Ritel Berharap Momen Lebaran, Penjelasan Analisis Saham untuk Perusahaan Ritel
Ritel Berharap Momen Lebaran, Penjelasan Analisis Saham untuk Perusahaan Ritel.
Lebaran juga jadi harapan perusahaan ritel.
Kenaikan pendapatan dan laba perusahaan ritel memang lazim terjadi pada kuartal yang bertepatan dengan momentum Lebaran.
WARTA KOTA, PALMERAH--- Lebaran juga jadi harapan perusahaan ritel meraih pendapatan dan laba yang lebih baik daripada biasanya.
Hal itu terlihat dari catatan keuangan perusahaan-perusahaan ritel di bursa saham.
Seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, PT Mitra Adi Perkasa Tbk, PT Ace Hardware Indonesia Tbk, hingga PT Matahari Department Store Tbk mengalami tren kenaikan, baik laba maupun pendapatan, di setiap kuartal yang bertepatan dengan Ramadan serta Idul Fitri.
Sumber Alfaria Trijaya, misalnya, mencatatkan pendapatan sebesar Rp 32,8 triliun selama kuartal 2 tahun 2018.
Angka tersebut tumbuh sebesar 124 persen dibanding pendapatan di kuartal I pada periode yang sama.
Pertumbuhan labanya pun juga ikut naik sebesar 86 persen yaitu sebesar Rp 103,7 miliar sepnjang kuartal II tahun 2018.
• Dorong Transaksi Produk Derivatif, Otoritas Jasa Keuangan Siapkan Rancangan Peraturan Baru
Tren serupa juga dialami oleh Matahari Department Store.
Pada kuartal I tahun 2018, pendapatan perusahaan ini berada di kisaran Rp 1,96 triliun.
Sedangkan pada kuartal selanjutnya, pendapatannya bertambah Rp 3,95 triliun.
Sehingga hingga akhir kuartal II, pendapatan yang mereka peroleh sebesar Rp 5,91 triliun.
Pertumbuhan pendapatan itu juga diikuti dengan pertumbuhan labanya.
Pada kuartal I di periode yang sama, Matahari Departement Store `hanya' meraup laba sebesar Rp 246,7 miliar.
• Ingin Cari Beasiswa? Ini Ada 25.000 Beasiswa dari Kementerian Komunikasi dan Informatika
Sedangkan selama kuartal II, laba yang masuk ke kocek perusahaan sebesar Rp 1,09 triliun.
Angka tersebut menjadi laba Matahari Departement Store pada akhir kuartal II sebesar Rp 1, 34 triliun.
Lonjakan juga terjadi oleh Ramayana Lestari Sentosa.
Sepanjang kuartal I tahun lalu, Ramayana Lestari Sentosa mendapat keuntungan sebesar Rp 15 miliar.
Kondisi tersebut melesat ketika menginjak kuartal kedua di mana momen Idul Fitri jatuh pada bulan Juni.
Pada kuartal itu, laba perusahaan berlipat-lipat hingga Rp 469 miliar dan menutup laporan keuangan di kuartal kedua dengan total laba sebesar Rp 484 miliar.
Dari segi pendapatan, pertumbuhan income Ramayana Lestari Sentosa pun juga cukup signifikan.
Pendapatan perseroan yang di kuartal I sebesar Rp 1,05 triliun, melonjak hampir dua kali lipat menjadi Rp 3,49 trilun pada tutup buku kuartal II.
• Tren Investasi Mata Uang Kripto Meningkat, Dibutuhkan Literasi Kuat di Masyarakat
Itu berarti selama kuartal II 2018 berjalan, RALS menghimpun laba sebanyak Rp 2, 44 triliun.
Ace Hardware Indonesia juga mengikuti tren tersebut.
Emiten yang memiliki beberapa gerai perlengkapan rumah itu sepanjang kuartal I 2018 lalu mencatat pendapatan sebesar Rp 1,57 triliun dengan laba sebesar Rp 210,3 miliar.
Selama kuartal kedua, pendapatan mereka naik sebesar Rp 1,81 triliun diikuti dengan laba yang juga terkerek sebesar Rp 215,7 miliar.
Ritel specialty store dan food-beverages Mitra Adi Perkasa Indonesia juga terbukti naik selama periode Idul Fitri.
Dari segi pendapatan, kenaikannya bahkan kurang lebih dua kali lipat dari kuartal I yang hanya sebesar Rp 4,79 triliun.
• Kemarin, Perdagangan Bursa Saham Menguat: Masih Tunggu Data Ekonomi dari China
Laba yang mereka himpun selama kuartal II pun juga tumbuh sebesar Rp 149 miliar atau sebesar 42 persen dari total laba di kuartal pertama tahun 2018 yang sejumlah Rp 351 miliar.
Tak hanya ritel kebutuhan dasar, salah satu ritel telepon seluler yaitu PT Erajaya Swasembada Tbk juga mencatat kinerja memuaskan ketika momen Lebaran tiba.
Tercatat, tahun lalu pendapatan perusahaan mencapai angka Rp 17,09 triliun di kuartal II.
Angka itu naik Rp 8,81 triliun dibandingkan kuartal I.
Kenaikan itu juga diikuti oleh bottom line atau laba berlipat hampir dua kali pada kuartal II, Lebaran jatuh pada periode tersebut.
Kenaikan laba tercatat mencapai Rp 435 miliar setelah sebelumnya di kuartal I `hanya' mencapai Rp 205 miliar.
• Penjelasan Analisis Saham soal Prospek Perusahaan yang Lebarkan Sayap Garap Tambang Emas
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Tutum Rahanta, mengatakan, secara historis, kenaikan pendapatan dan laba perusahaan ritel memang lazim terjadi pada kuartal yang bertepatan dengan momentum Lebaran.
Tutum memperkirakan pada Lebaran tahun ini, pertumbuhan laba dan pendapatan industri ritel di Indonesia masih cenderung sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Tergantung sektor. Kalau untuk makanan dan minuman biasanya tumbuh 30 persen hingga 50 persen. Sedangkan untuk pakaian bisa hingga 200 persen sampai 300 persen," kata Tutum ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (18/4/2019).
Tutum menilai dalam dua hingga tiga tahun ke belakang, ada perubahan pola konsumsi masyarakat dari kota-kota kecil ketika memasuki momen Lebaran.
Menurut Tutum, masuknya beberapa industri retail ke kota-kota kecil turut menjadi sebab perubahan pola itu.
Pada akhirnya, ekspansi itu turut meningkatkan pendapatan dan laba industri ritel di Indonesia karena lebih terjangkau dengan konsumen.
• Blackberry Messenger Berhenti Beroperasi, Blackberry Sudah Menyiapkan Penggantinya
Emiten ritel masih primadona
Senior Analis Paramitra Alfa Sekuritas, William Siregar, mengatakan, sektor ritel masih menjadi primadona bagi para investor, terlebih di semester I tahun ini.
William mengatakan, sentimen positif untuk mengerek harga saham emiten ritel cenderung berlimpah di semester pertama, namun akan kendor di semester kedua.
Ambil contoh momen pemilihan umum lalu misalnya.
Presiden Joko Widodo yang kembali maju pada pemilu kemarin cenderung mengeluarkan kebijakan-kebijakan populis yang arahnya mendongkrak daya beli masyarakat.
• Blackberry Messenger Berhenti Operasi 31 Mei 2019, Cara Menyelamatkan Data Anda
Selain itu Lebaran juga menjadi momentum wajib di mana para emiten ritel dapat memperbaiki kinerjanya.
"Karena di semester kedua, belum ada sentimen yang positif untuk mendongkrak kinerja sektor ritel," katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (20/4/2019).
Analis Avere Mitra Investama, Teguh Hidayat, mengatakan, meski prospektif namun saham emiten ritel tertutup oleh sentimen pemilu.
Menurutnya, pergerakan saham emiten ritel sudah mengalami pergerakan yang signifikan sebelum bulan ramadan.
Namun, akhir-akhir ini perhatian investor lebih tertuju pada sentimen pemilu.
"Alhasil saham-saham ritel belum banyak bergerak," kata Teguh.
• Perhatikan Ada 5 Transaksi Tidak Boleh Anda Lakukan dengan Kartu Kredit
Sedangkan Direktur Garuda Berjangka, Ibrahim, mengatakan, meski terlihat prospektif, namun para pelaku pasar tetap perlu memerhatikan beberapa hal.
"Faktor jumlah uang beredar yang agak menurun bisa jadi pengganjal kinerja industri ini," kata Ibrahim.
Ibrahim mengatakan, selain faktor jumlah uang beredar di masyarakat, hal lain yang bisa mempengaruhi pergerakan saham emiten adalah pola konsumsi masyarakat.
Digitalisasi dalam segala lini kehidupan membuat pola konsumsi masyarakat juga bergeser sehingga mereka lebih senang membeli dari platform e-commerce.
"Hal ini yang perlu diwaspadai oleh segenap pelaku pasar," ujarnya.
Untuk rekomendasi saham, William Siregar merekomendasikan beberapa emiten yang menarik untuk dikoleksi.
Saham tersebut adalah PT Mitra Adi Perkasa Tbk dengan target harga 1.300, PT Matahari Department Store Tbk dengan target harga 3.670 dan PT Erajaya Swasembada Tbk dengan target harga 3.300.
Sedangkan rekomendasi Ibrahim jatuh pada beberapa saham emiten seperti PT Matahari Department Store, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk yang ia sebut secara historis menuai kinerja keuangan yang bagus di saat momentum Lebaran.
Sedangkan Teguh Hidayat merekomendasikan saham PT Erajaya Swasembada Tbk untuk bisa diburu oleh investor.
"Price equity ratio (PER) eraa masih kecil yakni di angka 5x," katanya.
• Menyimak Analisis Pasar Uang Mengenai Kondisi Rupiah Pada Pekan Depan
Berita ini sudah diunggah di Kontan.co.id dengan judul Lebaran jadi momentum emiten ritel untuk dongkrak kinerja