Hari Raya Nyepi

Sambut Hari Raya Nyepi, Pura Wira Satya Bhuana Jakarta Gelar Pawai Ogoh-Ogoh Rabu Sore

Menyambut Hari Raya Nyepi, Pura Wira Satya Bhuana Jakarta Pusat akan mengelar pawai ogoh-ogoh di sekitar Jalan Kesehatan, Petojo, Jakarta Pusat.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Fred Mahatma TIS
Istimewa
SEBUAH ogoh-ogoh sedang disiapkan di Pura Wira Satya Bhuana Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2019), untuk pawai yang akan digelar Rabu (6/3/2019) sore ini. 

"Setelah pawai, ogoh-ogoh akan kita penggal lehernya. Biasanya kan dibakar tapi kali ini dipenggal. Ini jadi simbolis tanda mengubah energi negatif ke energi positif."

DALAM rangka menyambut perayaan tahun baru Saka 1941 (Hari Raya Nyepi) Pura Wira Satya Bhuana Jakarta Pusat akan mengelar pawai ogoh-ogoh di sekitar Jalan Kesehatan, Petojo, Jakarta Pusat.

Kegiatan itu direncanakan akan digelar Rabu (6/3/2019) pukul 16.00 dengan membawa beberapa ogoh-ogoh yang sekaligus diarak oleh umat hindu Pura Wira Satya Bhuana.

"Jadi besok pagi itu kita berdoa dulu di Rawamangun, setelah itu persiapan dan arak-arakan akan dilakukan jam 4 sore besok," kata Seksi Bidang Kesenian Pura Wira Satya Bhuana Ketut Barack, Selasa (5/3/2019).

Terkait rencana pawai ogoh-ogoh yang akan digelar besok, pihaknya mengaku tidak ada persiapan khusus, hanya saja saat ini tengah dilakukan pembuatan ogoh-ogoh buta kala.

Diprediksi Ribuan Umat Hindu Akan Hadiri Rangkaian Puncak Acara Nyepi di Pura Aditya Jaya

Menengok Persiapan Acara Puncak Menjelang Hari Raya Nyepi 2019 di Pura Tertua Di Jakarta

SEBUAH ogoh-ogoh sedang disiapkan di Pura Wira Satya Bhuana Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2019), untuk pawai yang akan digelar Rabu (6/3/2019) sore ini.
SEBUAH ogoh-ogoh sedang disiapkan di Pura Wira Satya Bhuana Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2019), untuk pawai yang akan digelar Rabu (6/3/2019) sore ini. (Istimewa)

Ogoh-ogoh itulah yang nanti akan diarak dan dilakukan pemenggalan.

Pemenggalan ogoh-ogoh, menurut Barack sebagai bentuk simbolisasi tolak bala sehingga aura-aura negatif di hari Nyepi hilang, serta mengubah energi negatif menjadi energi positif, sehingg hari raya Nyepi berlangsung suci.

"Jadi setelah pawai, ogoh-ogoh akan kita penggal lehernya, biasanya kan dibakar tapi kali ini dipenggal. Ini jadi simbolis tanda mengubah energi negatif ke energi positif," ujarnya.

Berharap harmonisasi

D hari Nyepi Ketut Barack menyampaikan harapan akan adanya peningkatan harmonisasi terhadap kerukunan umat. Sehingga dengan meningkatkan harmonisasi kerukunan akan menjadikan dunia lebih damai dan sejuk.

"Harapan kita sebagai umat hindu ingin menjaga harmonisasi kerukunan lagi. Agar Indonesia kedepan lebih sejuk, dan dilain sisi kita juga berharap tahun depan bisa merayakan Nyepi di Monas," ucapnya.

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved