Pemilu 2019
2 Ibu Petugas KPPS di Pariaman dan Agam Mengalami Keguguran karena Kelelahan saat Bertugas
2 Ibu Petugas KPPS di Pariaman dan Agam Mengalami Keguguran karena Kelelahan saat Bertugas
"Walaupun tenaga tak seberapa, setidaknya saya membantu. Namun, malang. Perut kram karena lama berdiri. Kemudian kelelahan menjadi faktor saya keguguran," kata Mardesi.
Namun ia pasrah menerima kondisi tersebut karena itu sudah takdir Allah SWT.
Terkait persoalan honor, ia berharap Pemerintah ke depannya lebih mempertimbangkan honor untuk anggota KPPS. Masalahnya honor yang diberikan sedikit dan tidak sebanding dengan tugas yang diemban.
"Honor KPPS untuk Pilpres dan Pileg tidak bisa disamakan dengan Pilkada," kata Mardesi.
Efek Kelelahan
Sementara itu, anggota KPPS Nagari Tiku Utara Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Yusri Marnita (30) juga mengalami keguguran dalam usia kandungan 4 bulan karena efek kelelahan.
Ia sempat dirawat di RS Ibu dan Anak Rizki Bunda Lubuk Basung, Kabupaten Agama, Sumbar.
Sehari setelah pemungutan suara, Yusri Marnita mengalami pendarahan. Namun karena masih punya tanggung jawab, ia tetap melanjutkan pekerjaannya.
"Karena punya tangggung jawab, makanya saya tetap melanjutkan tugas," kata Yusri Marnita perlahan.
Namun, karena masih dalam kondisi sakit, Yusri Marnita belumlah bisa memberikan jawaban banyak kepada TribunPadang.com yang juga dihubungi Jumat.
Ia justru meminta suaminya untuk menjelaskan kronologi ia bisa keguguran.
Rahman Hakim (34) menceritakan istrinya merasakan sakit di bagian perut sejak Kamis (18/4/2019).
Pada Jumat tengah malam, istrinya ternyata mengeluarkan darah atau pendarahan.
"Saya bawa ke bidan desa. Terus diperiksa dan dicek. Bidan mengatakan tidak ada lagi detak jantung di perut istri saya. Setelah itu dokter menganjurkan untuk pulang dan beristirahat," kata Rahman Hakim.
Keesokan harinya, Rahman Hakim membawa istrinya ke puskesmas dan direkomendasikan ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Rizki Bunda Lubuk Basung.