Pemilu 2019 Menjadi Perhatian Calon Pembeli Properti
Pemilu 2019 menjadi perhatian bagi calon pembeli properti sehingga calon pembeli properti masih melakukan wait and see.
Pemilu 2019 menjadi perhatian bagi calon pembeli properti sehingga calon pembeli properti masih melakukan wait and see.
WARTA KOTA, PALMERAH--- Dinamika politik Pemilu 2019 akan menjadi perhatian calon pembeli properti.
Meskipun secara kondisi fundamental perekonomian Indonesia cukup baik.
Hal itu ditandai dengan meningkatnya kepercayaan investor terhadap ekonomi domestik di pasar saham.
"Beberapa calon pembeli dan penyewa masih akan mengambil pendekatan wait and see terutama pada semester pertama tahun ini," kata Head of Research and Consultancy Savills Indonesia, Anton Sitorus, seperti dikutip Kompas.com, Kamis (4/4/2019).
• Peluang Era Ekonomi Digital Menumbuhkan Wirausaha Industri Baru
Anton mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir 2018 mencapai 5,17 persen dan dinilai cukup baik, meskipun pemerintah gagal mencapai target awal.
Pertumbuhan ini didukung oleh lonjakan konsumsi karena kepercayaan dan daya beli masyarakat yang meningkat.
Pasar konsumen dinilai cukup mendukung dengan inflasi yang tercatat rendah yakni 3,13 persen.
• Mudah Tergiur Janji, Total Kerugian Investasi Bodong Capai Rp 88,8 Triliun
Sedangkan pasar domestik cukup tangguh, dan tekanan eksternal yang terjadi memang mengakibatkan rupiah terdepresiasi beberapa kali.
"Namun bank sentral mampu mengambil langkah pencegahan untuk mempertahankan nilai tukar rupiah dan menjaga defisit neraca transaksi berjalan," kata Anton.
Beberapa kebijakan tersebut antara lain, meningkatkan suku bunga acuan yang ditutup pada level enam persen pada akhir tahun lalu.
• Melakukan Aksi di Depan Gerai Uniqlo, Upah Warni dan Yayat Belum Dibayar Uniqlo
Selain itu, suku bunga deposito dan suku bunga pinjaman dipertahankan pada kisaran masing-masing 5,25 persen dan 6,75 persen.
"Tak heran bila Fitch Ratings, Badan Pemeringkat Kredit Jepang dan R&I semuanya telah menegaskan peringkat kredit negara Indonesia di BBB, yang mengindikasikan prospek positif negara ini didukung oleh reformasi struktural yang menjanjikan," kata Anton.
Namun, Pemilu 2019 yang kini sedang dalam proses kampanye, dinilai menjadi salah satu faktor utama yang mengakibatkan calon pembeli dan penyewa potensial memilih untuk menunda pembelian.
"Semua orang masih menunggu. Meskipun sudah beberapa kali penyelenggaraan Pemilu berlangsung aman, namun untuk melakukan aksi investasi, mereka cenderung setelah Pemilu," kata Anton.
• Penghasikan Youtuber Menggiurkan, 10 Youtuber dengan Penghasilan Jutaan Dollar AS
Di samping itu, masih adanya ketegangan akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan China, turut menunda aksi pembelian.
Satu-satunya harapan untuk kenaikan bisnis properti, sebut Anton, yakni manajemen fiskal yang lebih baik yang dilakukan pemerintah.
Selain pengembangan infrastruktur berkelanjutan yang diyakini akan mendukung pemulihan dan percepatan di berbagai sektor bisnis termasuk properti.
• Tumbuhnya Industri Animasi di Indonesia di Tengah Minimnya SDM
• Transaksi Uang Elektronik Berbasis Server, Perusahaan Fintech Mengalahkan Perbankan
Berita ini sudah diunggah di Kompas.com dengan judul Calon Pembeli Properti Tunggu Pemilu Berlalu