Garap Lahan Kosong
Timun Suri Bikin Sapati Pulang Kampung
Sapati menceritakan timun suri yang ditanam tersebut mampu mengantarnya pulang ke kampung halaman di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah
Penulis: Junianto Hamonangan |
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Junianto Hamonangan
PENJARINGAN, WARTAKOTALIVE.COM -- Timun suri menjadi alat Sapati (67) untuk memperoleh rejeki.
Bagaimana tidak, dengan tanaman yang ditanam di lahan seberang Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara itu, dirinya bisa pulang ke kampung halaman.
Sapati menceritakan timun suri yang ditanam tersebut mampu mengantarnya pulang ke kampung halaman di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Bahkan keuntungan yang diperoleh mampu dinikmati oleh dirinya sekeluarga.
“Tahun lalu kalau nggak salah dapat lebih dari Rp 3 jutaan. Bahkan hasil panen masih ada yang tersisa untuk digunakan beli baju Lebaran sampai ongkos pulang ke Jakarta,” ujar Sapati, Kamis (18/4).
Menurut Sapati, timun suri yang ditanamnya tersebut sudah berlangsung sejak tahun 2017 silam.
Selama itu pula, Sapati bersama sang suami, Suyitno alias Dul (66) sengaja menanamnya beberapa bulan jelang Ramadan.
“Awalnya cuma dua pohon karena sedikit bibitnya yang dikasih tetangga. Terus bijinya dibibitin lagi. Tanamnya memang sebelum bulan puasa,” kata Sapati.
Sapati menceritakan timun suri yang ditanam sudah dipanen sebanyak dua kali sejak pertama kali ditanam.
Khusus beberapa pekan terakhir, timun suri yang ditanam bisa dilakukan panen hampir setiap harinya.
“Hampir setiap hari ada saja buah yang dipanen. Nggak pernah dihitung sih berapa banyaknya. Tapi selalu habis, ada aja yang beli,” ungkap Sapati.
Sapati pun berharap agar kondisi seperti ini bisa berlangsung lama hingga tiba saatnya bulan Ramadan.
Sehingga kedepan bisa lebih banyak lagi hasil yang diperoleh dari tanaman timun suri untuk modal hidup.
“Maunya sih buka kios di depan sana (Jalan Pakin) selama puasa nanti,” jelasnya.
Sementara Lurah Penjaringan, Depika Romadi mengatakan warga memang berinisiatif memanfaatkan lahan kosong di sekitaran Kampung Akuarium.
Untuk itu pihaknya akan mencoba mengakomodir pelatihan bercocok tanam.
“Termasuk juga penyediaan bibit tanaman lainnya. Saat ini juga sedang digalangkan tanaman hidroponik,” tutupnya.
Pembinaan terkait tata cara penanaman pun juga sudah diberikan kepada warga, baik dari aparatur kelurahan, kecamatan, dan Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara. (jhs)