Kisah Mawar: 90 Tahun Rose Pandanwangi untuk Seriosa dan Keroncong
Diva seriosa dan keroncong Rose Pandanwangi menggelar acara “Kisah Mawar: 90 Tahun Rose Pandanwangi untuk Seriosa dan Keroncong” di Jakarta, Minggu.
DALAM rangka merayakan ulang tahun ke-90, diva seriosa dan keroncong Rose Pandanwangi menggelar acara “Kisah Mawar: 90 Tahun Rose Pandanwangi untuk Seriosa dan Keroncong”.
Acara akan digelar di Ciputra Artpreneur Theater, Jalan Prof Dr Satrio kav 3-5 Jakarta pada Minggu (27/1/2019) pukul 13.30 – 19.00.
Acara tersebut merupakan talk show yang dilanjutkan dengan pertunjukkan musik yang dimeriahkan oleh maestro musik klasik dan keroncong Indonesia.
Talk show ini akan membahas tentang perkembangan industri musik seriosa dan keroncong dengan beberapa pembicara, yaitu:
- Ananda Sukarlan,
- Ervina Simarmata (Penyanyi dan Pemenang Bintang Radio RRI 2005),
- Intan Soekotjo (putri maestro keroncong Indonesia Sundari Soekotjo & Co-Founder Yayasan Keroncong Indonesia),
- Ninok Leksono (Rektor Universitas Multimedia Nusantara),
- Sharifah Faizah Syed Mohammed (dosen Senior Universiti Teknologi MARA Malaysia),
- Imam D Kamus (akademisi dan Pendiri Sarekat Krontjong dan Dawai Nusantara)
Acara tersebut juga dimeriahkan oleh penampilan musik dari Ananda Sukarlan, Sundari Soekotjo, Ervina Simarmata, Intan Soekotjo, Ninok Leksono, Nikodemus Lukas dan group Keroncong Sekar Pertiwi.
Harga Tiket
Kelas A – Rp 500.000
Kelas B – Rp 250.000
*Dapatkan promo beli 10 gratis 1 tiket
Pembelian Tiket: Hubungi 021 29 889 889

Istri S Soedjojono
Rosalina Poppeck atau dikenal sebagai Rose Pandanwangi adalah seorang penyanyi seriosa Indonesia, asal Makassar.
Suaminya, S Sudjojono, adalah seorang pelukis, yang juga memberi nama Rose Pandanwangi.
Perjalanan karier Rose Pandanwangi dalam dunia seriosa diawali ketika bertemu dengan guru menyanyi Jepang Miakira.
Oleh Miakira, Rose diperkenalkan dengan serombongan orkes dari Jepang yang mengadakan tour keliling di Ujung Pandang.
Bakat dan warna suara Rose ternyata cocok dengan selera orkes tersebut.
Akhirnya ia diikutkan pada orkes tersebut.
Akhirnya selain Rose tergabung juga ayah Mochtar Embut.
Dahulu Ia dikenal sebagai Rose Sumabrata , pada tahun 1959 barulah Nama Rose Pandanwangi digunakan setelah S Sudjojono, suaminya yang memberikan nama tersebut sebagia pelopornya.
Pada zamanya itu musik seriosa sangat menarik dunia dan budaya secara luas di dunia.
Pada tahun 1947, Rose masih menggunakan nama keluarga ayahnya, yaitu Poppeck.
Rose dan keluarga dahulu tinggal di Makassar ,.
Ayahnya mengirimkan Rose ke Eropa, yaitu di Belanda untuk melanjutkan bidang studinya.
Pada saat itu umur Rose masih berusia 17 Tahun.
Sebelum ia pergi ke Belanda untuk melanjutkan studinya, ternyata bakat yang dimiliki oleh Rose ini sudah menarik perhatian guru serta pemain musik luar negeri.
Sebelum Rose pergi ke Belanda ia juga sudah pernah tour keliling Sulawesi selatan bersama rombongan orkes jepang.
Orkes ini dikenalkan Oleh guru Rose, yaitu Mirahira.
Di Belanda Rose melanjutkan studinya di bidang musik.
Di Eropa Rose mengikuti festival di Budapest, Hongaria pada bulan Agustus 1949 .
Rose adalah salah satu perwakilan rombongan indonesai , pada saat itu ia memakia nama Rose Sumabrata dari suami pertamanya.
Bintang Radio
Sukses sebagai penyanyi solo orkes, oleh ayahnya pada tahun 1947 Rose dikirim ke Eropa untuk memperdalam musik.
Di Eropa inilah bakat Rose di bidang tarik suara, khususnya seriosa, dapat berkembang.
Tahun 1952 Rose pulang ke Indonesia.
Tahun 1958 untuk pertama kalinya Rose mengikuti lomba bintang radio jenis seriosa dan merebut juara III.
Tahun 1959 Rose mengikuti lomba lagi, dan berhasil mengalahkan penyanyi legendaris seriosa Indonesia Norma Sanger.
Prestasinya diulang lagi ketika tampil menjadi juara nasional di Senayan tahun 1981.
Sejak tahun 1958 sampai 1965, Rose telah mengumpulkan 14 piala kemenangan baik untuk tingkat DKI maupun tingkat nasional.
Semenjak tahun 1965 Rose tidak aktif mengikuti lomba-lomba Bintang Radio untuk memberi kesempatan kepada pendatang baru.
Rose lebih aktif sebagai juri untuk lagu-lagu seriosa dan aktif mengadakan pentas di berbagai acara hiburan maupun gereja-gereja.
Prestasinya tidak terbatas di dalam negeri, tetapi juga ke mancanegara.
Tahun 1953 Rose mengikuti festival lagu klasik yang diadakan di Bucharest, Rumania dan berhasil sebagai juara III.
Selain itu, juga aktif pentas panggung hiburan antara lain di Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis, dan Lembaga Indonesia Amerika.
Model suaranya untuk tahun-tahun berikut hingga kini, dianggap sebagai contoh paling baik untuk seriosa. (soe)