Thailand Cukur Indonesia U23 4-0,Sekarang Sadar Jadi Juara Piala AFF U22 Tak Penting,Ini Buktinya
Thailand Bantai Indonesia U23 4-0, Sekarang Baru SadarJadi Juara Piala AFF U22 Tak Penting, Ini Buktinya.
THAILAND U23 benar-benar menghabisi Indonesia U23 dalam laga pembuka grup K di Kualifikasi Piala AFC U23, Jumat (23/3/2019).
Para pemain Thailand benar-benar membuat pemain Indonesia kewalahan di semua lini sepanjang pertandingan yang dihelat di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam.
Indonesia U23 babak belur melawan Thailand, dan akhirnya kalah telak dengan skor skor 4-0.
Pertahanan Indonesia benar-benar mudah dibuka, dan pemain Thailand terus merangsek masuk.
Indonesia benar-benar tak ada harapan untuk mengejar
Marinus Wanewar, Egy Maulana Vikri, maupun Osvaldo Haay, tak berkutik.
Mereka sulit bergerak dengan gaya penjagaan para pemain Thailand.
Bahkan Egy Maulana Vikri pun belum melesakkan satupun tendangan keras ke arah gawang.
• Habis Terima Bonus dari Presiden Jokowi, Indonesia U23 Kalah Telak Dari Thailand U23
• VIDEO: Begini Penampakan Situ Rawa Besar yang Mau Dijadikan Lokasi Wisata oleh Pemkot Depok
• Hadapi Padatnya Pertandingan, Persija Gembleng 7 Pemain U-20 Bersama Tim Senior
• Thailand Bantai Indonesia U23 4-0, Sekarang Baru Sadar Ajang Piala AFF U22 Tak Penting, Ini Buktinya
• Kolaborasi Syifa Hadju Bersama Lingua di Label Baru Milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina
Begitu juga Marinus Wanewar kelihatan kebingungan bergerak untuk membuat peluang.
Saking tak berkutiknya, pelatih Indra Sjafri mengganti Osvaldo Haay dengan Witan Sulaeman di menit ke 61.
Gol kedua Thailand terjadi di menit-menit awal babak pertama.
Gol terjadi akibat kelemahan Timnas U23 Indonesia yang terus terjadi sejak babak pertama.
Ya, Timnas U23 Indonesia terlalu sering membuat pelanggaran di sekitar kotak penalti.
Petaka itu pun terjadi di menit awal babak kedua ketika kemelut terjadi.
Pemain Thailand yang bergerak di kotak penalti disapu kakinya. Penalti.
Eksekutor Thailand menyepak penalti dengan baik, dan gol kedua Thailand pun terjadi.
Sebelumnya, gol pertama Thailand tercipta di pertengahan babak pertama juga terjadi dengan cara serupa.
Gol berawal dari pelanggaran tak jauh dari kotak penalti.
• MRT Gratis Satu Minggu Usai Sejak Diresmikan pada 24 Maret 2019
• Besok, Persija Jakarta Gelar Uji Coba di Karawaci
• Yogi Rahardian: Gabung Persija Adalah Mimpi Sejak Kecil
• Thailand Bantai Indonesia U23 4-0, Sekarang Baru Sadar Ajang Piala AFF U22 Tak Penting, Ini Buktinya
• Hadapi Padatnya Pertandingan, Persija Gembleng 7 Pemain U-20 Bersama Tim Senior
Thailand mendapatkan tendangan bebas yang kemudian dikonversi menjadi sebuah gol.
Di babak pertama ini Indonesia terlihat lebih banyak tertekan.
Marinus Wanewar pun kelihatan turun jauh ke belakang untuk memperoleh bola.
Hal itu lantaran Marinus Wanewar tak mendapatkan suplai bola yang tepat di lini depan.
Sejak pertandingan babak pertama sebenarnya ada beberapa catatan untuk permainan Timnas U23.
Antara lain Timnas Indonesia U23 terlalu banyak membuat pelanggaran di sekitar kotak penalti.
Hal itu cenderung menguntung pemain Thailand.
Bahkan gol pertama pun berawal dari pelanggaran beberapa meter dari kotak penalti Indonesia.
Selain itu, Indonesia U23 juga sering kalah bertarung di lapangan tengah.
Hal tersebut membuat aliran bola dari tengah ke sayap-sayap Timnas U23 tidak lancar.
Akibatnya para pemain sayap Indonesia lebih sering berlari menyisir lapangan untuk menerobos pertahanan Thailand.
Mengecewakan
Hasil ini tentu amat mengecewakan mengingat apresiasi yang diberitakan terhadap Timnas U22 di Piala AFF U22 lalu.
Ya, Timnas U22 menjadi juara dan mendapat banyak bonus.
Dari Kemenpora, Timnas U22 mendapat bonus sebesar Rp 2,1 milliar.
Berikut ini rincian jumlah bonus untuk Timnas Indonesia U-22:
Pelatih: 1 x 100.000.000 = Rp 100.000.000-
Pemain: 23 x 65.000.000 = Rp 1.495.000.000-
• VIDEO: Begini Penampakan Situ Rawa Besar yang Mau Dijadikan Lokasi Wisata oleh Pemkot Depok
• Hadapi Padatnya Pertandingan, Persija Gembleng 7 Pemain U-20 Bersama Tim Senior
• Thailand Bantai Indonesia U23 4-0, Sekarang Baru Sadar Ajang Piala AFF U22 Tak Penting, Ini Buktinya
• Aktris Syifa Hadju Malu dan Tidak Percaya Diri Jadi Penyanyi
• Kolaborasi Syifa Hadju Bersama Lingua di Label Baru Milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina
Asisten Pelatih: 4 x 62.500.000 = Rp 250.000.000
Ofisial Tim: 8x 32.000.000 = Rp 256.000.000-
Total= Rp 2.101.000.000.
Selain itu Timnas U22 juga diundang ke Istana Presiden dan langsung bertemu dengan Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi memberikan bonus untuk seluruh anggota tim masing-masing Rp 200 Juta.
Belum lagi ada bonus lain dari berbagai pihak.
Tak Penting
Sekarang mungkin banyak pihak akhirnya sadar bahwa ajang Piala AFF U22 2019 dimana Indonesia U22 juara dan kebanjiran bonus sebenarnya perhelatan yang tak terlalu penting.
Apabila tak terlalu penting, maka seharusnya memang tak perlu dirayakan berlebihan.
Sebab fokus utamanya seharusnya tetaplah kualifikasi Piala AFC U23.
Setidaknya ada 3 alasan kenapa gelar juara Piala AFF U-22 2019 tak terlalu pentinga, dan tak layak dirayakan berlebihan
1. Ajang Tahunan
PIALA AFF U-22 adalah ajang tahunan. Setiap tahun AFF selalu menyelenggarakan kompetisi kelompok usia tertinggi ini. Bila di tahun ganjil seperti 2019, maka digelar untuk U-22.
Sedangkan tahun genap seperti tahun kemarin untuk U-23.
Penyelenggaraan bertujung untuk Piala Asia U-23 dan Olimpiade.
Artinya dalam ajang tahunan seperti itu, segalanya menjadi tak terlalu penting dan jadi kurang greget.
Sehingga seharusnya tak perlu berlebihan merayakan gelar juaranya.
2. Banyak Tim Anggap Tak Penting
Selain itu banyak pula Tim yang tak menganggap penting ajang Piala AFF U22 2019 yang dijuarai oleh Indonesia.
Bahkan tampaknya beberapa negara menganggap itu hanya sebatas persahabatan, kalau enggak mau dikatakan ajang tersebut tidak penting.
Hal itu terlihat dari beberapa negara memutuskan tidak ikut serta, seperti Singapura, Laos, sampai Brunei Darussalam.
Mereka ingin fokus ke kualifikasi Piala Asia U-23 2020.
3. Tak Turunkan Tim Inti
Banyak tim di ajang Piala AFF U22 tak menurunkan pemain terbaiknya.
Lihat saja Thailand yang ternyata menurunkan tim lapis ketiganya.