Pendaki Kabur Lihat Bayi Macan Tutul Jawa di Gunung Papandayan, Kamera CCTV Potret 10 Macan Dewasa
Pendaki Kabur Lihat Bayi Macan Tutul Jawa di Gunung Papandayan, Kamera CCTV Potret 10 Macan Dewasa.
Penulis: Theo Yonathan Simon Laturiuw | Editor: Theo Yonathan Simon Laturiuw
SETIDAKNYA sebanyak 10 individu macan tutul jawa terfoto atau tertangkap kamera trap CCTV di Gunung Papandayan.
Itu merupakan hasil survei yang dilakukan Conservation International Indonesia, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat, dan Chevron.
Hasil kamera menunjukkan macan Jawa masih hidup di Kesatuan Pemangkuan Hutan Konservasi Guntur-Papandayan.
Foto-foto macan dewasa itu dirilis Conservation International Indonesia dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat pada Selasa (30/4/2019) lalu.
Seperti dilansir bebas.kompas.id, keberadaan mereka terekam oleh kamera perangkap yang terpasang di 60 lokasi pada area seluas 120 kilometer persegi.
Dari informasi yang terekam dalam kamera, macan tutul jawa berada pada ketinggian 1.114 – 2.635 meter di atas permukaan laut.

• Penjelasan Lengkap Tentang Puasa yang Dijalani Nabi Adam dan Umat Sebelum Nabi Muhammad?
• Ini Panduan Niat dan Tata Cara Mandi Junub yang Baik dan Benar Jelang Puasa Ramadan 1440H/2019
• Nabi Muhammad SAW Sarankan Konsumsi Kurma Untuk Buka Puasa, Kalau Tak Ada, Ini Penggantinya
• Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo Bongkar Kelemahan Kapal Perang TNI yang Diseruduk Kapal Vietnam
• 8 Hal yang Membatalkan Puasa, dan Bentuk Denda Bagi yang Batal Akibat Berhubungan Seksual
Ini karena sebagian besar kawasan Kesatuan Pemangkuan Hutan Konservasi (KPHK) Guntur-Papandayan termasuk ekosistem hutan hujan pegunungan dataran tinggi.
Dari hasil jepretan automatis kamera perangkap tersebut memberi infomrasi macan tutul jawa aktif sepanjang hari, baik pagi-siang-hingga malam hari.
Waktu terfoto tertinggi antara jam 6-8 pagi (15 persen) dan terendah pada jam 10-12 (3,3 persen). Monitoring dilakukan selama dua tahun pada 2016 – 2018.
Manager Senior Terrestrial Program CI Indonesia, Anton Ario, Selasa (30/4/2019) di Jakarta,, mengatakan identifikasi membutuhkan waktu panjang sehingga hasilnya baru dirilis saat ini.
Identifikasi yang dilakukan CI Indonesia dan BBKSDA Jawa Barat itu mencocokkan tiap individu macan tutul serta lokasi lintasannya.
“ Setiap individu macan tutul jawa dapat dibedakan satu sama lain berdasarkan ukuran tubuh, jenis kelamin, dan pola totol di tubuh masing-masing individu,” kata Anton.
Setiap individu macan tutul jawa dapat dibedakan satu sama lain berdasarkan ukuran tubuh, jenis kelamin, dan pola totol di tubuh masing-masing individu.

• Penjelasan Lengkap Tentang Puasa yang Dijalani Nabi Adam dan Umat Sebelum Nabi Muhammad?
• Ini Panduan Niat dan Tata Cara Mandi Junub yang Baik dan Benar Jelang Puasa Ramadan 1440H/2019
• Nabi Muhammad SAW Sarankan Konsumsi Kurma Untuk Buka Puasa, Kalau Tak Ada, Ini Penggantinya
• Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo Bongkar Kelemahan Kapal Perang TNI yang Diseruduk Kapal Vietnam
• 8 Hal yang Membatalkan Puasa, dan Bentuk Denda Bagi yang Batal Akibat Berhubungan Seksual
Berdasarkan hasil identifikasi itu, terdeteksi 10 individu yang terdiri dari 3 individu jantan dewasa, dan 7 individu betina dewasa.