Pilres 2019
Fadli Zon Bandingkan Gebrak Podium Prabowo dengan Aksi Banting Sepatu Bekas PM Uni Soviet yang Hoaks
FADLI Zon meyakini aksi gebrak podium yang dilakukan Prabowo Subianto, tidak akan mengurangi elektabilitas.
FADLI Zon, anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, meyakini aksi gebrak podium yang dilakukan Prabowo Subianto, tidak akan mengurangi elektabilitas.
Justru, sebaliknya para pendukung pasangan nomor urut 02, semakin bersemangat memenangkan Prabowo-Sandi.
"Saya lihat pendukungnya malah semakin semangat. Karena mereka tahu inilah pemimpin yang dibutuhkan, pemimpin yang tegas, yang tahu mau ke mana, dan tidak pura pura, gitu," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/4/2019).
• Lembaga Survei Ini Menangkan Prabowo-Sandi, Pada 2014 Silam Mereka Juga Lakukan Hal yang Sama
Fadli Zon mengatakan, aksi yang dilakukan Prabowo Subianto tersebut bukan merupakan kemarahan. Prabowo Subianto, katanya, hanya bersemangat dalam berorasi.
"Itu ekspresif, Pak Prabowo itu orangnya ekspresif dan tidak dibuat-buat. Jadi menurut saya itu gaya, dinamika panggung tadi," ucapnya.
Menurut Fadli Zon, aksi gebrak meja yang dilakukan Prabowo Subianto merupakan hal biasa.
• Jokowi Pendaki Pertama dari Mapala Fakultas Kehutanan UGM yang Sampai ke Puncak Gunung Kerinci
Fadli Zon mengatakan, mantan Perdana Menteri Uni Soviet Nikita Khrushchev pernah menggebrak meja menggunakan sepatu dalam Sidang Tahunan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, pada 1960 silam.
"Ya biasa saja. Biasa kok gebrak-gebrak kayak begitu. Malah di PBB itu pernah ada Khrushchev, pernah pakai sepatunya digebrak-gebrakkan ke panggung biasa saja itu. Malah itu jadi historikal momen," paparnya.
Dikutip Wartakotalive.com dari id.rbth.com, Nikita Khrushchev, salah satu pemimpin Soviet yang paling bersemangat, sebenarnya tak pernah membanting sepatunya di Sidang Umum PBB pada 1960 silam.
• Baca Puisi Ahmad Dhani, Fadli Zon: Rezim Ini Harus Segera Diganti dan Dimusnahkan
Pada 12 Oktober 1960, PBB menggelar sidang umum yang ke-15. Ketika delegasi Filipina Lorenzo Sumulong tengah berpidato, Khrushchev tiba-tiba membanting sepatunya di atas mimbar untuk mengekspresikan kemarahannya kepada Sumulong.
Foto Khrushchev dengan sepatunya bahkan tersebar di mana-mana. Foto itu ternyata merupakan hasil olahan.
Pidato Khrushchev saat itu memang sangat berapi-api dan penuh amarah. Pada 1960, 17 koloni Afrika telah memproklamasikan kemerdekaannya.
• Pemulung di TPA RAwa Kucing Sering Temukan Laptop Hingga Handphone, Paling Susah Kalau Hujan
Topik itu dibahas secara luas selama sidang tersebut. Selain itu, revolusi Hongaria tahun 1956 dan invasi Soviet juga menjadi topik hangat lain yang tak kalah seru diperbincangkan.
Suasana majelis saat itu sangat menggelisahkan. Apalagi, Wakil Menteri Luar Negeri Rumania Eduard Mezincescu bersikap sedemikian rupa sehingga mikrofonnya harus dimatikan.
Fadli Zon
aksi Prabowo Subianto gebrak podium
gebrak podium
Gaya orasi Prabowo Subianto
aksi gebrak podium
Nikita Khrushchev
Empat Perusuh Aksi 22 Mei Positif Pakai Narkoba, Dua Tersangka Terafiliasi ISIS dan Niat Jihad |
![]() |
---|
Preman Tanah Abang Terlibat Kerusuhan Aksi 22 Mei, Dibayar Rp 300 Ribu per Hari |
![]() |
---|
Mengapa Kubu 02 Menolak Hasil Pilpres tapi Terima Hasil Pileg? Ini Penjelasan Fadli Zon |
![]() |
---|
Sebut Prabowo Bukan Pemarah, Fadli Zon: Yang Marah-marah Itu Jokowi, Sampai Suaranya Melengking |
![]() |
---|
Jokowi Teriak Lawan, Prabowo Gebrak Podium, Andi Arief: Jogja Memang Istimewa |
![]() |
---|