Pesawat Jatuh
Fahri Hamzah Nilai Pemerintah Berikan Ruang Lion Air 'Ngerjain' Keluarga Korban Kecelakaan Pesawat
SEJUMLAH keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP mengadu ke DPR, terkait permasalahan yang mereka alami dengan pihak maskapai Lion Air.
SEJUMLAH keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP mengadu ke DPR, terkait permasalahan yang mereka alami dengan pihak maskapai Lion Air.
Kedatangan mereka diterima oleh Wakil Ketua DPR Bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat Fahri Hamzah.
Seusai pertemuan yang berlangsung sekira satu jam, Fahri Hamzah mengaku kaget karena hampir tiga bulan urusan pertanggungjawaban pihak Lion Air kepada para korban tak kunjung usai.
• Polisi Tangkap Buzzer Hoaks Tujuh Kontainer Surat Suara Tercoblos di Banten
"Saya shock karena mendengar hampir tiga bulan, rupanya urusan yang paling penting, yaitu tentang korban dan keluarga korban, justru masih terbengkalai dan menyisakan banyak sekali pertanyaan yang besar," kata Fahri Hamzah di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (21/1/2019).
Selain itu, Fahri Hamzah menilai pemerintah juga terlihat kebingungan menghadapi kasus tersebut.
"Dalam uraian tadi, saya menemukan bahwa pihak pemerintah seperti gamang menghadapi kasus ini. Pihak Lion sepertinya diberikan ruang, 'ngerjain' keluarga korban," ujarnya.
• Belum Ada Petugas Jaga, Lift di JPO Jelambar Barat Belum Dioperasikan
Kompensasi yang seharusnya diberikan pun, kata Fahri Hamzah, masih menemui hambatan. Sebab, mayoritas ahli waris belum menerima kompensasi dari Lion Air.
"Lalu mayoritas dari keluarga korban itu belum mendapatkan kompensasi apapun, dan kompensasi yang mereka dapatkan mesti dengan prasayarat-prasyarat yang begitu aneh," tuturnya.
Untuk itu, Fahri Hamzah mengimbau pemerintah untuk serius menangani hal tersebut. Pemerintah, kata Fahri Hamzah, harus melakukan koordinasi untuk menuntaskan hak-hak dari keluarga korban.
• Serikat Pekerja Hero Supermarket Gelar Unjuk Rasa, Jalan Boulevard Bintaro Ditutup
"Saya juga akan berkirim surat kepada Presiden berdasarkan aspirasi baru ini. Supaya Presiden membantu keluarga korban menyelesaikan ini," ucapnya.
Anton Sahadi, perwakilan keluarga korban mengatakan, kedatangannya bersama keluarga korban yang lain guna menyampaikan beberapa hal.
"Yang pertama, kata Anton, permohonan untuk pencarian atau pengangkatan sisa jasad korban yang belum teridentifikasi, dengan tetap mempertimbangkan hasil dari Tim KRI SPICA. Kedua, tuntutan asuransi sesuai aturan tertuang dalam Permenhub No 77/2011 tanpa syarat," paparnya.
"Ketiga, meminta perhatian pemerintah kepada maskapai penerbangan, khususnya Lion Air, untuk meningkatkan pengawasan terhadap aspek keselamatan penumpang dan tuntutan terhadap konsistensi atas janji-janji Lion kepada keluarga korban," sambung Anton. (Chaerul Umam)
Daftar 62 Korban Penumpang Pesawat Sriwijaya SJ182 Yang Jatuh Di Kepulauan Seribu |
![]() |
---|
Sebanyak 262 Pilot Aktif Pakistan Diduga Gunakan Ijazah Aspal, Sewaktu Ujian Gunakan Joki |
![]() |
---|
Pesawat Pakistan yang Jatuh dan Tewaskan 97 Orang akibat Pilot Ngobrol Corona dengan Petugas Menara |
![]() |
---|
Pesawat Jet Tempur TNI AU BAe Hawk 209 Diproduksi Tahun 1974, Buatan Britania Raya |
![]() |
---|
Ini Jenis, Spesifikasi, & Fungsi Pesawat Tempur yang Jatuh di Riau |
![]() |
---|