Pesawat Jatuh
Hotel Ibis Minta Keluarga Korban Check Out, Lion Air Belum Berikan Tempat Pengganti
Oleh sebab itu, pihak keluarga menolak pergi dari posko, yang menurut informasi sudah ditutup oleh pihak Lion Air.
PULUHAN keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610, menolak angkat kaki dari posko di Hotel Ibis, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Mereka mengaku pihak manajemen hotel meminta para keluarga korban menyerahkan kunci terhitung mulai Rabu (23/1/2019) hari ini. Pemberitahuan itu diumumkan pada Selasa (22/1/2019) kemarin.
"Kami kan di sini difasilitasi oleh Lion, kalau pihak hotel meminta kami untuk check out kan enggak bisa, yang check in kan orang Lion, bukan kami," ucap Raja Umar (27), salah satu keluarga korban, di lokasi.
• Ini yang Bakal Dilakukan Sandiaga Uno di Tambora Jika Terpilih Jadi Wakil Presiden
Raja menyatakan, masih ada 64 korban yang belum teridentifikasi. Oleh sebab itu, pihak keluarga menolak pergi dari posko, yang menurut informasi sudah ditutup oleh pihak Lion Air.
Neuis Marfuah (46), keluarga korban lainnya, mengaku merasa ditipu oleh pihak Lion Air. Hal itu karena ia menilai pihak maskapai tersebut tak menepati janjinya ketika tragedi jatuhnya pesawat terjadi.
"Mereka minta seperti itu, tapi kan kami sudah menyerahkan surat keberatan kepada Direksi Lion Kapten Daniel Putut yang bertemu di kantor kemaritiman kemarin. Dan itu sudah disepakati oleh beliau, bahwasanya ini minimal untuk 64 keluarga korban masih difasilitasi untuk stay di sini. Walaupun di suratnya disebutkan bahwa posko di Ibis ini mau ditutup dan kami mau dipindahkan," papar Neuis.
• Megawati Minta Kadernya Jangan Bertengkar karena Rebutan Kursi
Namun demikian, pihak Lion Air seolah-olah memberikan saran kepada para keluarga korban untuk keluar dari hotel, dengan iming-iming akan menyediakan biaya akomodasi kepulangan mereka.
Padahal, hal yang diinginkan oleh keluarga korban adalah tetap tinggal di Jakarta hingga anggota keluarganya teridentifikasi.
"Tadi pagi saya dapat chat dari family assistant, mengatakan bahwa, 'ibu hari ini kalau diperlukan kami akan bantu carikan akomodasi'. Itu kan artinya kami tetap disuruh keluar. Oke kalau saya keluar, tapi tentukan tempat lain dong. Tapi kan mereka bilangnya belum menentukan tempat, kami baru dikabarin nanti. Artinya kami tetap harus pulang," bebernya.
Sebelumnya, Tim Disaster Victim Identification (DVI) baru berhasil mengidentifikasi 125 dari total 189 penumpang pesawat. Artinya, masih ada 64 korban yang hingga saat ini masih berada di dalam laut perairan Karawang, Jawa Barat. (*)
Daftar 62 Korban Penumpang Pesawat Sriwijaya SJ182 Yang Jatuh Di Kepulauan Seribu |
![]() |
---|
Sebanyak 262 Pilot Aktif Pakistan Diduga Gunakan Ijazah Aspal, Sewaktu Ujian Gunakan Joki |
![]() |
---|
Pesawat Pakistan yang Jatuh dan Tewaskan 97 Orang akibat Pilot Ngobrol Corona dengan Petugas Menara |
![]() |
---|
Pesawat Jet Tempur TNI AU BAe Hawk 209 Diproduksi Tahun 1974, Buatan Britania Raya |
![]() |
---|
Ini Jenis, Spesifikasi, & Fungsi Pesawat Tempur yang Jatuh di Riau |
![]() |
---|