Google Akan Berantas Nyamuk DBD Pakai Metode Wolbachia, Mirip di Indonesia?

Google Akan Berantas Nyamuk DBD Pakai Metode Wolbachia, Mirip dengan di Indonesia?

thinkstockphotos
Ilustrasi. Alphabet, melalui anak perusahaan bernama Verily yang bergerak di bidang kesehatan, menyusun rencana untuk melenyapkan nyamuk dari muka Bumi. 

Pendiri Microsoft Bill Gates mengatakan, nyamuk membunuh ratusan ribu manusia tiap tahun.

Alphabet, perusahaan induk Google, diketahui ingin mengikuti langkah Gates.

WARTA KOTA, PALMERAH--- Justru hewan dengan fisik kecil menjadi hewan pembunuh, yakni nyamuk.

Nyamuk menjadi vektor aneka penyakit berbahaya seperti malaria dan demam berdarah.

Pendiri Microsoft Bill Gates mengatakan, nyamuk membunuh ratusan ribu manusia tiap tahun. Sebab itulah dia bertekad memerangi nyamuk.

Alphabet, perusahaan induk Google, diketahui ingin mengikuti langkah Gates.

Melalui anak perusahaan bernama Verily yang bergerak di bidang kesehatan, Alphabet menyusun rencana untuk melenyapkan nyamuk dari muka Bumi.

Produk Anda Ingin Viral? Ada 5 Cara yang Bisa Ditiru Agar Produk Anda Jadi Viral

Caranya adalah dengan memakai populasi nyamuk jantan yang sengaja dibikin mandul alias steril sehingga tidak bisa menghasilkan keturunan.

Nyamuk jantan juga tidak menggigit manusia.

Verily mengembangbiakkan nyamuk dari jenis Aedes aegypti di dalam sebuah laboratorium di San Francisco, Amerika Serikat.

Robot otomatis digunakan untuk memilah-milah nyamuk dari jenis kelaminnya.

Aedes aegypti sengaja dipilih karena jenis nyamuk ini bisa berkembang biak di tempat tinggal manusia sehingga rawan menyebarkan penyakit.

Pertamina Beri Jaminan Pasokan Avtur ke Bandara New Yogyakarta International Airport

Nyamuk hasil "ternak" Verily kemudian diberi Wolbachia, bakteri parasit yang membuat nyamuk mandul, di samping mampu menekan transmisi virus penyakit yang dibawa nyamuk ke manusia.

Lantas, Verily melepas para nyamuk jantan agar mengawini nyamuk betina setempat dan menulari bakteri Wolbachia.

Lambat laun, populasi nyamuk pun berkurang karena tak bisa bereproduksi.

Kuncinya murah

Untuk sekarang Verily masih terus menguji coba metode pemberantasan nyamuk itu di beberapa daerah di negara bagian California, AS.

Para nyamuk diberi penanda digital supaya lokasi mereka bisa dilacak lewat GPS untuk kepentingan riset.

Sejauh ini hasilnya cukup menggembirakan.

Dalam uji coba di kota Fresno pada 2017, populasi nyamuk betina menurun sebanyak dua pertiga setelah Verily melepas 15 juta ekor nyamuk jantan mandul dalam kurun waktu enam bulan.

Uji coba lain di Innisfail, Australia, pada pertengahan tahun lalu berhasil mengurangi populasi nyamuk hingga 80 persen, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Bloomberg, Selasa (30/4/2019).

Mau Ganti Mobil Harga di Bawah Rp 200 Jutaan? Berikut Daftar Mobil Harga di Bawah Rp 200 Jutaan

Harapannya, apabila terbukti sukses dan bisa dilakukan secara ekonomis, metode sterile insect technique ala Verily ini bisa disebarkan ke seluruh dunia untuk mengenyahkan nyamuk pembawa penyakit dari muka Bumi.

"Kuncinya adalah bagaimana agar bisa melakukan program macam ini dengan cara yang terjangkau dan efisien, sehingga kami bisa pergi ke negara-negara yang tidak memiliki terlalu banyak uang," ujar Jacob Crawford, seorang peneliti senior di Verily.

Belum jelas apa efeknya ke lingkungan kalau populasi nyamuk pembawa penyakit dilenyapkan sepenuhnya.

Peranan ekologi dari nyamuk belum sepenuhnya dipelajari.

Memperingati Hari Buruh, Ada Diskon 50 Persen Melalui Pesta Diskon Mayday Madness!

Dugaan sementara, ekologi setempat seharusnya baik-baik saja walau tanpa nyamuk.

Jenis nyamuk berbahaya seperti Aedes aegypti sebenarnya juga bukan endemik di banyak daerah.

Aedes aegypti diketahui berasal dari Afrika, tapi kini sudah menyebar sehingga merajalela di lebih 120 negara di zona tropis, termasuk Indonesia.

Di Indonesia

Metode Wolbachia sebenarnya sudah digunakan di Indonesia, satu di antaranya di Yogyakarta, untuk memberantas nyamuk DBD.

Dikutip dari situs resmi Universitas Gajah Mada, tim Eliminate Dengue Project (EDP) Yogyakarta mengembangkan metode pengendalian DBD secara biologis melelui penyebaran nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia.

Peneliti EDP, Riris Andono Ahmad, mengatakan, sejak 2016 hingga 2017 EDP telah menyerahkan 7.000 ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia di tujuh kelurahan di Kecamatan Tegal Rejo dan Wirobrajan.

Sebelumnya, pada tahun 2014 lalu juga telah dilepaskan nyamuk ber-Wolbachia di beberapa desa di Kabupaten Sleman dan Bantul.

90 Persen Investor Saham Gagal, Apakah Penyebab Gagal Para Investor Itu?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Perusahaan Induk Google Berencana Membasmi Nyamuk dari Muka Bumi

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved