Rizal Ramli Bocorkan Alasan Rupiah Menguat Sepekan Terakhir, Said Didu: Rentenir

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Rizal Ramli membocorkan alasan mengapa rupiah menguat dalam sepekan terakhir.

Penulis: | Editor: Andy Pribadi
cbonds.com
Pinjaman Indonesia sebesar 2 juta dolar AS yang tercatat dalam situs Financial Cbonds Information (cbonds.com). 

Palmerah, Warta Kota -- Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Rizal Ramli membocorkan alasan mengapa rupiah menguat dalam sepekan terakhir.

Alasannya karena pemerintahan Joko Widodo kembali berhutang kembali.

Alasan tersebut disampaikan Rizal Ramli lewat akun twitternya @rizal_ramli; pada Minggu (27/1/2019).

Dirinya menyebut pemerintahan Jokowi-sapaan Joko Widodo; kembali nekat mengambil hutang sebesar USD 2 juta atau setara Rp 28,2 miliar jika kurs Rp 14.100 per USD.

Padahal, yield atau bunga atau disebut kelebihan utang yang harus dibayarkan pemerintah Jokowi kini mencapai 11 persen per tahun dari total utang negara secara keseluruhan.

Para pemberi utang pun katanya semakin bahagia, sedangkan rakyat kembali dibebani dengan utang.

"RI ngutang lagi $2M yield 11,625%, 4 Maret 2019. Yield tertinggi! Vietnam yield hanya 5%. Rp kuat didukung peningkatan pinjaman dgn bunga super tinggi!! Kreditor pesta pora, rakyat semakin terbebani. Menkeu semakin ngawur. International bonds: Indonesia," tulis Rizal Ramli.

Rentenir

Mantan Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Said Didu pun menyoroti besarnya yield yang disepakati dan diterima pemerintahan Jokowi. Padahal, besaran bunga utang tersebut layaknya rentenir atau tengkulak.

"Kalau Yield seringgi ini siapapun bisa. Kok bunganya seperti bunga rentenir. Apakah negeri kita sdh jadi para pemilik uang mencari untung di sini dan yg menanggung seluruh rakyat ?" tulisnya mempertanyakan.

Empat faktor

Berbanding terbalik dengan Rizal Ramli, dikutip dari Kompas.com, Gubernur Bank Indonesia (BI) perry Warjiyo mengagungkan kebijakan pemerintah pusat.

Diungkapkannya, terdapat empat faktor yang mendorong penguatan pergerakan rupiah yang kini berada pada kisaran level Rp 14.050 per dollar AS atau menguat 42,05 poin atau 0,3 persen dibandingkan penutupan perdagangan pekan lalu yang berada pada posisi Rp 14.092 per dollar AS.

Faktor pertama, kepercayaan investor asing terhadap pasar dalam negeri cenderung meningkat.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
  • Berita Populer
      1.
      2.
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved