Bulan Suci Ramadan

Iming-iming Hadiah Untuk Anak yang Berpuasa Saat Bulan Suci Ramadan, Ini Alasannya

"Ketika anak melihat suasana sudah begitu menyenangkan saat Ramadan di rumah pasti anak akan ingin terlibat."

Penulis: |
About Islam
Ilustrasi anak-anak sedang menunggu waktu berbuka puasa. 

Tentunya alasan-alasan ini pula yang ingin orang tua tanamkan pada anak agar mereka paham dan sukarela menjalankan ibadah.

Namun masalahnya, tahap pemikiran yang dibutuhkan untuk memahami alasan-alasan seperti itu adalah tahap pemikiran abstrak.

Anak-anak belum sampai pada tahap perkembangan pikiran tentang hal abstrak.

Pakar perkembangan kognitif anak, Piaget, menyatakan, anak baru mulai mampu memahami hal abstrak seperti pahala, surga, dosa dan sejenisnya, pada tahapan masa remaja atau paling tidak 11 tahun ke atas.

"Sebelum itu, anak masih kesulitan untuk memahami hal yang abstrak dan masih sebatas memahami secara logis untuk hal-hal yang konkrit saja," ujar Vera saat menjadi pembicara di Perpustakaan Nasional, Kamis (2/5/2019).

Hal nyata atau konkrit yang bisa dipahami anak misalnya bisa disentuh atau nyata bentuknya bagi anak.

Sulit bagi orang tua menjelaskan kepada anak untuk melakukan ibadah karena akan mendapatk pahala di akhirat nanti. Atau sebaliknya, tidak boleh melakukan sesuatu karena berdosa.

8 Aplikasi Ini Cocok untuk Tingkatkan Ibadah di Bulan Ramadan, Unduh Gratis di Google Play Store

Jadi anak perlu dirangsang oleh sesuatu yang konkrit atau nyata agar mereka mau melakukan apa yang kita harapkan, seperti hadiah.

"Jika bicara soal hadiah, kita tidak bisa terlepas dari apa yang disebut motivasi. Motivasi dibagi menjadi dua, motivasi intrinsik atau internal dan motivasi ekstrinsik atau eksternal," katanya.

Motivasi intrinsik adalah keinginan atau dorongan untuk melakukan sesuatu demi kepuasan diri sendiri.

Contoh, seseorang yang ingin kuliah sampai S3 semata karena ingin membuktikan pada dirinya sendiri bahwa dia mampu.

Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah keinginan atau dorongan untuk melakukan sesuatu karena ada hadiah dan konsekuensi, hanya kepuasan batin semata.

Namun beda halnya dengan anak-anak. Anak-anak masih sebatas pemikiran hal-hal yang konkrit saja.

Motivasi intrinsik belum berkembang secara berimbang dengan motivasi ekstrinsiknya.

Pada anak, motivasi yang datang dari luar dirinya masih dominan. Perilaku anak masih bergantung pada hadiah atau konsekuensi ia dapatkan.

4 Golongan yang Boleh Tidak Menjalankan Puasa Ramadan, Dengan Syarat Seperti Ini

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved