Cermat Melihat Aneka Diskon Jasa Layanan Ojek Online, Jangan Salahkan Aplikasinya

Aneka tawaran promo dan diskon dari aplikasi ojek online menggiurkan, akan tetapi jika tidak bisa mengontrol bisa menguras pengeluaran.

WARTA KOTA/RANGGA BASKORO
Tawaran promosi dari penyedia jasa layanan ojek online alias ojol banyak yang menggoda kantong. Promosi jasa layanan ojol seperti cashback dengan berbagai persentase tertentu, biaya pengiriman gratis, hingga berbagai bentuk potongan harga atau diskon. 

Aneka tawaran promo dan diskon dari aplikasi ojek online menggiurkan, akan tetapi jika tidak bisa mengontrol bisa menambah pengeluaran.

WARTA KOTA, PALMERAH--- Tawaran promo jasa layanan ojek online alias ojol banyak yang menggoda kantong.

Promosi jasa layanan ojol seperti cashback dengan berbagai persentase tertentu, biaya pengiriman gratis, hingga berbagai bentuk potongan harga atau diskon.

Tanpa sadar pemilik aplikasi jasa layanan ojek daring merasa sayang jika promo itu diabaikan dan berdampak pengeluaran menjadi berlebih.

Bagaimana cara untuk mengendalikan pengeluaran di tengah maraknya tawaran diskon tersebut?

Hutama Karya Telah Membangunan Tol Trans Sumatera Sepanjang 393 Kilometer

Perencana Keuangan Finansia Consulting, Eko Indarto, mengatakan, seseorang yang memiliki anggaran tepat dan bisa membedakan kebutuhan dan keinginan mampu memanfaatkan berbagai promo dengan tepat.

"Membeli itu bukan karena diskon. Jangan jadikan diskon membuat terpacu untuk berbelanja," kata Eko kepada Kompas.com, Rabu (6/3/2019).

Menurut Eko, memasukkan dana atau sebagian uang di dompet digital semacam Go-Pay dan OVO tidak menjadi masalah.

Pasalnya, kini tak ada bedanya menyimpang dana di e-wallet ataupun di tabungan.

"Sebenarnya enggak masalah kalau dananya dimasukkan e-wallet karena kalau dimasukkan ke tabungan juga nggak ada bedanya, enggak ada bunganya," kata Eko.

Ternyata Tol Terpanjang di Indonesia Bukan Tol Cipali, Tapi yang Hari Ini Diresmikan Presiden Jokowi

Yang terpenting, jangan sampai berbagai tawaran kemudahan itu mengubah gaya hidup sehingga melupakan berbagai prioritas.

Pengendalian diri menjadi penting di tengah berbagai tawaran kemudahan tersebut.

"Jangan disalahkan alatnya, jangan disalahkan aplikasinya, jangan disalahkan penggunanya. Lebih kepada bagaimana mengendalikan diri kita, itu yang penting," kata Eko.

Selain soal aneka tawaran diskon atau promo di aplikasi ojek online, ojol saat ini menjadi pilihan alternatif sebagai sarana transportasi.

Akan tetapi, tarif ojek online naik tinggi di saat jam-jam sibuk sehingga harus mengeluarkan uang lebih banyak.

Lidya Panjaitan (25), misalnya, salah seorang pekerja media di Jakarta mengalokasikan dana setidaknya Rp 1,2 juta sebulan atau setidaknya Rp 14,4 juta dalam satu tahun untuk biaya transportasi sehari-hari.

Ketua Perhimpunan Bank Milik Negara Memastikan LinkAja Dirilis 13 April 2019

Pekerjaan yang menuntutnya untuk berpindah tempat dari satu lokasi ke lokasi lainnya membuat ojek online menjadi solusi yang menurutnya paling tepat.

Akan tetapi uang yang dia alokasikan terkadang masih kurang.

Eko Indarto mengatakan, keberadaan ojek online memang sudah menjadi kebutuhan yang tak bisa dihindari.

Ada cara menganggarkan dana transportasi ojek online tanpa membuat kantong bocor.

Eko mengatakan, sebenarnya sederhana, tinggal memilih dari beberapa alternatif moda transportasi online dan pilih tarif yang termahal.

"Setelah ditemukan angka termahal, kalikan dengan kebutuhan, misalnya 25 hari kerja," kata.

Eko mengatakan, angka tersebutlah yang seharusnya menjadi patokan dari anggaran trasportasi.

Namun, pada praktiknya, upayakan untuk mencari tarif termurah untuk sehari-hari.

Pasalnya, aplikasi penyedia jasa ojek online juga kerap memberikan potongan harga.

Selain itu, pada jam-jam di luar jam sibuk harga mereka juga jauh lebih murah.

Menurut Eko, selain mempermudah mobilitas masyarakat, keberadaan ojek online juga seharusnya bisa membantu dalam mengelola anggaran.

Sebab, bisa membandingkan tarif antara satu ojek online dengan yang lain.

"Nah kelebihannya dengan keberadaan online ini bisa menggunakan atau membandingkan harganya," kata Eko.

Eko mengatakan, dengan upaya pemerintah untuk menyediakan pilihan moda transportasi umum yang lebih beragam seharusnya bisa semakin menekan ketergantungan masyarakat terhadap ojek online.

"Nanti ada MRT, ada LRT, itu harusnya bisa jadi alternatif, bisa menggunakan moda transportasi lainnya," kata Eko.

Usai Diresmikan, Jokowi Minta AP II Segera Kelola Bandara Radin Inten II Lampung

Nilai transaksi

Pekan pertama Februari lalu, Go-Jek mengumumkan finalisasi putaran pendanaan Seri F yang diperoleh dari beberapa investor, yakni Google, Tencent, dan JD.com.

Selai itu, perusahaan ride-hailing ini juga mengklaim sebagai layanan mobile on-demand dan platform pembayaran terbesar di Asia Tenggara.

Dilihat dari total nilai transaksi bruto (GTV) tahunan di semua pasar yang mencapai 9 miliar dolar AS atau sekitar Rp 126,7 triliun, sebagian besar memang disumbang oleh Go-Pay.

Dari total GTV, transaksi ekosistem Go-Pay menyumbang 6,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp 88,7 triliun.

Sementara layanan pesan antar makanan, Go-Food meyumbang angka 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 28,1 triliun.

Nilai transaksi yang diperoleh Go-Food menjadikannya layanan pesan-antar makanan terbesar di Asia Tenggara.

"Go-Food telah menjadi layanan pesan antar makanan terbesar di regional (Asia Tenggara)," kata CEO Go-Jek, Nadiem Makarim, Rabu (13/2/2019).

Menurut Nadiem, Go-Pay telah digunakan untuk memproses tiga perempat dari pembayaran mobile di Indonesia.

Hartono Bersaudara Masih Jadi Orang Terkaya di Indonesia 2019, Indonesia Peringkat 9 Negara di Asia

Menurut riset dari Financial Times Confidential Research akhir 2018, Go-Pay menjadi platform pembayaran digital terpopuler di Indonesia.

Saat ini, Go-Jek mengaku memiliki hampir 300.000 merchant online maupun offline di Indonesia.

Go-Pay telah bekerja sama dengan 28 lembaga keuangan untuk memberikan akses ke jutaan keluarga Indonesia.

Saat ini, Go-Jek telah memperluas jaringan bisnis ride-hailing di Singapura, Vietnam, dan Thailand.

Nadiem mengatakan masih ingin menambah negara-negara baru untuk memperluas jangkauan Go-Jek.

"Kami sangat ingin memperluas visi kami ke lebih banyak negara dan di saat yang bersamaan menempatkan Indonesia pada peta sebagai pusat inovasi teknologi regional," kata Nadiem.

Benarkan Posisi Tidur di Kamar Hadap ke Jalan Raya Tidak Baik? Penjelasan Feng Shui Posisi Tidur

Bersama afiliasinya, Nadiem menyebut bahwa Go-Jek telah beroperasi di lima negara dan 204 kota serta wilayah di seluruh Asia Tenggara.

Ia mengatakan telah memiliki 2 juta mitra kemudi dan 400.000 merchant.

Dari putaran pendanaan Seri F, Go-Jek dikabarkan mendapatkan suntikan dana sebesar 920 juta dolar AS atau setara Rp 13 triliun.

Apabila angka ini benar, maka valuasi Go-Jek ditaksir mencapai 9,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 132 triliun.

Jika nantinya valuasi bisa menembus angka 10 miliar dolar AS, maka Go-Jek akan menjadi startup Decacorn pertama dari Indonesia.

Istilah Decacorn digunakan untuk perusahaan rintisan digital yang mencapai angka valuasi tersebut.

LIVE STREAMING: Persija Jakarta vs Madura United, Berikut Prediksi Susunan Pemain Macan Kemayoran

Kompas.com/Mutia Fauzia
Berita ini sudah diunggah di Kompas.com dengan judul Banyak Promo di Ojek Online, Simak Tips Ini Agar Tak Boros dan "Kecanduan" Ojek Online, Bagaimana Mengatur Duit agar Tak Kuras Kantong?

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved