Dua Maskapai di Indonesia Total Memesan 272 Boeing 737 Max 8, Disaksikan Barack Obama

Total pemesanan Boeing 737 Max 8 oleh Lion Air dan Garuda Indonesia sebanyak 272 pesawat.

jalopnik.com
Boeing 737 MAX 8 

Total pemesanan Boeing 737 Max 8 oleh Lion Air dan Garuda Indonesia sebanyak 272 pesawat. Pemesanan pesawat ini ditandatangani di depan Presiden AS, kala itu, Barack Obama.

WARTA KOTA, PALMERAH--- Di Indonesia pesawat Boeing 737 Max 8 berjumlah 11 unit.

Sebanyak 10 Boeing 737 Max 8 dioperasikan maskapai Lion Air dan satu pesawat dioperasikan Garuda Indonesia.

Kedua maskapai tersebut secara total sudah memesan sebanyak 272 pesawat Boeing 737 Max.

"Jadi total 218 (unit) Boeing 737 Max 8 dan 4 (unit) 737 Max 9. Jadi total 222 pesawat (Boeing 737 Max) dipesan Lion group," kata Managing Director Lion Air Group, Daniel Putut di Jakarta, Rabu (13/3/2019).

Satgas Waspada Investasi Menutup 168 Fintech Ilegal

Daniel mengatakan, 222 pesawat tersebut di pesan pada 2011 lalu dan disaksikan Presiden Amerika Serikat saat itu Barack Obama.

"Pemesanan Boeing waktu itu di Bali, di depan Barack Obama," kata Daniel.

Sedangkan Direktur Operasional Garuda Indonesia, Bambang Angkasa, mengatakan, secara total perusahaannya memesan 50 unit pesawat buatan pabrikan asal negeri Paman Sam itu.

"Pemesanan itu awalnya 50 unit. Baru datang satu. Berikutnya 2020 baru datang," kata Bambang.

Pesawat Boeing 737 Max 8 Jatuh, Pemerintah Indonesia Kirim Tim ke Ethiophia

Saat ditanya apakah akan menghentikan pemesanan Boeing 737 Max setelah kejadian kecelakaan Ethiopian Airlines, keduanya kompak mengatakan belum bisa mengambil keputusan saat ini.

Sebab, kedua perusahaan masih menunggu hasil investigasi mengenai penyebab kecelakaan tersebut.

Alasan Garuda

Sementara itu, apa alasan Garuda Indonesia lebih memilih memesan pesawat Boeing 737 Max ketimbang jenis lain?

Direktur Teknik Garuda Indonesia, I Wayan Susena, mengatakan, pihaknya memutuskan membeli pesawat Boeing 737 Max karena pesawat yang biasa digunakan Garuda tak lagi diproduksi.

Pesawat tersebut, yakni Boeing 737-800.

"Karena 737 800 tidak produksi lagi. Kan dia mendesain tipe baru. Kan sama dengan airbus. Kami akan melihat apakah ini sesuai dengan bisnis kami atau tidak," kata Wayan.

Boeing 737 Max 8 Jatuh, Harga Saham Boeing Ikut Jatuh: Saham Maskapai Pemakai Boeing Anjlok

Wayan mengatakan, sesuai informasi spesifikasi yang diterimanya, pesawat Boeing 737 Max disebut lebih irit bahan bakar.

"Kalau sesuai spesifikasi dia lebih efisien dari sisi fuel. Waktu itu antara 10 sampai 15 persen (lebih irit) dibanding seri 800," kata Wayan.

Saat ditanyai apakah Garuda akan tetap melanjutkan pemesanan pesawat jenis tersebur, Wayan belum bisa memastikannya.

"Nah itu belum tahu, kami masih evaluasi internal kami di Garuda. Kami juga menunggu hasil daripada investigasi, dari FAA, Dari Kemenhub. Kami sih mengikuti apa yang menjadi regulasi. Intinya kami mengutamakan keselamatan penerbangan," kata Wayan.

Kementerian Perhubungan

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengambil langkah untuk melakukan inspeksi dan melarang terbang sementara pesawat terbang Boeing 737-8 Max di Indonesia.

Langkah diambil terkait jatuhnya Pesawat Ethiopian Airlines berjenis Boeing 737 Max 8.

Kebijakan ini diambil untuk memastikan bahwa pesawat yang beroperasi di Indonesia dalam kondisi laik terbang.

Kebijakan melarang terbang sementara Boeing 737 Max 8 sama dengan kebijakan pemerintah China yang melarang maskapainya menerbangkan pesawat jenis itu.

Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti, langkah tersebut diambil untuk menjamin keselamatan penerbangan di Indonesia.

"Salah satu langkah yang akan dilakukan oleh Ditjen Hubud adalah melakukan inspeksi dengan cara larang terbang sementara (temporary grounded), untuk memastikan kondisi pesawat jenis tersebut laik terbang (airworthy) dan langkah tersebut telah disetujui oleh Menteri Perhubungan” kata Polana.

Gagal Bayar Utang ke China, Kena Chinese Money Trap: Mata Uang Jadi Yuan Hingga Lego BUMN

Inspeksi akan dimulai secepatnya mulai Selasa (12/3/2019).

Apabila ditemukan masalah pada saat inspeksi, maka pesawat tersebut akan dilarang terbang sementara sampai dinyatakan selesai oleh inspektur penerbangan.

Sejauh ini, pengawasan untuk pengoperasian pesawat jenis Boeing 737 Max 8 sudah dilakukan sejak 30 Oktober 2018 lalu setelah kecelakaan Lion Air.

Bilamana jika terjadi masalah atau temuan hasil inspeksi pesawat langsung digrounded di tempat.

Ditjen Hubud terus berkomunikasi dengan Federal Aviation Administration (FAA) untuk memberikan jaminan bahwa seluruh pesawat Boeing 737 Max 8 yang beroperasi di Indonesia laik terbang.

Boeing 737 Max-8 Jatuh, Kemiripan Antara Ethiopian Airlines ET-302 dan Lion Air JT 610

Kompas.com/Akhdi Martin Pratama dan 
Berita ini telah diunggah di Kompas.com dengan judul Dua Maskapai Indonesia Total Pesan 272 Pesawat Boeing 737 Max dan Apa Alasan Garuda Pesan 50 Pesawat Boeing 737 Max?

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved