Banjir Longsor Yogyakarta
Komplek Makam Raja Mataram di Imogiri Longsor, Bantul Terbanyak Terdampak Banjir Longsor Yogyakarta
KOMPLEK Makam Raja Mataram di Imogiri, Desa Wukirsari, Bantul, Yogyakarta, longsor, Minggu (17/3/2019) malam.
Untuk bencana banjir longsor yang melanda DI Yogyakarta, Kabupaten Bantul menjadi wilayah terbanyak terdampak dibanding dua kabupaten lainnya, Kulon Progo dan Gunung Kidul. Dua warga meninggal dunia dan dua lainnya masih dalam pencarian akibat tertimbun longsor.
KOMPLEK Makam Raja Mataram di Imogiri, Desa Wukirsari, Bantul, Yogyakarta, longsor, Minggu (17/3/2019) malam.
Longsoran ini yang menimbun rumah dan diduga menyebabkan 2 orang hilang.
Dari pantauan Kompas.com di lokasi, longsoran terjadi di sisi timur makam atau bangunan baru. Bangunan tersebut rencananya akan digunakan untuk perluasan makam.
Sejumlah masyarakat datang ke lokasi untuk menyaksikan longsoran. Sementara di bawah sejumlah relawan masih melakukan upaya evakuasi. Jalan ditutup menggunakan palang bambu.
• Dua Orang Masih Tertimbun Longsor di Bantul Yogyakarta, Satu Korban Bocah 9 Tahun
• Banjir dan Longsor Terjang Yogyakarta, 2 Warga Bantul Meninggal Dunia
"Niku (bangunan) makam enggal (itu makam baru selesai dibangun)," kata Mujinah, warga Imogiri yang ditemui Kompas.com di lokasi, Senin (18/3/2019).
Terkait bangunan di lereng yang menyebabkan longsor di komplek makam Raja Mataram tersebut, Kepala BMKG Dwi Korita Karnawati mengatakan, meski berada di area lereng, pembangunan makam tersebut bisa dilakukan dengan berbagai catatan.
• Longsor di Kulon Progo Yogyakarta Tutup Akses Jalan, Puluhan Rumah Terendam Banjir
"Rekayasa bisa, jadi kalau di Indonesia memang alamnya tidak sedikit yang rawan. Ada rekayasa untuk perkuatan lereng di desain yang tepat. Kemudian, untuk saluran drainase, yang bisa menguras air yang meresap masuk pada lereng agar tidak mendorong untuk longsor. Bisa dikendalikan," katanya.
"Bahkan, drainase bisa menghindarkan air masuk ke dalam lereng. Dengan rekayasa itu bisa dibangun," katanya lagi.
Bantul terparah

Untuk bencana banjir longsor yang melanda DI Yogyakarta, Kabupaten Bantul menjadi wilayah terbanyak terdampak dibanding dua kabupaten lainnya, Kulon Progo dan Gunung Kidul.
Peristiwa banjir dan longsor ini akibat hujan deras yang terjadi pada Minggu (17/03/2019).
"Memang kemarin seharian hujan dari pagi sampai pagi lagi," ujar Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana, Senin (18/03/2010).
Hujan deras menyebabkan peningkatan volume debit air di sungai dan genangan air. Sehingga, ada beberapa pemukiman warga yang tergenang air dan terjadi tanah longsor.
Peristiwa banjir dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Kulonprogo, dan Kabupaten Bantul.
"Paling parah indikatornya kalau bicara kabupaten, kecamatan yang paling banyak terdampak ada di Bantul," ungkapnya.
Wilayah terdampak di Kabupaten Bantul meliputi 14 kecamatan dan 35 desa, dengan rincian 26 desa ada di 10 kecamatan terdampak banjir dan 9 desa di 4 kecamatan terdampak longsor.
Dua meninggal dunia

Dilihat dari dampaknya, di Kabupaten Bantul terdapat dua korban meninggal dunia. Kedua korban meninggal yakni Sudiatmojo (80) warga Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri dan Painem (70), warga Karang Tengah, Kecamatan Imogiri.
Sementara, ada dua orang korban tanah longsor di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul yang masih dalam proses pencarian.
"Ada dua orang yang belum ditemukan. Pagi ini dilanjutkan proses evakuasi, karena tadi malam kondisi gelap dan hujan," tegasnya.
Jumlah warga terdampak keseluruhan untuk seluruh wilayah DIY sebanyak kurang lebih 5.046 jiwa. Dari jumlah tersebut di Kabupaten Bantul terdapat 4.427 korban. (Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono, Wijaya Kusuma)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Makam Raja Mataram di Imogiri Longsor" dan "Kabupaten Bantul Jadi Wilayah Terbanyak Terdampak Banjir dan Longsor"