Langkah Jokowi Bagi-bagi Sertifikat Tanah Disebut sebagai Tindakan Konkret dan No Hoax

Dalam kesempatan yang sama, Pengamat Politik IPI Jerry Massie sependapat bahwa pembagian sertifikat tanah itu bukan hoax.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Andy Pribadi
Warta Kota/Joko Supriyanto
Para peserta seminar Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86/2018 tentang Reforma Agraria, Jumat (25/1). 

MENTENG, WARTA KOTA -- Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86/2018 tentang Reforma Agraria yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo pada 24 September 2018 dianggap sesuatu tindakan yang konkret untuk menyentuh lapisan bahwa.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden KSBSI Mudhofir. Menurutnya tindakan tersebut merupakan sesuatu trobosan yang sangat berani.

"Presiden Jokowi beri terobosan dan sangat berani," kata Mudhofir, Jumat (25/1/2019).

Lebih lanjut, pentolan buruh ini mensinyalir ada pihak lawan yang ingin mendelegitimasi kebijakan pemerintahan Jokowi terutama pemberian sertifikat gratis.

Padahal langkah yang di ambil oleh Jokowi konkret dan bukan hoax.

"Mereka mencoba menutupi berbagai berita bohong yang sudah mulai menggerus suara pihak lawan Jokowi. Jadi apapun dilakukan, logika menjadi di bolak-balik, jadi apa yang dilakukan Jokowi pasti buruk," ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Institute Agroekologi Indonesia INAgri Ahmad Yackob mengakui bahwa sosok Jokowi adalah Presiden progresif yang berani bisa mengimplementasikan janji Nawacita.

Salah satunya membangun dari pinggiran dan mewujudkan kedaulatan pangan melalui reforma agraria.

"Jika ada yang bilang bohong sertifikat gratis tak perlu diladeni. Itu mengingau dan ngibul," kata Ahmad Yackob.

Dia memuji terobosan Jokowi yang ingin mengembalikan track yang lurus seperti reforma agraria dari desa ke desa ini.

Dia tak ingin pembagian sertifikat ini rakyat menjadi candu sehingga berbeda dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

"Ini kerja produktif dibandingkan BLT. Jokowi lebih memberikan jangka panjang," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Pengamat Politik IPI Jerry Massie sependapat bahwa pembagian sertifikat tanah itu bukan hoax.

Dia juga mengacungi jempol kebijakan Jokowi yang sangat spektakular itu.

"Rakyat mengakui kok kepuasannya. Jika tidak mengakui karena ada faktor like and dislike saja," katanya.

Jerry menilai jika pihak kompetitor Jokowi yang menarik masalah agraria ke politik adalah keliru besar. Bahkan, kata dia, ada yang lagi bermimpi sehingga mengigau.

"Ngigau ini, mungkin ada yang lagi mimpi. Bagi-bagi sertifikat itu bukan direkayasa dan hoax. Jangan terlalu di politisasi karena akan menggerus suara petahana di Pilpres 2019. Pesan saya simpel jangan baper, berkata jujur saja. Saya yakin meski mulut tidak mengakui, hati mereka pasti mengakui," ucapnya. (JOS)

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved