Ini Isi Puisi Lengkap Neno Warisman di Malam Munajat 212 yang Dinilai Kampanye Terselubung

PUISI yang dibacakan oleh aktivis segaligus aktris lawas Neno Warisman dalam acara Munajat 212 pada Kamis (21/2/2019) lalu, menuai kontroversi dan vir

Editor: Yaspen Martinus
printscreen/youtube
Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Neno Warisma saat membacakan doa di hadapan jemaah acara malam Munajat 212 di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2019) malam. 

PUISI yang dibacakan oleh aktivis sekaligus aktris lawas Neno Warisman dalam acara Munajat 212 pada Kamis (21/2/2019) lalu, menuai kontroversi dan viral.

Sejumlah pihak menyebut puisi tersebut terkait politik jelang Pilpres 2019. Satu di antaranya seperti yang diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) Aminuddin Maruf.

Menurut Aminuddin, puisi yang dibacakan di Monas, Jakarta Pusat itu, merupakan kampanye terselubung.

Sudah Minta Maaf, Wali Kota Cilegon Diminta Silaturahmi ke Kota Bekasi yang Ia Bilang Macet

"Doa yang dipanjatkan sangat berbeda. Kalau murni acara istigasah dan doa bersama untuk bangsa, ya sudah berdoa saja, tidak menyinggung kemenangan pasangan A atau pasangan B," kata Aminuddin dalam pernyataan yang diterima Tribunnews, Jumat (22/2/2019).

Akan tetapi, sebagian pihak lainnya justru mengapresiasi dan memuji puisi Neno Warisman.

Berikut ini isi lengkap puisi Neno Warisman yang viral tersebut.

BERITA FOTO: Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono Tersenyum Setelah Diperiksa 22 Jam

Allahu Akbar
Puisi munajat kuhantarkan padamu wahai berjuta-juta hati yang ada di sini
Engkau semua bersaudara dan kita bersaudara tersambung, terekat, tergabung bagai kalung lentera di semesta
Sorot-sorot mata kalian bersinar, wahai saudara
Mencabik-cabik keraguan
Meluluhlantakkan kesombongan

Karena mata-mata kalian nan jernih mengabarkan pesan kemenangan yang dirindukan, Insyaallah, pasti datang
Allahu Akbar
Kemenangan kalbu yang bersih
Kemenangan akal sehat yang jernih

Kemenangan gerakan-gerakan yang berkiprah tanpa pamrih
Dari dada ini telah bulat tekad baja
Kita adalah penolong-penolong agama Allah

Jangan halangi
Jangan sanggah
Jangan politisasi
Sebab ini adalah hati nurani

Dari mulut-mulut kita telah terlantun salawat, zikir, dan doa bergulir
Mengalir searah putaran bintang-bintang bertriliun banyaknya
Tersatukan dalam munajat 212

Miliaran matahari itu saudaraku
Merekatkan diri menjadi gumpalan kabut cahaya raksasa di semesta
Bukti kebesaran Allah Azza Wa Jalla
Begitulah kita saudaraku
Harusnya kita saling merekat

Wahai para pejuang fisabilillah di dalamnya
Ayo munajat
Ayo rekatkan umat

Jadikan barisanmu kuat dan saling rekat
Rekatkan Indonesiamu
Rekatkan jiwa-jiwamu
Rekatkan langkah dan tindakanmu

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved