Rizal Ramli Beberkan Lima Presiden Indonesia yang Tidak Ngotot Mempertahankan Kekuasaan
Sejatinya, kata Rizal Ramli, para pemimpin sekarang harus belajar banyak dari para pendahulunya.
Sikap bijaksana seorang pemimpin, menurut Rizal Ramli, juga terlihat dari Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, yang fair dalam berkompetisi di Pilpres 2004.
• Sejumlah Pria Misterius Bermotor Kerap Memotret Baliho Prabowo-Sandi di Bekasi, Lalu Pergi
"Mega sangat demokratis. Sebagai petahana, bisa saja Mbak Mega main curang di Pemilu 2004, dengan memanfaatkan kekuasaannya," paparnya.
"Yakni menggunakan instrumen negara seperti polisi dan pakai tentara. Kalaupun kalah, Mbak Mega kalah dengan terhormat," tegas Rizal Ramli.
Jadi, Rizal Ramli kembali mengingatkan bahwa pemimpin Indonesia harus mengutamakan keinginan rakyat ketimbang memenuhi ego-nya.
• Pekan Depan Eggi Sudjana Diperiksa Sebagai Tersangka Kasus Dugaan Makar
"Harusnya pemimpin hari ini belajar dari sejarah, jangan ngotot, jangan ngeyel, hanya sekedar mau kuasa, toh prestasinya pas-pasan dan ekonomi memble di 5%," cetusnya.
"Dari lima pimpinan Indonesia sebelumnya, semua itu nerimo, bahwa ketika waktunya rakyat sudah tidak mau mereka, mereka legowo mengundurkan diri, tidak ngotot, karena mereka tahu korbannya rakyat,” beber Rizal Ramli.
Sebelumnya, Rizal Ramli menilai saat ini belum perlu memindahkan ibu kota Indonesia.
• Jengkel Proses Perizinan Investasi Masih Bertele-tele, Jokowi Ancam Lakukan Ini
Justru, kata Rizal Ramli, saat ini Bangsa Indonesia lebih memerlukan seorang presiden baru.
"Rakyat itu hari ini bukan perlu ibu kota baru, tapi perlu presiden baru," katanya ditemui seusai menghadiri peringatan May Day di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Rabu (1/5/2019).
Di lokasi yang sama, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai wacana pemindahan ibu kota hanya isapan jempol belaka.
• Eggi Sudjana Jadi Tersangka, BPN: Setiap Protes kepada Pemerintah Diarahkan ke Makar
Ia menyebut wacana tersebut hanya sebagai pengalihan isu.
"Itu saya kira wacana isapan jempol saja untuk mengalihkan isu. Dulu juga begitu, 4 tahun 5 tahun yang lalu, habis itu nanti reda sendiri," ujarnya.
"Udahlah, ini omong kosong, omong kosong yang dilakukan oleh Presiden Jokowi," sambungnya.
• Ferdinand Hutahaean Setuju Orasi Eggi Sudjana Isyaratkan Makar, tapi Sebaiknya Cukup Ditegur Saja
Menurutnya, jika pemerintah serius memindahkan ibu kota negara, semua pihak harus segera duduk bersama untuk merencanakannya dengan matang.
"Itu harus ada pembicaraan, bukan asal ngomong. Kalau ini kan asal ngecap aja. Kalau mau memindahkan ibu kota ayo duduk, rencanakan dengan matang, bukan lontaran-lontaran," paparnya.