Kesehatan
Rahasia Tetap bugar saat Usia Manula, Tak Ada Kata Telat Mulai Berolahraga
Jika tidak aktif dan sudah mencapai usia 40-an dan memutuskan aktif, maka Anda masih dapat menikmati banyak manfaat.
Meningkatkan aktivitas saat usia 40-an dan 50-an bisa menurunkan risiko kematian dini dan tetap fit seperti para belia.
Menjadi aktif saat usia paruh baya alias manula (manusia lanjut usia--Red) bisa sama bagusnya ketika memulainya saat masih muda.
Berdasarkan penelitian para ahli, olahraga saat usia paruh baya bisa mengurangi kematian dini.
Para ahli mengatakan, penelitian itu melihat pola olahraga ketika mereka menua dan catatan kematian mereka.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa tidak ada gunanya berpuas diri dalam berolahraga. Alasannya, kesehatan akan memudar begitu olahraga berkurang.
"Jika Anda mempertahankan gaya hidup aktif atau olahraga selama rentang waktu dari remaja hingga usia paruh baya, maka Anda dapat mengurangi risiko kematian."
Hal itu dikatakan oleh Dr Pedro Saint-Maurice, penulis utama penelitian ini, dari National Cancer Institute di AS.
• Nyeri Pinggang Bukan Hanya Milik Manula
"Jika Anda tidak aktif dan sudah mencapai usia 40-an dan memutuskan untuk menjadi aktif, maka Anda masih dapat menikmati banyak manfaat itu," kata Pedro Saint-Maurice.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Jama Network Open berdasarkan pada data dari lebih dari 300.000 responden orang Amerika.
Para responden itu berusia 50-71 tahun yang melakukan kuesioner pada pertengahan tahun 1990-an.
Mereka diminta untuk memerkirakan tingkat olahraga saat waktu luang mereka dari sedang hingga berat pada berbagai tahap kehidupan mereka.
Kemudian, para peneliti menggunakan catatan nasional untuk melacak siapa yang meninggal pada tahun-tahun itu hingga akhir 2001.
Mereka memperhitungkan faktor-faktor termasuk usia, jenis kelamin, merokok, dan diet.
Setelah itu, tim menemukan bahwa mereka yang berolahraga hingga usia paruh baya memiliki risiko kematian yang lebih rendah ketimbang yang tidak berolahraga.
• Tetap Gaul Meningkatkan Kesehatan Para Manula
Namun, ketika tim melihat 10 pola yang berbeda dalam cara orang aktif selama hidup mereka, mereka menemukan kenyataan kejutan.
Pria dan wanita meningkatkan aktivitas mereka secara bertahap hingga sekitar tujuh jam seminggu pada usia 40-61 tahun.
Aktivitas itu mengurangi risiko kematian mereka dari penyebab apa pun pada tahun-tahun berikutnya sekitar 35 persen.
Manfaat serupa dengan yang terlihat pada orang-orang yang mencapai dan mempertahankan aktivitas yang sama sejak remaja atau 20-an dan seterusnya.
Atau mereka yang berolahraga pada tingkat seperti itu ketika muda dan setengah baya tetapi tenggelam dalam aktivitas pada usia 30-an.
Tren serupa diidentifikasi ketika tim melihat hubungan antara pola olahraga dan dua penyebab kematian, penyakit kardiovaskular, dan kanker.
Meskipun manfaat tersebut lebih besar untuk yang pertama daripada yang terakhir.
Namun, penelitian menemukan bahwa efek perlindungan dari olahraga tidak bertahan selamanya.
• Jago Matematika Jago Pula di Atas Ranjang Meski sudah Manula, Ini Alasannya
Orang-orang yang tingkat olahraga santainya berkurang pada usia paruh baya tidak memiliki perbedaan dalam risiko kematian dini bagi mereka yang selalu berolahraga.
"Jika Anda telah aktif dan Anda perlahan-lahan mengurangi partisipasi olahraga Anda seiring bertambahnya usia, Anda kehilangan banyak manfaat olahraga," kata Saint-Maurice.
Sementara itu, tim peneliti mengatakan, tingkat olahraga yang dicatat dalam penelitian menunjukkan bahwa olahraga itu penting.
Tetapi penelitian memiliki keterbatasan, termasuk penelitian yang berdasarkan pada individu, mengingat seberapa aktif mereka bertahun-tahun sebelumnya.
Meskipun tim melakukan pengecekan apakah orang pada umumnya memberikan jawaban yang sama ketika diminta mengulangi kuesioner setelah enam bulan kemudian.
Terlebih lagi, penelitian itu hanya melihat kematian, bukan aspek kesehatan lainnya seperti tingkat penyakit.
• Olahraga di Gym Bayar Mahal? Lupakan Saja, Ini 5 Cara Bikin Tubuh Fit Gratisan
Dylan Thompson, profesor fisiologi manusia di University of Bath, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut mengatakan, olahraga sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
Menurut Dylan Thompson, penelitian itu positif.
"Ini menambah semakin banyak bukti tentang pentingnya aktivitas fisik dan olahraga sepanjang perjalanan hidup dan menunjukkan bahwa tidak ada kata terlambat untuk memulai."
Dr Charlie Foster, dari Universitas Bristol, mengatakan, penting untuk fokus tidak hanya aktivitas fisik tetapi juga melatih kekuatan.
"Tetap kuat dan semakin kuat juga akan meningkatkan kesehatan Anda dan mengurangi risiko penyakit kronis ini," kata Charlie Foste. (The Guardian)
