Apa Saja Kendala yang Dihadapi Laudya Cynthia Bella Menjelang Dimulainya Syuting 'Buya Hamka'

Sejak menerima ajakan sutradara Fajar Bustomi untuk membintangi film Buya Hamka setahun lalu, Laudya Cynthia Bella (31) sudah merasakan peran baru itu menantang kemampuan beraktingnya.

Bermain sebagai Sitti Raham, istri Buya Hamka, diakui Laudya Cynthia Bella, tidak akan mudah dilakoninya.

"Kesulitan sudah pasti ada," kata Laudya Cynthia Bella berbincang di halaman Kantor Falcon Pictures, Jalan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (25/3/2019) sore.

Ketika itu Laudya Cynthia Bella bersama Vino Bastian dan para bintang lainnya dikenalkan sebagai pemain film Buya Hamka. Vino Bastian akan memainkan peran utama sebagai Buya Hamka.

Kesulitan yang akan dihadapi Laudya Cynthia Bella saat mendalami peran Sitti Raham antara lain, referensi tentang Sitti Raham yang tidak banyak terdokumentasi.

Obrolan bersama anak-anak Buya Hamka dan Sitti Raham cukup membantu Laudya Cynthia Bella mendalami peran tersebut.

• Perankan Sitti Raham di Film Buya Hamka, Laudya Cynthia Bella Mengobati Kerinduan Berakting

Belum lagi kendala lain soal jauhnya perbedaan generasi antara Sitti Raham dan Laudya Cynthia Bella.

"Saya dilahirkan pada 1988, sementara cerita Buya Hamka ini jaman dulu sekali, jaman buyut saya," kata Laudya Cynthia Bella yang terakhir muncul dalam film Surga yang Tak Dirindukan 2 (2017) itu.

Satu hal lagi yang menantang Laudya Cynthia Bella di film garapan dua rumah produksi besar di Indonesia, Starvision dan Falcon Pictures, itu. "Kendala bahasa (Padang) juga pasti ada," ucapnya.

Meskipun mengalir darah Sumatera Barat --tanah kelahiran Buya Hamka-- di tubuh Laudya Cynthia Bella, tapi istri Engku Emran itu dibesarkan di tanah Jawa.

Saat diminta Fajar Bustomi berdialog dengan dialek Padang, Laudya Cynthia Bella yang dikenal sebagai orang Sunda ini harus dibantu pelatih bahasa hingga sutradara.

"Saya kayak pulang kampung bisa main film Buya Hamka ini," ujar Laudya Cynthia Bella yang setelah menikah bersama Engku Emran lebih sering menetap di Kuala Lumpur, Malaysia.

Buya Hamka yang bernama panjang Haji Abdul Malik Karim Amrullah adalah ulama, pejuang dan sastrawan kharismatik asal Sumatera Barat yang semasa hidup banyak berjasa bagi perkembangan Islam negeri ini.

Ia juga dikenal sebagai Ketua pertama Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Chand Parvez Servia, Produser Starvision, menjelaskan, ide awal pembuatan film Buya Hamka tercetus ketika dia bertemu Din Syamsuddin pada 4 November 2014. Ketika itu Din Syamsuddin adalah Ketua MUI.