Peluang Bisnis Jasa Titip Barang, Hasilnya Bisa Buat Jalan-jalan
Peluang bisnis jasa penitipan atau bisnis jastip ini cukup menggiurkan dan bisa sebagai pekerjaan sampingan atau sidejob.
Peluang bisnis jasa penitipan atau bisnis jastip ini cukup menggiurkan dan bisa sebagai pekerjaan sampingan atau sidejob.
WARTA KOTA, PALMERAH--- Saat ini tidak asing lagi mendengar istilah jasa titip barang.
Penawaran jasa penitipan barang banyak ditemukan di media sosial.
Sehingga jasa ini menjadi peluang usaha atau bisnis, dan bisnis jasa titip ini atau bisnis jastip bisa menghasilkan uang yang lumayan.
Adanya pelayanan jasa penitipan barang, orang yang ingin membeli atau membutuhkan barang tidak perlu keluar.
Bahkan pengguna jasa titip barang pun bisa menitipkan barang yang berasal dari luar negeri.
Pengguna jasa ini tidak perlu repot terkena macet di jalan, mencari parkir, bahkan tidak harus pergi ke luar negeri.
• Hartono Bersaudara Masih Jadi Orang Terkaya di Indonesia 2019, Indonesia Peringkat 9 Negara di Asia
Mereka cukup membuka media sosial dan memesan barang yang ingin dibelinya melalui penyedia layanan jastip.
Pelaku usaha layanan jasa penitipan barang ini adalah Dian Fath.
Wanita yang juga bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta ini membuka bisnis jasa penitipan untuk menambah pendapatannya.
Dian sudah memulai bisnis jasa penitipan barang ini sejak tahun 2018.
"Saya membuka jastip pernak-pernik kebutuhan rumah. Lebih spesifiknya sih barang-barang dari Toko Ikea," kata Dian kepada Kompas.com, Rabu (6/3/2019).
Dian mengaku awalnya tak sengaja menggeluti bisnis ini.
Ide bisnis ini tercetus dari hobinya yang senang berbelanja barang kebutuhan rumah tangga.
"Awalnya karena sering belanja kebutuhan rumah di Ikea. Terus banyak teman dan keluarga yang nanyain barang-barang di sana," kata Dian.
• Pendiri Amazon Tetap Orang Terkaya di Dunia, Wanita 21 Tahun Masuk Daftar Terkaya Sejagat
Dian mengatakan,"Soalnya kebanyakan mereka malas ke sana karena jauh dari rumahnya, nah dari situ lah kepikiran buat buka bisnis jastip."
Dian mengaku mendapatkan keuntungan yang menggiurkan dari bisnis ini.
Sebab, dia hanya bermodal dengkul saja untuk menggeluti bisnis ini.
Sebab, jarak rumahnya dengan Ikea di Tangerang Selatan cukup dekat.
"Lumayan amat sangat menggiurkan (keuntungannya), karena modalnya cuma jasa jalan saja," kata Dian.
Apalagi, kata Dian, kalau yang menitip banyak, keuntungannya ada disetiap barang yang dititip.
"Misalnya adanya yang nitip lampu tidur yang harganya Rp 150.000, gue biasanya kasih tarif Rp 15.000-Rp 20.000," kata Dian.
• BUJT Berharap Dana Talangan Segara Dibayar, LMAN: Terkendala Kelengkapan Dokumen
Kalau sekali jalan ada lima orang yang nitip, kata Dian, bisa dapat keuntungan Rp 100.000.
Dian selama ini,hanya memasarkan jasanya melalui akun Instagram dan Whatsapp Story.
Dalam satu bulan bisa lima kali melayani layanan jastip.
Selama ini, menurut Dian, dia tak mengalami kesulitan yang berarti dalam menekuni bisnis jastip.
"Kesulitannya kadang suka enggak tahan juga ingin belanja barang kalau pas lagi beliin barang titipan orang," ujar dia.
Dian mengatakan, keuntungan berbisnis jastip ini belum pernah dia pergunakan.
Sebab, keuntungan itu akan dia gunakan untuk liburan bersama keluarganya.
"Sekarang sih keuntungannya sudah bisa untuk jalan-jalan ke luar kota sama keluarga, tapi kami rencananya uang keuntungan itu mau buat liburan ke Singapura," kata Dian.
• Ingin Seruput Jamu Kekinian Bernuansa Kota Tua? Hanya Ada di Kafe Jamu Ini
Senada dengan Dian, Eka Chanda Septarini mengaku tak sengaja berbisnis jasa penitipan.
Wanita yang bekerja di salah satu media massa nasional ini mengawali bisnisnya saat berpelesiran ke Korea Selatan.
Saat itu, banyak teman dan keluarganya yang ingin membeli barang-barang asal Negeri Ginseng itu.
Melihat peluang bisnis itu, akhirnya Eka mempromosikan layanan jasa titip di media sosialnya.
Tak menyangka, ternyata banyak yang minat membeli pernak-pernik asal Korea Selatan.
"Awalnya enggak mau buka jastip, tapi teman-teman tahu kalau aku mau ke Korea, mereka akhirny nitip beli barang," katanya.
"Ya sudah akhirnya aku buka jasti barang-barang yang bisa aku beli di tempat-tempat yang aku mau datengin," kata Eka.
Eka mengatakan, bagi pelanggan yang ingin menggunakan jasanya, dia meminta untuk mentransferkan uangnya terlebih dahulu.
Hal tersebut dilakukan untuk menghindari pengguna jasa yang hit and run.
Jika ditotal, selama di Korea Selatan dia berbelanja barang titipan dari pelanggannya mencapai Rp 8 juta.
Dia mengaku bisa mengantongi uang jutaan rupiah dari bisnis ini sekali jalan ke luar negeri.
"Aku ambil untung Rp 25.000 sampai 25 persen dari harga barangnya. Tergantung harga dan ukurannya," ujar Eka.
Eka mengaku belum mau menjalani bisnis ini sebagai sumber utama penghasilannya.
Alasannya saat ini dia masih tertarik menggeluti sebagai pekerja di media massa.
"Sejauh ini side job dulu saja ya, pas aku mau pergi kalau memungkinkan buat buka jastip, ya aku buka," katanya.
• Syahrini Unfollow Instagram Hotman Paris Hingga Blokir Akun Medsos 4 Public Figur Ini
Kompas.com/Akhdi Martin Pratama
Berita ini sudah diunggah di Kompas.com dengan judul Mengintip Peluang Mendulang Uang dari Bisnis Jastip