Kalau Tak Lulus SNMPTN dan SBMPTN 2019, Ada Jalur 'Sakti' Masuk PTN yang Kuotanya Besar
Kalau Tak Lulus SNMPTN dan SBMPTN 2019, Ada Jalur 'Sakti' Masuk PTN yang Kuotanya Besar.
MENGENYAM pendidikan di perguruan tinggi negeri (PTN) menjadi dambaan banyak lulusan SMA maupun SMK.
Ada 3 jalur masuk PTN di tahun 2019 maupun tahun-tahun sebelumnya.
Ketiga jalur masuk PTN itu adalah SNMPTN, SBMPTN, dan satu jalur 'sakti' yang tahun 2019 ini kuotanya diperbesar ketimbang tahun 2018 dan sebelumnya.
SNMPTN bisa disebut sebagai jalur terbatas.
Hal itu lantaran SNMPTN hanya mengakomodir siswa unggulan di tiap sekolah di Indonesia, dan mengenyam pendidikan di sekolah yang terdaftar dalam NIPSN.
Mereka yang mendaftar akan diadu nilai rapor SMA-nya.
Hal ini membuat tak semua lulusan SMA atau SMK bisa masuk ke PTN lewat jalur SNMPTN.
Sedangkan SBMPTN merupakan jalur yang bisa diikuti setiap lulusan SMA.
Salah satu syaratnya mereka harus mengikuti ujian tulis SBMPTN 2019.
Ada perbedaan jenis ujian antara SBMPTN 2018 dan SBMPTN 2019.
Tahun 2018 lalu ujian SBMPTN terdiri dari Tes Kemampuan dan Potensi Akademik dan Tes Kemampuan Dasar.
Selain itu ujian dilakukan dengan berbasis kertas, komputer atau android.
Sedangkan di SBMPTN 2019, ujian terdiri dari TPS (Tes Potensi Skolastik) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA), serta Ujian 100 persen berbasis komputer.
Sistem penentuan kelulusan SBMPTN 2018 juga berbeda dengan SBMPN 2019.
Tahun 2018 hanya ada 3 tahap dalam SBMPTN, yakni pendaftaran, ujian, dan penentuan kelulusan.
Sedangkan tahun 2019 terdapat 4 tahap dalam penentuan kelulusan SBMPTN, yakni pendaftaran, ujian, hasil nilai, pendaftaran PTN, dan penentuan kelulusan.
Jalur 'Sakti'
Jalur masuk PTN yang paling terakhir bisa dibilang adalah 'jalur sakti'.
Pendaftarannya dilakukan setelah SNMPTN dan SBMPTN selesai dilaksanakan.
Ya, kuota masing-masing jalur masuk PTN memang berbeda.
Tahun 2019 ini kuota terbesar diberikan kepada jalur SBMPTN, yakni 40 persen dari total kuota penerimaan.
Sedangkan untuk jalur SNMPTN 2019 kuotanya hanya 20 persen dari kuota total penerimaan.
Kuota SNMPTN 2019 menurun ketimbang SNMPTN 2018 dimana kuotanya 30 persen dari total mahasiswa yang akan diterima
Nah, jalur 'sakti' inilah yang dibuka lebih besar pada tahun 2019 ini.
jalur 'sakti' ini sebenarnya bernama seleksi mandiri atau jalur mandiri PTN.
Tahun 2019 ini jalur mandiri diberi kuota 30 persen dari total jumlah mahasiswa yang akan diterima.
Angka ini naik ketimbang tahun 2018 lalu dimana jalur mandiri hanya diberi kuota 20 persen.
Biaya Jalur 'Sakti' Lebih Mahal
Sementara itu biaya jalur 'sakti' masuk PTN bisa menjadi lebih mahal ketimbang jalur SBMPTN apalagi SNMPTN.
Hal itu lantaran pihak universitas bisa meminta uang pangkal dari para lulusan yang lolos dari jalur mandiri PTN.
Merujuk Permenristekdikti No 22 Tahun 2015 tentang Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal pada Perguruan Tinggi negeri di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Pasal 9 (1), menyebutkan PTN dapat memungut uang pangkal dan/atau pungutan lain selain UKT dari mahasiswa baru Program Sarjana dan Program Diploma yang terdiri atas:
1. mahasiswa asing
2. mahasiswa kelas internasional
3. mahasiswa yang melalui jalur kerja sama; dan/atau
4. mahasiswa yang melalui seleksi jalur mandiri.
Jadi untuk jalur mandiri besaran biaya kuliah tergantung kebijakan PTN tersebut dengan kata lain biaya jalur mandiri PTN terbagi menjadi 2 (dua), yakni :
1. Biaya kuliah terdiri atas UKT ditambah uang pangkal (atau pungutan lainnya).
2. Biaya kuliah hanya terdiri atas UKT saja.
Biayanya bisa berkisar antara Rp 2,5 juta sampai dengan Rp 100 juta untuk jurusan kedokteran.