Warga Geruduk Pos RW 08 Kartini Menuntut Kejelasan Proses Hukum Penyerangan Sekelompok Orang

Aksi penyerangan itu mengakibatkan empat orang warga terluka akibat sabetan senjata tajam jenis celurit.

Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Gede Moenanto
YouTube
Ilustrasi penganiayaan oleh sekolompok gerombolan. 

Sejumlah warga di Jalan Kartini VIII, Sawah Besar, Jakarta Pusat menggeruduk pos RW 08 menuntut kejelasan proses hukum terhadap penyerangan sekelompok orang tak dikenal terhadap beberapa warga.

Dari aksi penyerangan itu mengakibatkan empat orang warga terluka akibat sabetan senjata tajam jenis celurit.

Bahkan, dua di antaranya mengalami luka berat dan perlu perawatan medis.

Sejak peristiwa penyerangan yang terjadi pada Kamis (7/3/2019) dini hari itu, hingga saat ini, tidak ada tindak lanjut proses hukum yang dilakukan oleh aparat kepolisian Sawah Besar, padahal para korban mengalami luka hingga kehilangan pekerjaan akibat perlu perawatan medis.

Ketua RW 08 Jalan Kartini VIII, Ahmad Maulana mengatakan, jika peristiwa penyerangan orang tak dikenal di wilayah ini sudah terjadi dua kali.

Namun, kejadian pertama yang terjadi pada Tahun Baru tidak ada korban jiwa, meski pihaknya sudah melaporkan ke pihak kepolisian.

"Saya risaukan kejadian ini sudah 2 kali tapi kejadian pertama tidak di tindak karena dari pihak kepolisian menyebut tidak dapat di proses karena tidak ada korban jiwa. Sedangkan kejadian kedua ini ada korban jiwa, tapi tidak ada tindak lanjut proses yang berjalan," kata Ahmad, Selasa (26/3/2019).

Pihaknya juga menyayangkan kinerja pihak Kelurahan Kartini yang tidak menjembatani jalannya proses hukum yang berjalan, bahkan warga beberapa kali meminta bantuan namun tidak ada respon positif yang diberikan.

Untuk itu dirinya berharap, pihak pemerintahan maupun pihak kepolisian bisa segera menindak lanjuti kejadian ini, karena banyak warga yang resah, jika para pelaku tidak ditangkap.

"Ya sampai saat ini tidak ada tindakan, bahkan para korban ini rugi hingga 50 juta, karena salah satu korban itu harus menjalani operasi karena nyaris putus," ujarnya.

Terpisah, Haryadi (24) korban menyampaikan jika kejadian tersebut berlangsung sangat cepat, ketika dirinya tengah nongkrong bersama rekannya di salag satu warung makan. Saat itu tiba-tiba datang belasan orang yang tujuh orang diantaranya dilengkapi senjata tajam.

"Pokoknya tiba-tiba mereka itu langsung bacok aja, tanpa menegur atau apa, pokoknya langsung menyerang, saya kena bacok di paha bawah, usai membacok mereka langsung kabur lari begitu aja," kata Riki.

Dikatakan Haryadi, para pelaku ini mengenakan helm dan masker ketika melakukan penyerangan sehingga dirinya tidak dapat melihat secara jelas wajah-wajah pelaku, namun ia memperkirakan usai pelaku berusia antara 20 tahun keatas.

Dirinya juga menyebut jika penyerangan yang terjadi di wilayahnya ini sudah beberapa kali terjadi, meskipun tidak ada korban jiwa, namun yang peristiwa terakhir ini ada beberapa korban yang terkena luka bacok.

"Kejadian ini sudah pernah beberapa kali, pas tahun baru juga pernah, malah ada ibu-ibu dilempari petasan, udah lapor ke polisi tapi kan karena tidak ada korban tidak ada tindak lanjut, yang terakhir ya kejadian ini, meski ada korban tapi ya begini ngak jelas," ucapnya.

Riki (31) korban, berharap pihak kepolisian segera menangkap para pelaku penyerangan yang menyebabkan dirinya harus terbaring di rumah sakit.

"Ya berharap bisa segera ditangkap pelakunya karena kan sudah jelas di CCTV, itu bisa merujuk sebagai barang bukti, karena saya juga tak ingin kejadian ini terulang kembali dan menyebabkan korban jiwa," ucapnya. (JOS)

Sejumlah dua orang korban penyerangan orang tak dikenal di Jalan Kartini VIII meminta ada proses hukum terkait penyelidikan kasus yang menimpanya.

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved