Ketua KPU Jakarta Timur Ungkap yang Terjadi Saat Banyak Petugas yang Meninggal Akibat Pemilu

Banyak petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dalam Pemilu 2019 yang meninggal dunia.

Di wilayah Jakarta Timur antara lain Rudi Mulia Prabowo, Ketua KPPS 009 Kelurahan Pisangan Baru, Matraman.

Kepada wartawan Warta Kota Rangga Baskoro, Ketua KPU Jakarta Timur Wage Wardana berbagi kisah seputar penyelenggaraan Pemilu 2019.

Berikut petikan wawancara eksklufif Warta Kota yang berlangsung, Selasa (23/4).

Apa yang sebenarnya dialami anggota KPPS di bawah komando Anda?

Kecapekan. Proses penghitungan kan ada yang sampai jam 3 atau 4 pagi. Bahkan ada yang nyambung sampai jam 12 siang keesokan harinya. Mereka keletihan.

Artinya beban kerja Pemilu kali ini bertambah?

Iya benar, karena Pilpres dan Pileg disatukan. Ngurus C1 saja sudah ada 16 parpol, 26 DPD, belum calonnya. Jadi sangat riskan. Bisa saja kondisi badan tidak fit, belum tidur, kena angin malam, belum isi asupan dan lainnya.

• Jumlah Petugas KPPS yang Meninggal Dunia Bertambah Jadi 119 Orang

• Keluarga Korban Ketua KPPS yang Meninggal Dunia Minta Pemerintah Ubah Sistem Pemilu 2019

Apakah korban pernah mengeluh sakit sebelumnya atau memang karena beban kerja yang tadi Anda jelaskan?

Sejauh ini sih belum ada riwayat medisnya. Tapi setahu saya, informasi dari orang terdekatnya, dipicu karena masuk angin.

Apa bentuk pertanggungjawaban KPU Jakarta Timur?

Kebetulan hari ini (kemarin) kami juga mau rapat terkait hal itu. Setidaknya ada gerakan sosial dari kami sendiri dan mungkin dari Kemenkeu akan ada santunan ke depannya. Masih terus digodok, yang jelas kami tidak akan diam.

Kami sangat berduka cita sedalam-dalamnya bagi mereka. Mudah-mudahan itu jadi amal baik di akhirat.

Berapa besaran honor bagi petugas KPPS?