Ada Doktrin Bagi Anggota Geng Motor di Jakarta

Anggota kawanan geng motor meresahkan warga di Jakarta ditangkap polisi dan ada anggota anak-anak di bawah umur.

Penulis: Joko Supriyanto |
Warta Kota/Joko Supriyanto
Polres Metro Jakarta Barat mengelar rekontruksi kasus pembacokan dan perampokan terhadap Ahmad Al Fandri yang dilakukan oleh kawanan geng motor. Dalam rekontruksi tersebut terdapat 11 adegan yang diperagakan. 

Anggota kawanan geng motor nekat melakukan pembacokan karena mendapatkan doktrin. Ketika ditangkap polisi dan ditahan, anggota geng motor akan mendapatkan gelar tank.

WARTA KOTA, PALMERAH---- Sebanyak 14 orang kawanan geng motor ditangkap polisi atas pembacokan yang kepada seorang remaja di Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Adapun 14 tersangka dari anggota geng motor yang ditangkap adalah Feri Syahputra, Ahmad Reza, Wiratama, Aditya Syah alias Jawa, Sugi, Warno alias Gembel, Baikal, A Reza.

Serta enam anak di bawah umur berinisial IN, ES, AS, FT, JM, MR.

Saat ini polisi masih memburu tiga pelaku lainnya, yakni yakni Madon, Akbar, dan Kibul.

Kronologi Granat Meledak di Bogor, Dua Bocah Tewas

Madon diketahui melakukan pembacokan, sementara Akbar diketahui mengambil sepeda motor korbannya.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Edi Suranta Sitepu, mengatakan, para tersangka melukai korbannya agar mendapatkan gelar dan diakui oleh para kelompoknya.

"Ini ada doktrin antar mereka, agar mereka mendapatkan pengakuan, mereka ini harus berani, salah satunya melakukan menusuk atau melukai siapa saja yang ditemui di jalan," kata Edi, Kamis (14/2/2019).

Ada Aturan Baru Bagi Calon Pengguna Spotify

Selain itu, para tersangka yang sebagian di antaranya masih dibawah umur ini, jika kemudian ditangkap polisi, mereka pun akan mendapatkan pengakuan sebagai tank.

Gelar tank adalah orang yang disegani dan paling berani kelompoknya.

"Jadi mereka ini jika berani melukai kemudian ditangkap dan menjalani hukuman, setelah bebas, mereka akan mendapatkan gelar 'tank'. Jadi ini sebutan sebagai orang yang disegani," kata Edi.

Tol Trans Jawa, Waktu Tempuh Kedatangan Bus AKAP Lebih Cepat

Polres Metro Jakarta Barat menggelar rekonstruksi kasus pembacokan dan perampokan terhadap Ahmad Al Fandri yang dilakukan oleh kelompok geng motor.

Dalam rekonstruksi tersebut terdapat 11 adegan yang diperagakan.

Rekonstruksi yang digelar di samping Polres Metro Jakarta Barat pada Kamis (14/2/2019) itu berlangsung kurang lebih satu jam dengan melibatkan saksi-saksi, para tersangka serta beberapa pemeran pengganti.

Meski setiap adegan diperagakan oleh kelompok geng motor tersebut, namun aksi pembacokan yang dilakukan oleh Madon diperagakan oleh pemeran pengganti karena tersangka masih dalam pengejaran petugas.

Dalam rekonstruksi tersebut secara jelas diperlihatkan apa yang terjadi.

Menjelang Formula 1 2019, McLaren MCL34 Dirilis: Carlos Sainz Jr Langsung Jatuh Hati

Termasuk bagaimana aksi pelaku utama, Madon, membacok Ahmad Al Fandri secara membabi buta.

Hal itu ditunjukkan mulai adegan ke-5, di mana para pelaku mulai menghadang korban Ahmad yang kala itu berboncengan dengan Dandy Rayhan di kawasan Tubagus Angke, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Selasa (5/2/2019).

Kemudian pada adegan ke-6 diperagakan pelaku Madon membacok Ahmad hingga membuatnya terluka di bagian punggung.

Ahmad, seperti ditunjukkan di adegan ke 8A, sempat berlari dengan luka ke arah Dandy.

Selanjutnya korban tak sadarkan diri dengan luka bacokan dan bersimbah darah hingga akhirnya meninggal saat mendapatkan perawatan di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat.

Sedangkan pada adegan 8B, para pelaku kemudian mengambil motor Vario milik Ahmad dan meninggalkan lokasi, setelah melihat korbannya bersimbah darah.

"Dalam rekonstruksi ini tidak ada yang terbantahkan. Semua pelaku maupun saksi (teman korban) mengakui kejadian itu," kata Edi.

Cuitan CEO Bukalapak Achmad Zaky Bikin Tersinggung Para Pendukung Jokowi, Ini Penyebabnya

Edi mengatakan, jika 17 orang yang menjadi tersangka itu merupakan komplotan geng motor yang biasa beraksi di kawasan Jakarta Barat.

Mereka terdiri dari delapan geng motor di antaranya Basmol (Barisan Manusia Oleng), Swiss (Sekitar Wilayah Slipi), Garjok (Garden Pojok), dan ada juga Israel (Istana Sekitar Rel).

"Motifnya tersangka ini sebelum beraksi mereka ini tawuran di depan hotel di kawasan Penjaringan. Di situ terjadi saling lempar batu, tidak ada korban, dan mereka bubar setelah itu," ujarnya.

Usai melakukan tawuran, mereka pun akhirnya berjalan mengarah ke Jalan Tubagus Angke.

Mereka bertemu dengan Ahmad (korban) dengan rekannya yang mengendarai sepeda motor hingga akhirnya pelaku membacok korban.

"Jadi setelah mereka membacok korbannya, kendaraan yang dikendarai korban pun diambil, lalu mereka kabur, meninggalkan korban," ucapnya.

Wanita yang Diduga Dilecehkan Marko Simic di Pesawat ke Australia Ternyata Orang Indonesia

Atas perbuatan tersangka, kini mereka pun merasakan dinginnya lantai tahanan Polres Metro Jakarta Barat, dan ke 14 orang yang diamankan tersebut di jerat pasal 365 KUHP dan Pasal 170 ayat 3 ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Kanit Krimum Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat AKP Rulian Syauri mengatakan, pelaku merupakan gabungan dari beberapa orang geng motor yang ada di wilayah Kembangan.

Solidaritas tinggi dan mencari jati diri mendorong mereka berbuat nyeleneh mulai dari merampas pengendara motor hingga membunuhnya.

Mencegah hal itu terjadi, Rulian mengakui pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan menangani masalah ini.

Upaya pencegahan akan dilakukan dengan mendatangi beberapa lokasi yang terindikasi jadi kelompok geng motor, khususnya sekolah.

Artis Raihaanun Memilih untuk Tidak Berbicara Selama Delapan Tahun.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved