Mahfud MD Ungkap 4 Level Gerakan Menggagalkan Pemilu 2019

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengungkap ada 4 level gerakan menggagalkan Pemilu 2019.

Editor: PanjiBaskhara
Mahfud MD. (Foto: Instagram @mohmahfudmd) 

"Tidak jelas-jelas menggagalkan Pemilu tapi mengarah kesana, yakni penyebaran hoaks. Sudaj jelas-jelas tidak benar masih terus diproduksi tapi diulang-ulang," sebut Mahfud MD.

Mahfud MD menjelaskan kabar hoaks terkait pergantian Ma'ruf Amin dengan Basuki Tjahaja Purnama yang jelas-jelas tidak mungkin terjadi karena ada Undang-Undangnya.

Mahfud Md juga menceritakan kabar hoaks terkait surat suara yang sudah tercoblos, meski surat suara belum tercetak.

Kemudian pada level ketiga yakni tindakan-tindakan yang bertentangan dengan akal sehat.

"Selalu KPU itu disalah-salahkan, selalu dikatakan KPU antek pemerintah, KPU didikte pemerintah. Padahal pemerintah tidak pernah menyentuh KPU, yang buat KPU itu dulu kan DPR. Mereka pilih sendiri kemudian dituduh KPU diminta pemerintah untuk kasih kisi-kisi. Setelah dibuka ternyata kedua belah pihak yang meminta agar kisi-kisi debat itu dibuat. Setelah keduanya yang minta keduanya sama-sama malu," jelas Mahfud MD lagi.

Hal-hal ini disebut Mahfud bisa meruntuhkan kredibilitas KPU RI.

Mahfud MD juga ibaratkan pemilihan kali ini sebagai aduan ikan di kolam.

"Seperti ngadu orang di kolam. Sekarang kita pilih nomor tertentu agar terjadi pergantian pemerintahan. Setelah itu kita isi lagi, yang mengganti itu kita tendang juga melalui konstitusional melalui mencari kelemahannya," ujar Mahfud MD.

Mahfud menjelaskan jika banyak orang yang meminta dirinya untuk melaporkan, namun Mahfud jelaskan hal ini tentu sudah diselidiki oleh kepolisian.

Lebih lanjut Mahfud MD menjelaskan hal ini harus diungkapkan ke publik.

"Pemilu ini kita setuju. Pemilu adalah pesta demokrasi. Tidak ada pesta yang mengerikan. Pesta itu biasanya nyaman,"

"Nah ini sekarang ini banyak teror-teror, saling mengkafirkan orang, menyalahkan, menganggap orang lain dihadapi adalah musuh. Oleh sebab itu saya berbicara ke masyarakat, ayolah Indonesia bisa jadi emas tapi kita harus bersatu," jelas Mahfud MD.

"Boleh berbeda pilihannya, jika sudah terpilih kemudian kita berpelukan lagi, itulah filosofi kehidupan kita berbangsa dan bernegara," lanjut Mahfud MD.

Pada akhir sesi wawancara Mahfud MD meminta masyarakat untuk rukun, dan tidak percaya dengan berita hoaks jelang Pemilu 2019.

Mahfud MD berharap Indonesia bisa ciptakan demokrasi damai, untuk menjadikan bangsa Indonesia emas, dengan menghargai siapa yang menang dan kembali berpelukan bersama.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Mahfud MD Jelaskan Gerakan yang Gagalkan Pemilu, Waspada Teror Hoaks dan Tetap Rukun Meski Berbeda"

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved