Resmikan Logistic Center, Synnex Metrodata Indonesia Targetkan Pendapatan Tahun Ini Rp 14,3 Triliun
PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI), salah satu entitas anak Metrodata Group meresmikan beroperasinya logistic center di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Fred Mahatma TIS
“Saat ini ada 70 ribu item barang yang disimpan di Logistic Center ini. Jika kapasitas pengiriman terus meningkat, maka kami akan membangun gudang tahap kedua dengan sistem otomasi menggunakan robot canggih.”
PT Synnex Metrodata Indonesia (“SMI”), salah satu entitas anak Metrodata Group yang fokus di bidang Distribusi Teknologi Informasi dan Komunikasi (“TIK”), meresmikan beroperasinya logistic center di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Senin (25/2/2019). Pembangunan ini untuk mengantisipasi pertumbuhan bisnis 5 tahun ke depan.
Presiden Direktur PT Synnex Metrodata Indonesia Agus Honggo Widodo mengatakan pembangunan logistics center ini merupakan salah satu strategi perusahaan dalam membangun kompetensi sebagai perusahaan distribusi atas sarana logistik.
“Pertumbuhan bisnis kami sangat luar biasa. Selama ini kami menyewa warehouse pihak ketiga. Karena volume perdagangan yang terus meningkat, maka kami membangun lositic center sendiri,” kata Agus dalam acara konferensi pers di Pullman Hotel Central Park, Senin (25/2/2019).
Untuk jangka panjang , lanjut Agus, langkah ini tentu lebih menguntungkan dari sisi efisiensi biaya maupun nilai propertinya yang terus meningkat.
• Genetec Umumkan Kemitraan Distribusi Dengan PT Synnex Metrodata Indonesia

Di luar biaya investasi logistic centre, SMI dapat menghemat biaya logistik di area Jabodetabek sebesar kurang lebih 35% dibandingkan dengan menyewa kepada pihak lain.
“Dalam bisnis distribusi yang menjadi kompetensi utama adalah sarana logistik dan sistem yang mengatur seluruh proses," tuturnya.
"Hal tersebut merupakan bagian dari visi kami yang dapat kami realisasikan sehingga kami dapat menunjukkan kepada stakeholder bahwa kami sudah memiliki core businessuntuk mendukung mitra bisnis sehingga pengiriman barang menjadi lebih efisien,” papar Agus.
Susanto Djaja Presiden Direktur PT Metrodata Electronics Tbk. mengatakan infrastruktur sangat penting bagi perusahaan distributor. Dengan dukungan digitalisasi dan industri 4.0, maka SMI akan terus berkembang pesat di Indonesia.
“Kami menargetkan pendapatan hingga Rp 25 triliun dalam lima tahun ke depan. Tahun 2017 lalu, kami membukukan pendapatan Rp 10,8 triliun dan tahun 2018 sebesar Rp 12,7 triliun (belum diaudit). Semantara tahun ini kami menargetkan pendapatan Rp 14,3 triliun,” papar Susanto.
Digitalisasi
Dalam mengelola logistik, SMI diperkuat dengan solusi Warehouse Management System (WMS) yang dapat diandalkan, canggih, dan mengadopsi sistem komputerisasi terkini dan proses pelayanannya melalui solusi Transport Management System (TMS) guna mendukung proses pengiriman.
Mitra bisnis dapat memantau langsung progres order yang mereka lakukan melalui Point of Delivery App yang diperkuat oleh SAP Cloud Platform (SCP), dengan menggunakan fitur-fitur Tracking Position, Fleet information, dan Delivery status.
Layanan 24/7 order tracking solution juga dapat diakses, proses pembelian dan pemesanan dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun.
“WMS dan TMS membuat pekerjaan menjadi lebih efisien dari sisi akurasi dan kecepatan. Akurasi atas jumlah barang yang banyak dan bervariasi dapat mengurangi human error. Sedangkan kecepatan merupakan transformasi dari penggunaan kertas ke sistem,” ujar Agus.
• Kamera Galaxy S10+ Terbaik Versi DxoMark, Ungguli Huawei Mate 20 Pro dan Huawei P20 Pro
• Ini Huawei Mate X, Ponsel Lipat 5G Penantang Galaxy Fold yang Belum Satu Pekan Meluncur

Investasi Rp 181 miliar
Berdiri di atas lahan seluas 20.000 m2 di MM2100 Industrial Estate, Logistic Center ini menelan dana investasi Rp 181 miliar dengan perincian Rp 120 miliar untuk biaya pembangunan dan Rp 61 miliar untuk pembelian tanah.