Pasar Modal

Setelah Anjlok, IHSG Hari Ini Ditutup Menguat: Apa Penyebabnya?

Setelah mengalami penurunan dalam beberap hari, indeks harga saham gabungan atau IHSG Bursa Efek Indonesia ditutup menguat, Selasa (7/5/2019).

thinkstockphotos
Ilustrasi. Setelah mengalami penurunan dalam beberap hari, indeks harga saham gabungan atau IHSG Bursa Efek Indonesia ditutup menguat, Selasa (7/5/2019). 

Pada hari ini pergerakan IHSG terangkat oleh kekhawatiran investor yang cenderung menurun.

Sentimen-sentimen positif tersebut masih akan terasa dampaknya bagi pergerakan indeks esok hari.

WARTA KOTA, PALMERAH--- Setelah mengalami penurunan dalam beberap hari, indeks harga saham gabungan atau IHSG Bursa Efek Indonesia ditutup menguat, Selasa (7/5/2019).

IHSG pada hari ini ditutup di posisi 6.297, dan ketika dibuka, IHSF berada pada posisi 6.271.

Itu berarti selama satu hari, indeks mengalami kenaikan 40,965 poin atau sekitar 0,65 persen.

Sebanyak 237 saham mengalami kenaikan.

Tarif Internet di Indonesia Dianggap Lebih Mahal, Bagaimana soal Kecepatannya?

Sedangkan 159 saham lainnya menurun, dan 136 saham tidak bergerak.

Asing mencatatkan aksi beli sebesar Rp 536, 2 miliar di semua pasar.

Sedangkan aksi jual asing tercatat hanya sebesar Rp 17,73 miliar saja di pasar reguler.

Sektor industri dasar memimpin pergerakan indeks pada hari ini yakni menguat sebesar 1,87 persen.

Penjualan Ritel Meningkat, Aprindo: Pertumbuhannya Tidak Sesuai Harapan

Setelahnya, sektor aneka industri juga mengalami peningkatan sebesar 1,24 persen.

Sektor infrastruktur juga menguat sebesar 1,13 persen menyusul dua sektor lain yang sudah disebutkan diawal.

Analis Indo Premier Sekuritas, Mino, mengatakan, pada hari ini pergerakan IHSG terangkat oleh kekhawatiran investor yang cenderung menurun.

"Utamanya terkait dengan perang dagang Amerika Serikat dengan China," kata Mino kepada Kontan.

Menurut Mino, kedatangan Wakil Perdana Menteri China ke Amerika Serikat pada Kamis (9/5/2019) membangkitkan kembali optimistis hasil perundingan dua negara adidaya itu.

Padahal sebelumnya, Presiden Amerika Serikat melalui akun Twitternya mengatakan bahwa bea impor AS terhadap berbagai barang China yang saat ini senilai 200 miliar dollar akan dinaikkan menjadi 25 persen.

Perang Dagang, China Dianggap Ingkar Janji: Trump Ngotot Tarif Impor dari China Naik

Saat ini, bea impor barang China yang masuk ke AS sebesar 10 persen.

Trump juga mengancam mengenakan bea masuk baru sebesar 25 persen terhadap produk China senilai 325 miliar dollar AS secepatnya.

Selain dari sinyalemen yang cenderung mereda antara AS dan China, data domestik juga menjadi tambahan sentimen positif bagi indeks.

Sebelumnya, penjualan ritel di bulan Maret yang mengalami kenaikan signifikan disebut juga sebagai katalis baik bagi indeks.

TIX ID Dapat Menjual 2,5 Tiket Film Avengers: Endgame

Indeks Penjualan Riil (IPR) periode Maret 2019 naik menjadi 230.1, atau meningkat 10,07 persen secara year on year (yoy).

Peningkatan tersebut lebih tinggi dibanding bulan April yang hanya 9,08 persen yoy.

Analis Bina Artha Sekuritas, Nafan Aji, mengatakan, secara teknikal indikator MACD masih berada di area negatif.

Sementara itu, terlihat bahwa stochastic dan RSI sudah mulai meninggalkan area oversold.

"Di sisi lain, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance," kata Nafan.

Tanggapan Warren Buffett soal Perang Dagang Antara Amerika Serikat dan China

Mino memperkirakan sentimen-sentimen positif tersebut masih akan terasa dampaknya bagi pergerakan indeks pada esok hari.

Ia mengatakan, IHSG akan bergerak dalam rentang 6.260-6.335.

Sedangkan Nafan Aji memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 6.249-6.334.

Berita ini sudah diunggah di Kontan.co.id dengan judul Setelah tiga hari berturut amblas, akhrinya IHSG hari ini ditutup menghijau

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved