak dimusnahkan, makanya Pius Lustrilanang, Haryanto Taslam, itu berterima kasih kepada Prabowo Subianto dan sekarang masuk Gerindra," kata Cak Nun.

Dalam salah satu ceramahnya yang kini viral di media sosial, Emha Ainun Najib alias Cak Nun menguak kasus penculikan aktivis di tahun 1998.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved