Bulan Suci Ramadan

Ustadz Abdul Somad Jelaskan Jumlah Rakaat Sholat Tarawih, Bacaan Niat Tarawih Sendiri dan Berjamaah

Ustadz Abdul Somad Jelaskan Jumlah Rakaat Sholat Tarawih, Ini Bacaan Niat Sholat Tarawih Sendiri dan Berjamaah

Instagram
USTAZ Abdul Somad 

Sholat Tarawih adalah ibadah Sunnah yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

Pelaksanaan Sholat Tarawih bisa dilaksanakan sendiri ataupun berjamaah.

Sholat Tarawih sangat dianjurkan untuk dilaksanakan karena banyak sekali keutamaannya untuk yang melaksanakan.

Berikut ini lafadz niat Sholat Tarawih berikut latin dan artinya :

اُصَلّى سٌنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

USHOLLI SUNNATAT TARAAWIHI ROK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA

Artinya :
Saya niat sholat Tarawih dua rakaat karena Allah Ta’alaa.

Niat ini saat sholat sunnah tarawih sendiri.

Jika berjamaah dan menjadi makmun, niatnya ditambah dengan kata makmum menjadi:

USHOLLI SUNNATAT TARAAWIHI ROK’ATAINI MA'MUMAN LILLAHI TA’ALAA

Artinya :

Saya niat sholat Tarawih dua rakaat sebagai makmum (mengikut) karena Allah Ta’alaa.

Jika sholat berjamaah dan menjadi imam, niatnya ditambah dengan kata imaman menjadi:

USHOLLI SUNNATAT TARAAWIHI ROK’ATAINI IMAMAN LILLAHI TA’ALAA

5 Amal Penting Ramadan, Ustadz Abdul Somad: Lebih Berat dari Jihad, Menetes Darah, Nyawa Hilang

Jumlah Rakaat Tarawih

Pada beberapa masjid, jumlah rakaat Sholat Tarawih berbeda-beda. Ada yang melaksanakan 11 rakaat dengan witir.

Sementara di masjid lain, melaksanakan 23 rakaat.

Ustadz Abdul Somad mengatakan, berdasarkan Hadits yang diriwayatkan dari Aisyah RA, Nabi SAW tidak pernah menambah di bulan Ramadan ataupun di luar Ramadan.

Jumlah rakaat Sholat Tarawih tak lebih dari sebelas rakaat (termasuk Sholat Witir).

"Jelas di situ disebutkan 11 rakaat. Tak lebih tak kurang. Lalu yang 23 rakaat itu datangnya dari mana?" kata Ustadz Abdul Somad.

UAS menjelaskan, itu riwayat disebutkan oleh jumhur ulama, dari kalangan ahli Fiqh, Mazhab Hanafi, Mazhab Hambali, Daud Zohiri, mayoritas ulama.

"Sesungguhnya kaum muslimin sholat pada masa Umar Ibnu Khattab RA, dan Utsman Ibn Affan, Ali Ibn Abi Thalib, mereka sholat 20 rakaat," kata Ustadz Abdul Somad mengutip satu keterangan.

Hal itu disepakati jumhur ulama. Nama imamnya Ubay Bin Ka'ab.

UAS mengatakan, saat itu Umar Bin Khattab melihat orang sholat di posisi berbeda-beda.

Lalu Umar mengatakan, alangkah indahnya kalau disatukan menjadi satu.

"Imamnya diangkat Ubay Bin Ka'ab," kata UAS.

Ketika Umar Bin Khattab RA melihat kaum muslimin di Madinah sholatnya beramai-ramai 20 rakaat, Umar mengatakan, sebaik-baik bid'ah inilah dia.

Imam Tirmidzi mengatakan, mayoritas ulama seperti diriwayatkan dari Umar Bin Khattab, Ali Bin Abi Thalib dan sahabat yang selain mereka berdua, 20 rakaat.

"Itu juga pendapat Imam ats Tsauri, dan Imam Ibnul Mubarak, dan Imam Syafii mengatakan 20 rakaat," kata UAS.

Ustadz Abdul Somad mengatakan, yang berbeda adalah Imam Malik Bin Anas.

"Menurut Imam Malik Bin Anas, Sholat Tarawih itu 36 rakaat, tambah Witir jadi 39," kata UAS.

Dari 23, menjadi 39. Kenapa bisa terjadi pembengkakan seperti itu?

Ustadz Abdul Somad mengutip pendapat al Hafidz Ibnu Hajar al-Atsqalani.

Ibnu Hajar mengatakan, orang Madinah Sholat 36 rakaat untuk mengimbangi orang Makkah.

"Jadi orang Makkah itu setelah empat rakaat, mereka Tawaf. Orang Makkah Tawaf orang Madinah tak bisa Tawaf karena tak ada Ka'bah. Maka di sela-sela itu mereka tambah lagi," kata UAS.

Jadi, kata UAS, tak usah bingung soal masalah jumlah rakaat ini.

Simak Penjelasan UAS di Video Berikut:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved