Saling Ngotot, Begini Debat Seru antara Ferdinand Hutahean dan Razman Arif Nasution Bahas Baju Putih

Debat Ferdinand Hutahean dan Razman Arif Nasution mengenai adanya gerakan baju putih saat hari pencoblosan 17 April 2019.

Penulis: PanjiBaskhara | Editor: PanjiBaskhara
istimewa
Razman Arief Nasution dan Ferdinand Hutahean (YouTube iNews) 

Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean dan Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin, Razman Arif Nasution debat soal 'baju putih'.

Diketahui, debat Ferdinand Hutahean dan Razman Arif Nasution mengenai adanya gerakan baju putih ketika hari pencoblosan berlangsung pada 17 April 2019, yang diserukan kubu Jokowi-Maruf Amin.

Tragedi debat Ferdinand Hutahean dan Razman Arif Nasution itu terjadi Studio Spesial Report iNews, pada Rabu (27/3/2019).

Dikatakan Ferdinand Hutahean, gerakan baju putih saat pencoblosan dapat menimbulkan konflik, tetapi Razman Arif Nasution langsung membantahnya mentah-mentah.

Kamera Aksi Sony RX0 II Bisa Rekam Video 4K, Layarnya juga Bisa Dilipat buat Selfie atau Vlogging

LIVE STREAMING Persebaya vs PS Tira Persikabo: Bajul Ijo Pantang Kalah di Kandang Sendiri

VIDEO: Tim Gabungan Kasus Novel Baswedan Cek Lokasi Dugaan Pelaku di Bekasi

Diketahui sebelumnya, Nizar Zahro, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, merespons sindirian capres nomor urut 01 Joko Widodo, soal jas pakaian Eropa dan Amerika.

Menurutnya, penggunaan jas merupakan pakaian formal suatu pemimpin negara. Sehingga, hal itu tak perlu dipermasalahkan.

"Kalau pakai jas itu baju Eropa, lantas jas Pak Presiden dan Wakil Presiden yang ditaroh di sekolah-sekolah, kantor kepala desa, di kantor kecamatan itu kan, mohon maaf, apakah Pak Jokowi mengkritik diri sendiri apa gimana?" kata Nizar Zahro di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2019).

Paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggunakan jas dalam foto di surat suara.

Politikus Partai Gerindra ini menambahkan, jas merupakan pakaian menunjukkan sosok pemimpin.

Ia lantas mencontohkan bagaimana Presiden pertama RI Bung Karno, Gus Dur, hingga Susilo Bambang Yudhoyono mengenakan pakaian jas.

Untuk itu, ia menyayangkan pernyataan itu keluar dari Jokowi. Sebab, jika peruntukannya hanya untuk kepentingan elektoral, hal itu harus dipisahkan.

"Presiden dan wakil presiden pake jas kan, bukan foto presiden pake baju putih, tapi kan pakai jas. Itu kan simbol negara," jelasnya.

Sebelumnya, Jokowi meminta warga Dumai, Riau, pada 17 April 2019, berbondong-bondong datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) menggunakan hak pilihnya.

"Tinggal 22 hari lagi, saya titip mari kita mengajak kawan-kawan kita, saudara sekampung, datang ke TPS," ujar Jokowi saat kampanye terbuka di Bundaran Bukit Gelanggang, Selasa (26/3/2019) sore.

Capres nomor urut 01 itu pun meminta warga Dumai untuk tidak salah memilih pasangan capres-cawapres dalam kontestasi Pilpres 2019.

Di mana, dirinya bersama cawapres Maruf Amin menggunakan baju putih.

Foto Jokowi-Maruf Amin di surat suara Pilpres 2019.
Foto Jokowi-Maruf Amin di surat suara Pilpres 2019. (ISTIMEWA)

"Coblos itu bajunya putih, karena kita adalah putih, putih adalah kita," ucap Jokowi.

Jokowi pun menjelaskan, alasan dirinya dan Maruf Amin menggunakan baju putih, untuk foto kertas suara, karena menggambarkan kesederhanaan.

"Kenapa pakai baju putih? Karena baju putih itu murah, semua rakyat Indonesia memiliki. Kalau pakai jas mahal, dan jas itu pakaian Eropa, Amerika, orang Indonesia cukup pake baju yang murah, baju putih seperti yang saya pakai," papar Jokowi sembari mengajak pendukungnya mengacungkan jempol.

Calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin sepakat dengan Jokowi soal gerakan Rabu Putih, pada 17 April 2019.

Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) menyapa pendukung saat akan menyampaikan pidato kebangsaan di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (14/1/2019). Prabowo-Sandiaga menyampaikan pidato kebangsaan dengan tema Indonesia Menang yang merupakan tagline visi dan misinya.
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) menyapa pendukung saat akan menyampaikan pidato kebangsaan di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (14/1/2019). Prabowo-Sandiaga menyampaikan pidato kebangsaan dengan tema Indonesia Menang yang merupakan tagline visi dan misinya. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/kompas.com)

Rabu Putih adalah meminta pendukung dan relawan menggunakan baju putih. Menurut Maruf Amin, Jokowi telah memberitahukan rencana itu kepadanya.

"Memang Pak Jokowi sudah (menyampaikan Rabu Putih) dan saya sepakat, bahwasanya Hari Rabu itu hari baju putih dan memilih yaitu pasangan yang makai putih," ucap Maruf Amin di Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (27/3/2019).

Maruf Amin mengingatkan bahwa putih identik dengan pasangan calon presiden Jokowi-Maruf Amin. Karena, pakaian mereka serba putih di surat suara.

"Jadi putih adalah kita. Karena itu kita akan memilih yang gambarnya putih dengan menggunakan baju putih," cetus Maruf Amin.

Sebelumnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas juga akan menyerukan gerakan yang sama.

Dia menuturkan, gerakan ini penting untuk melawan hoaks jelang Pilpres.

Menurutnya, hoaks memengaruhi masyarakat untuk tidak berangkat ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), menggunakan hak pilih.

Demi meningkatkan partisipasi masyarakat memiih, GP Ansor akan melakukan gerakan Rabu Putih.

Dia memastikan, jutaan anggota Ansor akan turut serta dalam gerakan Rabu Putih.

Sebagian anggota Ansor akan difungsikan sebagai tenaga pembantu pengamanan TNI dan Polri pada 17 April 2019. Sementara, sebagian lainnya untuk berpartisipasi dalam gerakan Rabu Putih.

"Kita punya 4,7 juta kader Ansor seluruh Indonesia. Sebagian kita akan fungsikan mereka sebagai tenaga pembantu pengamanan TNI, Polri. Kemudian yang lain, yang tidak sedang bertugas, kita minta untuk menggerakkan pemilih," papar Gus Yaqut.

Sementara, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik mengomentari seruan calon presiden 01 Jokowi agar warga yang datang ke TPS mengenakan baju putih.

Meski tak mempersoalkan, ia menyebut hal itu menjadi tanda kepanikan kubu #01.

"Kalau dia (Jokowi) merasa menang, enggak usah panik-panik gitu loh. Enggak usah begono, enggak usah begini, santai aja," ucap Taufik, ditemui di Sekretariat Nasional (Seknas) HOS Tjokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/3/2019).

Anggota DPRD DKI Jakarta ini mengklaim, seruan itu tak memiliki pengaruh banyak bagi pemilih untuk coblos Jokowi-Maruf Amin.

"Enggak apa-apa kalau nyuruh makai baju doang. Pakai baju putih, nusuknya, milihnya Prabowo. Gitu. Udah selesai. Insyaallah menang lah Prabowo-Sandi," cetusnya.

"Karena lihat aja setiap kampanye mana yang lebih besar. Itu kan tanda-tanda dong," sambung Taufik.

Debat Ferdinand Hutahean dan Razman Air Nasution Soal Baju Putih

Debat Ferdinand Hutahean dan Razman Arif Nasution itu terjadi Studio Spesial Report iNews, Rabu (27/3/2019).

Dikatakan Ferdinand Hutahean, gerakan baju putih saat pencoblosan dapat menimbulkan konflik.

Namun pernyataan Ferdinand Hutahean tersebut langsung dibantah Razman Arif Nasution mentah-mentah.

Simak video selengkapnya:

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved