Sebagian Alat Vital Pria 52 Tahun Ini Harus Diamputasi Akibat Alami Ereksi 2 Hari Non Stop

Laki-laki berusia 52 tahun yang tak diungkap namanya itu pun akhirnya kehilangan sebagian penisnya karena harus diamputasi oleh pihak medis.

Editor: PanjiBaskhara
Kompas.com
Ilustrasi. 

SEORANG pria 52 tahun alami ereksi 2 hari non stop.

Belum diketahui penyebab kemaluan pria 52 tahun berereksi 2 hari non stop tersebut.

Dikarenakan mengalami penyakit aneh, alat vital pria 52 tahun harus diamputasi.

WartaKotaLive melansir GridPop.Id, seorang pria mengalami ereksi saat berhubungan seks adalah hal yang lumrah.

Pihak Steve Emmanuel Minta Perkaranya Dibatalkan Demi Hukum

Ganjar Teken Pergub Pendidikan Antikorupsi, 23 Sekolah Jadi Percontohan

Dua Perampok Modus Taksi Online yang Tinggalkan Korban Telanjang Bulat Mengaku Baru Sekali Beraksi

Justru menjadi aneh ketika seorang pria tak mengalami ereksi ketika melakukan kontak seksual.

Sang pria dapat dinilai mengalami kelainan bila tak mengalami hal itu.

Namun, apa jadinya jika alat kelamin pria mengalami ereksi selama dua hari non stop, seperti yang dialami oleh laki-laki asal India ini?

Laki-laki berusia 52 tahun yang tak diungkap namanya itu pun akhirnya kehilangan sebagian penisnya karena harus diamputasi oleh pihak medis.

Menurut British Medical Journal, kasus pria ini menjadi salah satu kasus yang langka.

Menurut medis, pria itu mengalami priapisme, ereksi pada laki-laki yang dialami selama berjam-jam.

Untuk mengatasinya, mulanya pihak medis ceroboh terlalu cepat mengeringkan darah yang keluar dari penis dan meningalkan kateter (selang kecil) di dalam penis pria tersebut.

Namun, setelah kateter tersebut diambil, warna hitam (darah membeku) pada penis malah semakin dalam.

"Tapi tetap saja warna hitam penis kelenjar semakin dalam pada hari berikutnya dan garis demarkasi (pembatas) yang jelas terlihat antara kelenjar hitam dan batang penis." ucap Dr Saqib Mehdi.

Setelah itu, dikabarkan bahwa muncul tanda-tanda kerusakan jaringan yang parah yang disebabkan oleh hilangnya sirkulasi darah yang akut pada penis sehingga amputasi sebagian penis pun menjadi pilihannya.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved