Tekad dan Langkah Pemprov DKI Jakarta untuk Menghabiskan Gunungan Sampah di TPST Bantar Gebang
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil langkah agar gunungan sampah di TPST Bantar Gebang di Kota Bekasi bisa habis.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Gede Moenanto
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil langkah agar gunungan sampah di TPST Bantar Gebang di Kota Bekasi bisa habis.
Hal itu dilakukan mengingat umur TPST Bantargebang sisa tiga tahun lagi atau sampai 2021.
"Hitungan kasar kami kalau 115 hektar, diperkirakan 2021 selesai Bantar Gebang, tiga tahun ini akan selesai, artinya kita siap-siap ibu kota mengalami darurat sampah," kata Asisten Pembangunandan Lingkungan Hidup Pemprov DKI Jakarta, Yusmada Faizal, di peresmian PLTSa Merah Putih di TPST Bantar Gebang Kota Bekasi, Senin (25/3/2019).
Yusmada Faizal mengatakan, volume sampah di DKI Jakarta terus meningkat dan diperkirakan mencapai 400 ton per tahun.
"Sekarang volume sampah bisa 7.000 sampai 7.500 ton sampah per hari diangkut dari DKI Jakarta dengan menggunakan 1200 truk sampah ke Bantar Gebang," ungkap Yusmada Faizal.
Untuk itu, kata Yusmada Faizal, perlu dilakukan langkah serius dalam mengatasi persoalan sampah ini. Salah satunya memanfaatkan teknologi baru dalam pemusnahan sampah.
"Cara pengelolaan sampah dengan cara sanitary landfill sudah tidak lagi dapat digunakan. Lahan TPST Bantar Gebang sudah terbatas."
"Sudah saatnya kita memikirkan, bagaimana kita harus mengakhiri proses sanitary landfill dengan manfaatkan teknologi baru ini," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Unit TPST Bantargebang Asep Kuswanto menjelaskan selama ini ada dua pola yang sudah dilakukan TPST Bantar Gebang dalam mengurangi sampahnya.
Seperti memanfaatkan para pemulung untuk memilah sampah yang masih bisa dimanfaatkan, pengolahan sampah untuk dijadikan pupuk hingga pembangkit listrik
"Kalau sekarang ya kita kan sudah berjalan 9 tahun pembangkit listrik dengan mengelola gas metan menjadi listrik ini swasta yang kelola."
"Ada juga proses pemilihan dari para pemulung dan proses pembuatan pupuk," jelasnya.
Dengan hadirnya PLTSa Merah Putih menambah upaya dalam mengurangi volume sampah di TPST Bantargebang.
"PLTSa dari BPPT ini kan mampu mengurangi 100 ton sampah perhari. Ya minimal bisa sedikit memperpanjang umur TPST Bantargebang, yang awalnya 2021 bisa jadi 2023," jelasnya.