Wilayah Singapura Bagian Timur Diselimuti Kabut Asap Akibat Pembakaran Sampah di TPA Johor

Pihak Badan Lingkungan Nasional (NEA) mengatakan saat ini udara di kawasan bagian timur Singapura diselimuti asap.

Penulis: Panji Baskhara | Editor: Panji Baskhara
Istimewa
Pejalan kaki mengenakan masker saat berjalan di Tampines Central Park pada 8 Februari 2019. (Foto: ST FILE) 

Pihak Badan Lingkungan Nasional (NEA) mengatakan saat ini udara di kawasan bagian timur Singapura diselimuti kabut asap.

Bau asap begitu menyengat di udara bagian timur Singapura saat ini disebabkan dari pembakaran sampah yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di di Bandar Tenggara, tenggara Johor, Johor, Malaysia.

Dilansir The Straits Times, pihak dari otoritas lingkungan Singapura itu juga mengatakan jika sudah berkordinasi dengan pihak pemerintah terkait di Malaysia mengenai pembakaran sampah di TPA Johor tersebut.

Asap melekat di udara Singapura bagian timur dari akibat pembakaran sampah di TPA di Johor tersebut, sudah terjadi sejak Selasa (5/2/2019)

"Pihak berwenang Malaysia telah bekerja sepanjang waktu untuk menghentikan pembakaran," kata seorang juru bicara NEA dalam menanggapi pertanyaan dari Channel NewsAsia, Sabtu (9/2/2019).

Hotman Paris Ragukan Rencana Pernikahan Syahrini dan Reino Barack, Naomi Wanita Indigo Ungkapkan Ini

Mantan Menteri Gus Dur Sarankan Jokowi Rekrut Juru Bicara yang Agresif

Video Viral Kronologi Pelaku Jambret Teriak Histeris Saat Diinterogasi Polisi Pakai Ular

Banyak laporan dari warga di bagian timur Singapura bau asap di udara di wilayahnya sejak Jumat (8/2/2019).

Bahkan warga berspekulasi jika asap yang menyelimuti udara di bagian timur Singapura akibat angin yang telah meniup asap dari negara lain.

Namun, oihak NEA ternyata tak mendeteksi adanya sumber asap dari pembakaran yang ada di negara tetangganya tersebut.

Pihaknya juga tak mendeteksi adanya sumber pembakaran lokal maupun asap dari pabrik-pabrik yang ada.

"Tidak ada kabut lintas batas yang terdeteksi di wilayah itu," katanya.

Ini Syarat Pasien DBD Dapat Perawatan Gratis di RSUD Meskipun Tak Punya BPJS

Pakai Megafon di Depan Alumni Universitas Trisakti, Jokowi: Saya Bukan Diktator

DBD Mulai Makan Korban, Balita di Rawa Buaya Meninggal Meski Sempat Sembuh Setelah Minum Obat Warung

Pada hari Jumat kemarin, pembacaan PM 2.5 setiap jam dari jam 4 pagi sampai 5 pagi di bagian timur dicatat pada 70 hingga 73 μg / m3, di Band II (Tinggi) untuk kualitas udara.

Bacaan untuk seluruh Singapura berada di Band 1 (Normal).

Pada jam 11 pagi, kualitas udara di timur meningkat ke Band I (Normal).

Lalu, mulai pukul 22:00 pada Jumat malam, NEA menerima laporan dari penduduk di daerah tersebut bahwa bau tersebut telah kembali.

Badan tersebut mengatakan telah menjangkau Departemen Lingkungan Johor, yang mengkonfirmasi kebakaran TPA.

"Angin di wilayah Singapura saat ini bertiup dari timur laut selama beberapa hari terakhir dan diperkirakan bakal bertahan selama beberapa hari ke depan," kata NEA.

Pembacaan PM 2.5 setiap jam di wilayah timur sejak pukul 07:00 pada hari Sabtu berkisar antara 7 hingga 34 μg / m3, di Band I (Normal).

Pihka NEA juga mengatakan tingkat senyawa organik yang mudah menguap di udara dalam batas aman

"Kami sedang memantau kualitas udara, dan akan memberikan pembaruan informasi apabila ada perubahan situasi," tambahnya.

Sumber: Warta Kota
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved