Lelaki Berkelahi dengan Harimau di Dalam Hutan, Harimau Dipukul, Ditendang Sampai Kalah
Lelaki Berkelahi dengan Harimau di Dalam Hutan, Harimau Dipukul, Ditendang Sampai Kalah.
Korban pertama yang diterkam yakni Jumiati pada 3 Januari 2018. Korban diterkam usai pulang bekerja di kebun sawit PT THIP Desa Tanjung Simpang.
Kemudian pada 10 Maret 2018, Bonita kembali menerkam seorang pekerja bangunan sarang walet bernama Yusri Effendi.
Korban kedua diterkam hingga tewas di Dusun Danau yang berjarak sekitar dua kilometer dari kejadian pertama.
Setelah tiga bulan dilakukan pencarian, Bonita berhasil ditangkap Jumat (20/4/2018) pagi, dengan dua kali penembakan bius.
Bonita kemudian dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) Sumatera Barat untuk dilakukan observasi.
Harimau Muncul di Rengat
Pada hari Senin (25/2/2019) Lalu, seekor harimau betina dan dua ekor anaknya terlihat oleh warga Desa Tanah Datar, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, Senin (25/2).
Berdasarkan kesaksian Warsan (39), harimau terlihat di kebun miliknya di Jalur F. Mendapat laporan kemunculan harimau, Camat Rengat Barat Hendry dan tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Inhu langsung turun ke lokasi.
"Saya baru sampai di kebun karet sangat terkejut melihat harimau yang cukup besar bersama dua anaknya tengah bermain," ucap Warsan.
"Melihat harimau itu saya langsung tiarap ketakutan dan merangkak keluar kebun," ucap Warsan menjelaskan kepada Camat Hendry, Selasa (26/2).
Bila melihat ciri-cirinya, diperkirakan anak harimau tersebut masih berusia tiga hingga empat bulan.
• Pemuda Lecehkan Istri Orang yang Sedang Mandi di Malam Hari
• Lelaki di Riau Berkelahi dengan Harimau di dalam Hutan, Harimau Kalah, Lalu Kabur
• Ini Info Terbaru dan Lengkap Soal Jatah Bagasi Pesawat Semua Maskapai di Indonesia
• Pasangan Muda-Mudi Tertangkap Mesum di Gedung Bekas Dinas Pendidikan
Camat Hendry dan Kades Tanah Datar, Dwi Rismawati mendampingi tim BBKSDA Inhu yang diketuai oleh Suslamat meninjau lokasi kemunculan harimau tersebut.
Tim BBKSDA melakukan observasi di lokasi tersebut dan diduga bahwa harimau betina itu beranak dan berlindung di bawah rimbunan semak di kebun warga.
"Kalau melihat tempat ini diduga harimau tersebut beranak atau bernaung di sini di bawah rimbunan semak ini," ujar Suslamat sambil menunjuk semak belukar yang berlubang dan menjorok di bawah batang pohon tua yang sudah tumbang.
Meski begitu pihaknya belum menemukan adanya jejak di sekitar lokasi yang diduga bekas sarang harimau.