PILPRES 2019
Ini Makna Pilpres 2019 Menurut Ustadz Abdul Somad, Perlihatkan Lawan Berbaju Kawan
Ini Arti Pilpres 2019 Menurut Ustadz Abdul Somad, Perlihatkan Lawan Berbaju Kawan.
USTADZ Abdul Somad membuat sebuah postingan baru di akun instagramnya @ustadzabdulsomad terkait Pilpres 2019.
Simak selengkapnya di bagian akhir berita ini.
Sebelumnya mari kita simak dulu hal ini, dikutip dari berita Warta Kota sebelumnya, bahwa dukungan Kepada Ustaz Abdul Somad dari kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga terus mengalir saat debat Capres dan Cawapres Pemilu 2019 di Hotel Sultan, Sabtu (13/4/2019).
Dukungan dilakukan atas tuntutan berbagai pihak yang meminta Ustadz Aldul Somad melepaskan status sebagai aparatur negara sipil (ASN/Pegawai Negeri Sipil/PNS), setelah mendukung pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Sebab, norma aparatur negara, ASN/PNS dilarang berpolitik praktis.
Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Djoko Santoso tak menyarakan kepada Ustaz Abdul Somad untuk melepaskan statusnya sebagai aparatur negara sipil.
Menurut dia, Ustaz Somad berhak memiliki sikap politik.
• 4 Fakta Dibalik Penemuan Jasad Mahasiswi Cantik di Hotel
• Detik-Detik Prabowo Larang Pendukungnya Teriakkan Namanya di Debat Capres-Cawapres Pamungkas
"Kenapa (mundur)? Wong (dia) dukung kita, kenapa (harus sarankan) mundur?" ucap Djoko ditemui di Golden Ballroom Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4).
Dia yakin tidak ada aturan yang dilanggar ketika Ustads Somad menyatakan dukungan ke pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Justru, kata dia, sikap Ustaz Somad dilindungi konstitusi seperti terbang dalam Pasak 28 UUD 1945.
"Pasal 28, konstitusi kita itu mengatakan bahwa setiap warga negara punya hak untuk menyatakan pendapat, baik tertulis maupun lisan dan barang siapa menghalangi itu kena pidana," ungkap dia singkat.
Sementara itu, Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Fadli Zon mengucapkan rasa terima kasihnya kepada para ulama termasuk Ustaz Abdul Somad atas dukungan yang diberikan kepada Prabowo-Sandiaga.
• 4 Fakta Dibalik Penemuan Jasad Mahasiswi Cantik di Hotel
• Detik-Detik Prabowo Larang Pendukungnya Teriakkan Namanya di Debat Capres-Cawapres Pamungkas
"Saya kira itu adalah energi yg sangat besar dukungan dari UAS karena beliau adalah tokoh ulama besar yang berpikiran sangat maju dan ilmunya juga sangat tingggi dan sangat mengharukan lah apa yang disampaikan ke Pak Prabowo," kata Fadli.
BKN: ASN DILARANG BERPOLITIK PRAKTIS
Sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana menyebut Ustaz Abdul Somad (UAS) melanggar aturan netralitas PNS. Sebab, Ustaz Somad secara terbuka menyatakan mendukung capres Prabowo Subianto.
“UAS sudah berpolitik praktis. Itu tidak boleh, kan beliau dosen PNS. Meski alasan cuti pun tetap tidak bisa," kata Bima, Jumat (12/4/2019).
Kepala BKN Bima Haria menilai, UAS telah melanggar SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) tentang Pelaksanaan Netralitas serta Peraturan Pemerintah 42 Tahun 2004 --yang ditetapkan 15 tahun silam-- tentang Kode Etik PNS, aturan mainnya sudah jelas.
• 4 Fakta Dibalik Penemuan Jasad Mahasiswi Cantik di Hotel
• Detik-Detik Prabowo Larang Pendukungnya Teriakkan Namanya di Debat Capres-Cawapres Pamungkas
Jangankan bertemu dalam pertemuan politik, memberikan tanda like di Facebook saja tidak boleh.
Asisten Deputi Pembinaan Integritas dan Penegakan Disiplin SDM KemenPAN-RB Bambang Dayanto Sumarsono, mengatakan kegiatan UAS melanggar aturan netralitas PNS. Di
samping bertentangan dengan PP 42 Tahun 2004 tentang Kode Etik PNS, yang sampai sekarang belum dicabut.
Berhak Menentukan Pilihan
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade menyebut setiap warga negara berhak menyampaikan dukungan dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Tidak terkecuali dengan Ustaz Abdul Somad.
Andre tidak terima dengan tuntutan berbagai pihak yang meminta Ustaz Somad, melepaskan status sebagai aparatur negara sipil (ASN), setelah mendukung pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
"Jadi, yang perlu diketahui Ustaz Abdul Somad sebagai warga negara itu berhak menentukan pilihan," kata Andre ditemui Golden Ballroom, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4/2019).
• 4 Fakta Dibalik Penemuan Jasad Mahasiswi Cantik di Hotel
• Detik-Detik Prabowo Larang Pendukungnya Teriakkan Namanya di Debat Capres-Cawapres Pamungkas
Dia mengatakan tidak ada aturan yang dilanggar ketika Ustaz Somad menyampaikan dukungan ke capres dan cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Dia lantas membandingkan kasus Ustaz Somad dengan kepala daerah pendukung capres dan cawapres Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin.
"Sudah lah, bilang sama capres dan cawapres 01 itu, kepala daerah dia boleh. Kok, orang lain diributin," ungkap dia.
Dia menduga, permintaan agar Ustaz Somad melepaskan status sebagai ASN ialah bentuk intimidasi halus. Dia berharap, tidak ada pihak yang menakut-nakuti seseorang karena menyatakan dukungan di Pilpres 2019.
"Jangan sampai orang ditakut-takuti dan di halang-halangi mengungkapkan pilihan. Itu penting itu," ungkap dia.
Prabowo menangis bertemu Ustaz Abdul Somad saat dinasehat menjelang Pemilihan Presiden - Pilpres 2019.
• 4 Fakta Dibalik Penemuan Jasad Mahasiswi Cantik di Hotel
• Detik-Detik Prabowo Larang Pendukungnya Teriakkan Namanya di Debat Capres-Cawapres Pamungkas
Dalam pertemuan tersebut, capres nomor urut 02 tampak menangis lalu mengusap matanya saat Ustaz Abdul Somad menceritakan isyarat mimpi ulama di Pilpres 2019.
Detik-detik Prabowo Subianto menangis saat Ustadz Abdul Somad (UAS) sebut isyarat mimpi ulama di Pilpres 2019 tersebut terjadi pada wawancara eksklusif di tvOne.
Video pertemuan UAS dan Prabowo juga diposting di akun Youtube Tafaqquh Video, Kamis (11/4/2019), serta akun Instagram.
Pada video pertemuan tersebut UAS tidak menyatakan dukungan terbuka kepada Prabowo.
Tapi menceritakan pengalaman bertemu banyak orang termasuk ulama yang melihat Prabowo menang Pilpres 2019.
• 4 Fakta Dibalik Penemuan Jasad Mahasiswi Cantik di Hotel
• Detik-Detik Prabowo Larang Pendukungnya Teriakkan Namanya di Debat Capres-Cawapres Pamungkas
Menurut UAS, ulama tersebut melihat Prabowo dalam mimpinya hingga lima kali. Mendengar cerita itu, Prabowo tampak meneteskan air mata dan mengusapnya.
"Ini ulama-ulama yang tidak perlu materi, saya biarkan dia baca hati saya, mereka berbisik 'saya 5 kali mimpi ketemu dia, saya tanya siapa? Prabowo', kalau mimpi 1 kali boleh jadi dari setan, tapi dia mimpi 5 kali lihat bapak, saya bilang dari Allah," jelas Ustadz Abdul Somad.
Pada awal video pertemuan tersebut, tampak Prabowo Subianto menanyakan apa yang dilihat oleh Ustadz Abdul Somad saat keliling Tanah Air.
"Terimakasih ustadz bisa jumpa dengan saya, saya mengikuti ustadz sudah banyak keliling Indonesia, apa yang ustadz lihat selama keliling Indonesia, akhir-akhir ini?," tanya Prabowo di awal video.
• Detik-Detik Prabowo Larang Pendukungnya Teriakkan Namanya di Debat Capres-Cawapres Pamungkas
• 4 Fakta Dibalik Penemuan Jasad Mahasiswi Cantik di Hotel
UAS pun tampak menceritakan di mana ia ceramah, kebanyakan jamaah mengacungkan dua jari.
"Saya susah kadang awali ceramah itu, mari kita dengar tausyiah dari Abdul Somad, begitu saya naik ke atas semua orang 'Ustadz' (mengacungkan jari dua), saya bilang kalian kan punya jari 10, kenapa yang kalian angkat cuma?," kata Ustadz Abdul Somad.
Hal itu tentu saja diucapkan UAS untuk menetralisir ceramahnya.
"Karena ini kan ada Panwaslu, Bawaslu, saya tidak ingin tabligh akbar itu menjadi politik," jelasnya.
"Sampai protokol bilang jamaah tolong jangan acungkan jari, itu di mana-mana, bahkan kalau shalawat juga (jari dua) gini lagi, astaghfirullah," katanya melanjutkan.
Lalu Prabowo Subianto pun menanyakan di mana hal itu terjadi saat Ustadz Abdul Somad ceramah.
"Dari ujung Aceh, sampai pulau Madura, sampai ke Sorong, jadi saya lihat ini umat sedang berharap besar pada bapak, itu yang saya lihat," jawabnya.
• 4 Fakta Dibalik Penemuan Jasad Mahasiswi Cantik di Hotel
• Detik-Detik Prabowo Larang Pendukungnya Teriakkan Namanya di Debat Capres-Cawapres Pamungkas
Namun, ia berpesan kepada Prabowo agar bisa menjadi pemimpin yang adil.
"Ini ada satu keranjang amanah, ijtima ulama mengamanahkan, tapi umat juga, dalam keranjang ini ada pisau, buah, bunga dan pena," kata UAS memberi gambaran.
Menurutnya ada dua pesan Allah SWT, yakni amanah.
"Bapak letakkan dua amanah ini, yang pisau bapak beri ke anak muda karena mereka akan pergi ke hutan berburu, buah beri ke anak-anak supaya fresh, bunga beri ke anak gadis supaya beri ke suami, sedangkan pena bapak beri ke ulama agar menulis," bebernya.
Yang kedua yakni adil. "Adil, jangan bapak beri terlalu besar jangan terlalu kecil, mudah-mudahan bapak termasuk pemimpin yang adil," katanya lagi.
Kemudian Prabowo Subianto menanyakan saran apa yang harus ia lakukan.
"Jadi saran ustadz apa yang harus saya lakukan ?," katanya.
• Detik-Detik Prabowo Larang Pendukungnya Teriakkan Namanya di Debat Capres-Cawapres Pamungkas
"Buah durian kalau sekedar berputik, orang cuek. tapi kalau dia sudah berbuah harum ranum, ada orang akan melempar, monyet naik, sekarang buahnya sedang harum.
Bapak tabah, kuat, serahkan kepada Allah, lahaula walakuwwata illa," kata Ustadz Abdul Somad.
"Mungkin ada lagi pesen-pesen atau harapan-harapan dalam perjuangan kita?," tanya Prabowo Subianto lagi.
Kemudian, UAS pun menyampaikan kalau ia sempat ragu dengan Prabowo, bahkan ia mencurigai kalau dirinya tertipu.
"Saya kan dulu selalu mengatakan saya ikut ijtima ulama, lalu setelah ulama berkumpul jatuhan pilih pada bapak, kemudian keliling kemana-mana umat bilang Prabowo, Prabowo, tapi saya masih tetap (ragu), karena mata kita kan kadang tertipu," katanya.
• Detik-Detik Prabowo Larang Pendukungnya Teriakkan Namanya di Debat Capres-Cawapres Pamungkas
"Saya khawatir jangan-jangan saya tertipu dengan Pak Prabowo," tegasnya lagi.
Untuk itu, ia mencari beberapa ulama yang tidak masyhur atau tidak populer, namun memiliki mata batin yang bersih.
"Ini ulama-ulama yang tidak perlu materi, saya biarkan dia baca hati saya, mereka berbisik 'saya 5 kali mimpi ketemu dia, saya tanya siapa? Prabowo', kalau mimipi 1 kali boleh jadi dari setan, tapi dia mimpi 5 kali lihat bapak, saya bilang dari Allah," jelas Ustadz Abdul Somad.
Kemudian dia pun menceritakan pengalaman yang sama saat bertemu ulama lainnya.
"Saya jalan lagi, dia sebut lagi Prabowo, dan ada ulama yang unik, pernah menteri datang diusir, saya pas datang khawatir diusir, saya datang 30 menit bicara 4 mata, di akhir pertemuan dia bilang Prabowo," bebernya.
Karena sebentar lagi Pilpres 2019 akan dilangsungkan, maka Ustadz Abdul Somad pun merasa perlu menyampaikannya.
• Detik-Detik Prabowo Larang Pendukungnya Teriakkan Namanya di Debat Capres-Cawapres Pamungkas
"Jadi saya berpikir lama, ini kalau saya diamkan sampai Pilpres, kenapa dia cerita ke saya, tiap malam saya berpikir, berarti saya harus sampaikan, kalau tidak ini bisa jadi penyesalan seumur hidup saya, setelah ketemu ini selesai kuserahkan kepada Allah SWT, yang penting sudah kusampaikan, plong malamh ini bisa tidur lelap," tuturnya.
Minta Dua Hal
Namun, ia mengingatkan kepada Prabowo Subianto soal fitnah yang akan ia terima.
Ia pun meminta dua hal kepada Prabowo untuk kepentingan pribadinya.
"Kalau memang nanti bapak duduk jadi Presiden, terkait dengan saya pribadi, dua saja, pertama jangan bapak undang saya ke istana, biarkan saya berdakwah masuk ke dalam hutan.
Kedua, jangan beri bapak saya jabatan, apapun, saya di antara 40 cucu kakek saya, saya hanya sekolah untuk mendidik umat, setelah bapak jadi, biarkan ulama yang dekat-dekat jakarta ini saya yang bapak dengar," bebernya lagi.
Ustadz Abdul Somad juga menyebut kalau ijtima ulama ini adalah anugerah besar dan ujian besar untuk Prabowo Subianto.
• Detik-Detik Prabowo Larang Pendukungnya Teriakkan Namanya di Debat Capres-Cawapres Pamungkas
"Saya berharap Allah menolong bapak dalam setiap perkara," katanya.
Kemudian di akhir video, Ustadz Abdul Somad memberikan kenang-kenangan kepada Prabowo Subianto.
Dua kenang-kenangan itu yakni minyak wangi dan tasbih kesayangannya.
"Minyak wangi supaya bapak menebarkan keharuman di negeri ini, kedua tasbih karena tidak bisa hati bapak kosong, harus berdzikir, tasbih kesayangan saya, batu dari Persia, paling saya sayangi beli di Madinah. Bapak jangan pegang di depan orang banyak, nanti dikira pencitraan, bapak cukup tahajud malam, berdzikir," katanya.
Kemudian, UAS pun menyerahkan semuanya kepada Allah SWT untuk Pilpres 2019.
"Itu saya bisa saya sampaikan, apa yang terjadi setelah ini saya serahkan kepada Allah SWT," tandasnya.
• Detik-Detik Prabowo Larang Pendukungnya Teriakkan Namanya di Debat Capres-Cawapres Pamungkas
UAS Tentang Pilpres 2019
Terkait pendapat Ustadz Abdul Somad tentang Pilpres 2019, hal tersebut terdapat di postingan akun instagram terbarunya.
Akun @ustadzabdulsomad memposting 3 foto dengan caption.
Salah satunya memiliki caption seperti dibawah ini 'Pilpres 2019 bagi UAS?'
Lalu dibawahnya dituliskan 'memperlihatkan mana teman sejati, dan mana lawan berbaju kawan selama ini'.
• Detik-Detik Prabowo Larang Pendukungnya Teriakkan Namanya di Debat Capres-Cawapres Pamungkas
Simak selengkapnya di bawah ini :
Berbagai komentar warganet pun bermunculan atas postingan tersebut.