Status Terakhir Serda Yusdin yang Gugur Saat Kontak Senjata dengan KKSB Nduga untuk Sang Kekasih

Sebelum tewas akibat bentrokan dengan KKSB Nduga, Serda Yusdin sempat menuliskan status di halaman facebook.

kolase foto instagram makassar_iinfo
Kisah Serda Yusdin, anggota TNI yang gugur akibat bentrok dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Nduga, Kamis (7/3/2019) siang. 

Serda Yusdin sempat menuliskan status terakhirnya sebelum gugur akibat kontak senjata dengan KKSB Nduga untuk kekasihnya

KISAH Serda Yusdin tiba-tiba menjadi sorotan saat dirinya gugur menjalankan tugasnya.

Tak hanya kematiannya yang meninggalkan duka mendalam, status serta postingan terakhir di media sosialnya pun seolah menjadi ungkapan hati yang memilukan.

Melansir dari TribunLuwu.com (8/3), kontak senjata antara anggota TNI dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Nduga, kembali terjadi, Kamis (7/3/2019) siang.

Tiga anggota TNI tewas dalam baku tembak yang terjadi di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua pada pukul 12.20 WIT.

KKB Serang Rombongan Bupati Nduga Papua, 1 Prajurit TNI Gugur Akibat Kontak Senjata

Kabar itu pertama kali disampaikan petugas piket Hub Makodim 1702/JWY, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Dia mendapat informasi dari Pos Distrik Mbua (Bravo 3) yang terhubung dengan Pos Yigi (Bravo 4) terkait adanya kontak tembak antara Tim Satgas Nanggala 19 dengan kelompok KKSB Nduga.

Lokasi kontak tembak tepatnya pada titik CO. 0330-3181.

Dalam kontak tembak tersebut satu anggota dari tim Nanggala 19 terkena luka tembak di perut.

Sementara itu, dilaporkan pula total sudah ada tiga anggota TNI gugur di daerah penugasan Papua Nanggala ketika mereka dikepung oleh 50 anggota KKSB.

Mereka adalah Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanti Bayu Aji.

Salah satu korban, Serda Yusdin warga Desa Pongko, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Dia adalah anggota Komando Pasukan Khusus (Kopasus), salah satu pasukan elit milik TNI AD.

Keluarga Serda Yusdin yang dihubungi membenarkan anggota keluarganya yang bertugas di Nduga tewas tertembak KKSB.

"Tadi siang kami baru saja mendapat kabar duka dari Papua. Keponakan kami, Serda Yusdin meninggal setelah ditembak pemberontak di sana," kata Samsir Dumang yang juga Kepala Desa Pongko.

"Sudah ada telepon dari Jakarta yang mengabarkan soal kematian Serda Yusdin," katanya.

Sementara itu, mengutip dari unggahan di Instagram @makassar_iinfo, semasa hidup Serda Yusdin rupanya termasuk aktif di media sosial, salah satunya Facebook.

Nampak Serda Yusdin sempat memposting dan menuliskan status di dinding Facebooknya pada 20 Februari 2019 lalu.

Ia memposting foto kekasihnya yang diketahui bernama Atik Candrawaty dengan caption yang romantis.

"Menantilah dengan sabar walaupunku tanpa kabar (emoji) Atik Candrawaty," tulisnya.

Kekasih Serda Yusdin, Atik Candrawaty pun sempat mencurahkan kesedihannya di media sosial.

Melalui Facebooknya, Atik Candrawaty memposting foto berdua dengan Serda Yusdin saat masih hidup tengah tertidur lelap di bahunya.

"Bobo yang tenang sayang, bahuku selalu menopangmu," tulis Atik Candrawaty.

Atik Candrawaty juga menyampaikan bahwa Serda Yusdin hanya pergi selama 10 hari untuk bertugas.

Namun takdir berkata lain ketika Atik Candrawaty harus menerima Serda Yusdin pulang untuk selama-lamanya.

Ia pun menyampaikan masih belum bisa menerima rasa kehilangan dari peristiwa nahas tersebut yang menewaskan kekasihnya.

Isak tangis pilu sang orang tua

Suasana duka menyelimuti rumah orang tua Serda Yusdin, di Desa Pongko Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu.

Yusdin (23) merupakan salah seorang anggota Komando Pasukan Khusus (Kopasus) yang gugur (tewas) ditembak oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Papua, Kamis (7/3/2019) kemarin.

Kedua orang tua tak tahan menahan isak tangis mengenang anak sulungnya yang dikenal sebagai sosok yang perama dan baik hati bahkan ibu Yusdin (Enni) tampak memandangi dan mencium foto anaknya itu.

Gubernur dan DPRD Papua Minta Pasukan TNI-Polri Ditarik dari Nduga, Pihak Kodam Cenderawasih Bingung

Enni yang merupakan ibu dari almarhum Yusdin mengatakan jika anaknya mulai bergabung di TNI sejak 2016 silam, dan bergabung di satuan elit TNI Kopasus. Yang dikenal sebagai sosok perama.

Bahkan Enni mengaku jika almarhum merupakan tulang punggung keluarga. Yang ikut membantu membiayai ketiga adiknya yang masih mengenyam pendidikan.

“Sebelum diberangkatkan ke papua dia (Yuadin) menyempatkan diri pulang kekampung, bahkan dia sempat minta doa restu agar bisa segerah kembali dari tugas,” kata Enni.

Selain Serda Yusdin, dua anggota Kopasus lainnya juga gugur dalam pertempuran tersebut yakni Serda Mirwariyadin serta Serda Siswato Bayu Aji.

Jenazah almarhum Serda Yusdin tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, siang ini dan langsung dibawa ke kampung halaman di Desa Pongko, Kecamatan Walenrang Utar, Kabupaten Luwu, untuk segera dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Palopo, Jumat (9/3/2019) pagi.

Kronologis 

Prajurit TNI dari satuan Yonif Raider Kostrad 751/VJS, Praka Nasrudin gugur akibat tertembak anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat korban mengamankan Bandara Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua, Senin (28/1/2019).

Satu prajurit TNI lainnya, Praka Muhammad Rifai Pagesa mengalami luka tembak di tangan akibat kontak senjata dengan anggota KKB.

Kapendam 17 Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi mengatakan, insiden ini terjadi sekitar pukul 10.30 WIT.

Saat itu, sejumlah prajurit TNI dari Satuan Yonif RK 751/VJS yang bertugas di Distrik Mapenduma sedang mengamankan bandara setelah pesawat Enggang Air Service membawa 1.100 kilogram logistik bantuan sosial untuk masyarakat bertolak dari Bandara Kenyam.

Dalam pesawat yang dipiloti Kapten Ibrahim dan Kopilot Yudha juga terdapat Bupati Nduga Yarius Gwijangge, Kadistrik Mapenduma Toni Gwijangge, dan Kadistrik Kagayam Jonatan Kogoya.

Namun pukul 10.30 WIT, sebelum pesawat mendarat, tiba-tiba prajurit TNI mendapat serangan dari KKB dari arah ketinggian sebelah kanan sekitar bandara.

Pasukan TNI kemudian membalas tembakan sehingga terjadi kontak senjata antara TNI dan KKB.

"Kelompok KKB berhasil dipukul mundur dan melarikan diri ke arah hutan di balik ketinggian, pesawat berhasil mendarat dalam keadaan aman," kata Aidi, dalam keterangan tertulisnya.

Namun saat dilaksanakan pengecekan personel, salah seorang prajurit Praka Nasrudin mengalami luka tembak di perut sebelah kanan.

Rekan korban kemudian berusaha memberikan pertolongan pertama, dan segera mengevakuasi korban ke Timika.

"Pukul 12.50 WIT pesawat Enggang Air Service take off dari Bandara Mapenduma menuju Bandara Timika dengan membawa korban luka tembak dan 2 orang prajurit pendamping diantar langsung oleh Bupati Nduga Bapak Yarius Gwijangge," ujar Aidi.

Saat dilaksanakan pertolongan medis di RSUD Timika, nyawa korban tidak dapat diselamatkan dan akhirnya gugur.

Saat ini, jenazah korban sedang disemayamkan di RSUD Timika. Rencananya, besok Selasa (29/1/2019), jenazah Praka Nasrudin dievakuasi ke Jayapura.

"Dari peristiwa tersebut, belum didapatkan keterangan apakah dari pihak KKB ada juga yang jatuh korban," tutur Aidi.

Sumber: Grid, Instagram, Kompas.com

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved