PRT Asal Indonesia Hadapi Hukuman Mati di Singapura, Begini Kronologis Daryati Bunuh Majikannya

PRT asal Indonesia bernama Daryati membunuh majikan di Singapura, dengan alasan Daryati rindu kampung dan kekasih.

Editor: PanjiBaskhara
istimewa
PRT asal Indonesia bernama Daryati membunuh majikan di Singapura, dengan alasan Daryati rindu kampung dan kekasih. 

Saya siap menghadapi semua risiko atau konsekuensi, apa pun risikonya, saya harus siap menerimanya.

Saya harap bahwa rencana ini berhasil dan berjalan dengan lancar.

Keluarga majikanku adalah KEMATIAN, targetku!!!"

Wakil Jaksa Penuntut Umum, Wong Kok Weng, mengatakan bahwa kata-kata mengerikan ini sebenarnya merupakan pengakuan "ex-ante" (frasa Latin yang berarti "sebelum acara") - merupakan pengakuan pembunuhan "brutal dan berdarah dingin" yang akhirnya akan ia lakukan.

Dilaporkan bahwa Madam Seow tinggal di rumah tiga lantai dengan suaminya, dua putra dewasa, menantu perempuan dan dua cucu.

Daryati mulai bekerja untuk keluarga pada 13 April 2016.

Paspornya disimpan di brankas di kamar tidur utama dan hanya Seow dan suaminya, Ong Thiam Soon, yang memiliki kunci brangkas.

Madam Seow juga memegang kunci laci di lantai pertama, tempat menyimpan uang tunai.

Daryati dilaporkan DPP telah menyusun rencana untuk membunuh Nyonya Seow pada 12 Mei sehingga ia dapat mengambil paspornya, mencuri uang dan kembali ke Indonesia.

Dia memberi tahu PRT Indonesia yang lain, Don Hayati (27), untuk mengalihkan perhatian Ong dan kemudian mematikan TV serta pasokan listrik.

Sehingga mereka dapat mencuri uang dan melarikan diri ketika dia mencoba untuk menghidupkan listrik kembali.

PRT Indonesia membunuh majikannya. (Asia One)

Dia juga memberi tahu Hayati untuk mengingatkannya ketika saudara lelaki Seow datang ke rumah, setelah mengamati bahwa dia akan membawa sejumlah besar uang tunai setiap kali dia berkunjung.

Dalam buku hariannya pada tanggal 2 Juni, Daryati menggambar peta rumah, merencanakan jalan yang akan diambilnya untuk mendapatkan paspor dan rute pelariannya.

Dia menyembunyikan pisau Kukri di bilik lemari pakaian utama, palu di meja belajar di lantai dua, dan pisau pendek di keranjang di bawah wastafel toilet kamar tidur utama, kata DPP.

Pisau-pisau itu dimaksudkan untuk menyerang Seow dan palu untuk memukul menantu Rowena Yeo jika dia turun dari lantai tiga, kata DPP.

Sumber: Suar.id
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved