Viral Medsos

Polisi Ungkap Visum Pemukulan Siswi SMP yang Mengalami Trauma dan Depresi, Kenyataannya Begini

Ada dua hasil visum berbeda yang dibeberkan polisi atas kejadian pengeroyokan siswi SMP di Pontianak

Tangkap layar Tribun Video
Kasus penganiayaan Audrey siswi SMP di Pontianak 

Polisi mengungkap korban pengeroyokan 12 siswi SMA alami kekerasan yang membuatnya trauma dan depresi

KASUS pengeroyokan siswi SMP oleh 12 siswi SMA kini tengah ramai diperbincangkan di media sosial.

Ada dua hasil visum berbeda yang dibeberkan polisi atas kejadian tersebut

Menurut keterangan polisi, korban diinjak perut dan dibenturkan ke aspal.

Tumpahkan Minuman pada Sang CEO saat Terbang, Begini Nasib Pramugari American Airlines

Melansir dari Kompas.com, korban mendapat perlakuan kekerasan yang membuatnya trauma dan depresi.

"Oleh salah seorang pelaku, wajah korban disiram dengan air. Rambutnya ditarik dari belakang. Lalu dia terjatuh ke aspal," kata Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Husni Ramli, di Mapolresta Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (9/4).

Setelah terbaring di jalan, pelaku lain menginjak perut korban dan membenturkan kepalanya ke aspal.

"Korban bersama temannya itu kemudian melarikan diri menuju Taman Akcaya, yang memang berada tak jauh dari situ," ujarnya.

Siswi SMA yang Pukuli Korban Au Tak Menyesal, Ahli: Pelaku Bully Idap Gangguan Kesehatan Mental

Korban kemudian dikejar lagi. Setelah dapat, korban dipiting, kemudan salah satu pelaku menendang perutnya lagi.

Hasil visum korban kasus #JusticeForAudrey nyatakan hasil yang berbeda
Hasil visum korban kasus #JusticeForAudrey nyatakan hasil yang berbeda (Kolase foto)

Kejadian tersebut menarik perhatian warga sekitar dan membuat pelaku melarikan diri.

Sementara itu, Liliek, ibu korban mengatakan bahwa kondisi psikologis anaknya hingga kini masih terganggu.

"Dia masih depresi dan trauma," ucapnya.

Liliek menjelaskan, selama perawatan, anaknya juga mengalami susah tidur.

Jika pun tidur, AD sering terbangun dan kadang-kadang berteriak.

"Kata dokter psiakter, korban mengalami tingkat stres yang sudah menjadi trauma. Lebih lagi usianya yang masih muda," ucapnya.

Sementara itu melansir dari Tribun Bogor, hasil visum korban dikeluarkan hari Rabu (10/4/2019) oleh Rumah Sakit Pro Medika.

Namun, dari hasil visum tersebut kepolisian justru tak menemukan luka apapun seperti yang sudah diberitakan sebelumnya.

Kapolresta Pontianak, Kombes M Anwar menegaskan dari hasil visum menunjukkan tak ada bengkak di kepala korban.

Aktris Bollywood Kareena Kapoor Merasa Muak Atas Penganiayaan Siswi SMP di Pontianak

Billy Syahputra Menangis Sebut Nikita Mirzani karena Tahu Kriss Hatta Ditahan

Tengku Zulkarnain Tuding Terima Dana Suap Meikarta, Jawaban Ridwan Kamil Bawa-bawa Jemaah

Kondisi mata korban juga tidak ditemukan memar, penglihatan korban juga normal.

Lebih lanjut Kapolresta mengatakan, untuk telinga, hidung, tenggorokan (THT) tidak ditemukan darah.

Terkait dada yang kabarnya ditendang, ternyata tidak ada bekas luka atau memar.

"Kemudian dada tampak simetris tak ada memar atau bengkak, jantung dan paru dalam kondisi normal," katanya.

Kondisi perut korban, sesuai hasil Visum tidak ditemukan memar, bekas luka juga tidak ditemukan.

"Kemudian organ dalam, tidak ada pembesaran," jelasnya.

Selanjutnya Kapolresta menyampaikan hasil visum alat kelamin korban.

Menurut Kapolresta, selaput dara tidak tampak luka robek atu memar.

Anwar mengulangi pernyataannya terkait hal ini.

"Saya ulangi, alat kelamin selaput dara tidak tampak luka robek atu memar," tegasnya.

Hasil visum juga menunjukkan kulit tidak ada memar, lebam ataupun bekas luka.

Namun, meski begitu, kondisi korban memang menderita depresi akibat trauma pengeroyokan tersebut.

"Hasil diagnosa dan terapi pasien, diagnosa awal depresi pasca trauma," ungkap Kapolresta.

Hingga kini kasus tersebut masih ditangani oleh pihak kepolisian. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved