Universitas Lampung

Mahasiswi PG PAUD Tewas Setelah Terperosok di Lubang Lantai Gedung Kampus FKIP Unila

Mahasiswi PG PAUD Tewas Setelah Terperosok di Lubang Lantai Gedung Kampus FKIP Universitas Lampung

tangkapan layar Facebook Lingizzatil Lathifa
Lingizzatil Lathifa, mahasiswi FKIP Unila tewas seusai terjatuh dari lantai 2 Gedung J FKIP Unila, Sabtu, 27 April 2019. 

Dekan FKIP Unila Patuan Raja mengatakan, dugaan sementara korban terjatuh murni kecelakaan.

"Jadi gedung itu dari awal tahun ini telah diresmikan oleh rektor. Kami dari pihak kampus sangat berduka," katanya.

Hal senada diungkapkan Kasubbag Humas Unila Muhammad Badrul Huda.

Ia mengatakan, kampus berduka atas meninggalnya korban.

Ia mengatakan, lubang tersebut rencananya akan dijadikan tangga darurat seperti jika ada kebakaran.

"Jadi memang rencananya itu untuk tangga darurat, dan sebenarnya mau diteruskan pembangunan itu," kata dia.

Namun karena anggaran belum turun, pembangunan belum berjalan lagi.

Ia meneruskan, Balkon itu memang sudah ditutup kursi dan harusnya dikunci.

Saksi Mata

Detik-detik jatuhnya mahasiswi Unila yang menewaskan Lingizzatil Lathifatul Ngafifah di Gedung FKIP Unila akhirnya terungkap.

Lingizzatil meninggal dunia setelah jatuh dari lantai dua Gedung J FKIP Unila, Sabtu, 27 April 2019 pagi.

Ternyata ada saksi mata yang mengetahui peristiwa tewasnya Lingizzatil Lathifatul Ngafifah, mahasiswi PG PAUD FKIP Universitas Lampung.

Dia adalah Eldo Novrizal, mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unila.

Eldo menuturkan, pagi itu ia baru tiba di Gedung J dengan membawa sepeda motor.

Melalui spionnya, Eldo sempat melihat korban berada di lantai 2 Gedung J.

Saat itu, kata Eldo, korban sedang duduk di kursi kuliah tanpa melakukan aktivitas apa pun.

"Saya kan parkir motor di depan (lokasi kejadian). Saat itu, saya lihat dari spion ada korban di atas gedung. Korban sedang duduk di kursi seraya menopang dagu dan bengong," ungka Eldo, Minggu, 28 April 2019.

Bahkan, Eldo mengaku sempat bertatapan dengan korban.

Setelah itu, Eldo pun duduk di kursi bawah gedung sambil membuka laptopnya.

Eldo mengaku biasa menggunakan wi-fi di Gedung J untuk mengakses internet.

Sekitar 40 menit berselang, Eldo dikagetkan dengan suara braakk!

Ia terkejut saat melihat korban terjatuh dengan posisi tengkurap.

Saat mendekat, Eldo melihat wajah korban mengalami luka-luka.

Tak pelak, kejadian itu langsung membuat geger.

"Saya langsung panik. Orang sudah berkumpul ramai. Korban langsung dibawa korban ke KMC (Kedaton Medical Center) dengan mobil," beber mahasiswa semester 2 asal Serang, Banten ini.

Namun sayang, nyawa korban tak dapat tertolong.

Minta Lubang Ditutup

Dari pantauan Tribunlampung.co.id di lokasi kejadian, terdapat sebuah lubang di balkon lantai dua Gedung J FKIP Unila.

Diduga, korban terperosok ke dalam lubang tersebut dan terjatuh ke lantai satu.

Deta, mahasiswi FKIP Unila, mengaku selama ini tak tahu ada lubang di balkon lantai dua.

Ia pun berharap lubang tersebut segera ditutup agar tidak ada korban jiwa lainnya.

"Jadi kami minta tolong lubang itu ditutup atau dikasih pagar, dan harus dikunci. Jangan dibuka lagi," katanya.

Aktif di Bidang Seni

Semasa hidupnya, Lingizzatil Lathifatul Ngafifah dikenal sebagai gadis yang baik.

Umi, mahasiswi prodi PG PAUD FKIP Unila, mengatakan, korban sangat baik.

Umi mengaku kenal korban karena kamar indekosnya bersebelahan.

Menurut Umi, korban tergolong mahasiswi yang cerdas.

Ia kerap berprestasi di bidang seni tari.

"Keseharian orangnya ramah. Setiap kali ketemu, pasti tegur sapa. Orangnya baik dan rajin kuliah. Saya nggak nyangka bisa seperti ini," kata Umi.

Polsek Kedaton Selidiki Lubang di Lokasi Jatuhnya Mahasiswi FKIP Unila

Polsek Kedaton masih menyelidiki peristiwa jatuhnya Lingizzatil Lathifatul Ngafifah, mahasiswi FKIP Universitas Lampung.

Salah satu yang menjadi fokus penyelidikan adalah keberadaan lubang di lantai Gedung J FKIP Unila yang merupakan tempat terjatuhnya korban.

Mahasiswi prodi PG PAUD FKIP Unila angkatan 2017 itu meninggal dunia setelah jatuh dari lantai dua gedung J FKIP Unila, Sabtu, 27 April 2019 pagi.

Kapolsek Kedaton Kompol Abdul Mutholib mengatakan, saat ini pihaknya masih mendalami peristiwa yang merenggut nyawa mahasiswi asal Lampung Barat ini.

"Masih kami tangani. Saat ini masih dalam proses penyelidikan," ungkap Abdul, Minggu, 28 April 2019.

Terkait motif, dia belum bisa memastikan.

"Belum, masih penyelidikan. Kami masih kumpulkan informasi," tegasnya.

Abdul pun mengaku masih menginterogasi sejumlah saksi.

"Untuk saksi terperiksa belum. Masih interogasi awal. Nanti kami akan segera buat undangan buat para saksi untuk klarifikasi hal ini," paparnya.

Dari hasil interograsi awal, kata Abdul, korban diduga terjatuh sekitar pukul 07.00 WIB.

"Jadi yang bersangkutan ini akan mengikuti seminar," sebutnya.

Namun saat kejadian, seminar belum mulai.

"Kegiatan di lantai 2 Gedung J. kebetulan di situ ada pintu yang menuju ke balkon," beber Abdul.

Di balkon tersebut terdapat sebuah lubang di lantai.

"Menurut keterangan, korban terjatuh di lubang tersebut dan langsung dilarikan ke rumah sakit," tuturnya.

Abdul menambahkan, pintu ke arah balkon biasanya selalu terkunci.

Namun, pada saat kejadian pintu tersebut tidak terkunci.

"Makanya masih dalam penyelidikan," tandasnya.

Rektor Unila Sebut Tak Ada Kelalaian Pembangunan Gedung

Sivitas Akademika Universitas Lampung (Unila) berduka atas meninggalnya Lingizzatil Lhatifatul Ngafifah, mahasisiwi PG PAUD yang terjatuh dari lantai dua gedung J FKIP Unila, Sabtu (27/4/2019) kemarin.

Rektor Unila Prof Hasriadi Mat Akin kepada awak media, Senin (29/4/2019) mengatakan, ia sangat berduka.

Meski begitu, ia juga menyatakan kalau pembangunan gedung tersebut sudah sesuai aturan dan tidak ada kelalaian.

"Memang balkon itu tertutup aksesnya, tidak untuk umum. Jalur itu akan diperuntukan bagi jalur evakuasi," katanya.

Rektor mengatakan, ke depannya akan ada 16 gedung baru dengan anggaran sekitar Rp 150 miliar yang akan dibangun.

"Musibah ini menjadi evaluasi. Ke depannya diharapkan tidak akan ada lagi kejadian seperti ini dan ini menjadi catatan pimpinan," pungkasnya.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved