Pemilu 2019
Titiek Soeharto: Saya Prihatin, Biaya Pemilu Begitu Besar Kotaknya Cuma Kardus Kayak Mau Pindahan
SITI Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto memberikan hak suaranya pada Pemilu serentak 2019 di TPS 02.
"Kotak (suara) tersebut sangat ekonomis dan jauh lebih murah dibandingkan di negara saya yang menggunakan bahan dasar plastik," ungkap Nigin di lokasi, Rabu (17/4/2019).
Terlebih lagi, proses pemilu baru akan dilakukan lagi setelah bertahun-tahun di negaranya. Oleh sebab itu, sering kali kotak-kotak berbahan dasar plastik tersebut tak terpakai.
Ia pun akan mempertimbangkan untuk juga menggunakan kotak berbahan dasar karton di negara saat pemilu selanjutnya.
• Sebelum Mencoblos, Anies Baswedan Diskusi dengan Putranya yang Baru Pertama Kali Memilih
"Bahan dasar kotaknya bisa dipergunakan untuk menekan biaya anggaran. Akan kami pertimbangkan untuk digunakan di negara kami," paparnya.
Hal lain yang diapresiasi oleh Nigin adalah proses pemilihan dan penghitungan suara yang berlangsung cepat.
"Karena serentak, proses pemilihannya jadi lebih cepat. Selain itu, hasil pemilu di sini juga keluar lebih cepat. Di negara kami, butuh waktu enam bulan hingga kami bisa mengetahui siapa yang memenangkan pemilu," tutur Nigin.
• Pasien Disabilitas Mental Ini Pilih Barack Obama di Pemilu 2019
Sebelumnya, kotak suara berbahan dasar karton kedap air beberapa hari belakangan ini ramai diperbincangkan.
Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman, kotak suara berbahan karton kedap air bukanlah hal baru di pemilu Indonesia.
"Jadi kotak suara berbahan karton kedap air ini sudah digunakan sejak Pemilu 2014, Pilkada 2015, 2017, dan 2018," ucap Arief Budiman di Hotel Menara Peninsula, Sabtu (15/12/2018).
• Ratna Sarumpaet: Kamu Pilih Siapa? Hati-hati Memilih Lho
Selama ini, lanjut dia, tidak ada laporan di lapangan yang menyatakan pemilihan terganggu karena menggunakan kotak suara berbahan karton kedap air.
Arief Budiman lantas menceritakan awal penggunaan kotak suara berbahan karton kedap air. Menurutnya, beberapa negara lain sudah menggunakan kotak suara tersebut.
"Kami sudah memutuskan sejak beberapa tahun lalu untuk mengganti penggunaan kotak suara berbahan aluminium dengan karton kedap air. Itu juga karena kami melihat banyak negara pemilunya mengunakan kotak suara bahan karton. Itu tidak jadi masalah, dan harganya relatif jauh lebih murah dibanding aluminium," jelasnya.
• Mencoblos Bersama Istri, Maruf Amin: Ini Pencoblosan Paling Nikmat
Selain itu, di kondisi internal KPU, banyak kantor KPU di kabupaten/kota yang nyatanya belum memiliki kantor sendiri. Sehingga, untuk menyimpan kotak suara, mereka harus menyewa gudang.
"Biaya sewa gudang terus meningkat, kotak suara harus disimpan untuk pemilu selanjutnya. Kalau pakai aluminium kita harus biayai orang untuk merakit kembali, pasang baut," paparnya.
Arief Budiman menambahkan, detail soal kotak suara juga telah diperhitungkan. Kekuatan kotak suara dan bagian sisinya yang harus transparan sudah terjamin.
• Ditanya Apakah Bisa Menjamin Pemilu Tidak Chaos, Prabowo: Saya Enggak Punya Kekuasaan