Korsel Tak Sebut Korut sebagai 'Musuh' Lagi, Sebuah Pertanda Perdamaian di Semenanjung Korea
Ini menjadi kali pertama sejak 2010, tahun yang sama dengan saat 50 warga Korsel tewas dalam serangan yang dituding dilakukan oleh Korut.
KEMENTERIAN Pertahanan Korea Selatan (Korsel) disebut tidak lagi menyebut Korea Utara (Korut) dengan menggunakan istilah 'musuh' dalam laporan dua tahunannya, yang dirilis Selasa (15/1/2019).
Ini menjadi kali pertama sejak 2010, tahun yang sama dengan saat 50 warga Korsel tewas dalam serangan yang dituding dilakukan oleh Pyongyang.
• Sepakat Awasi Korut, Jepang Minta Perancis Kirim Kapal Induk Charles de Gaulle
• Kereta Kepresidenan Korut Tinggalkan China setelah Kim Jong Un Bertemu Xi Jinping
Dalam laporan dua tahunan sebelumnya, setelah 2010, Kementerian Pertahanan Korsel selalu memasukkan istilah seperti 'musuh', 'musuh masa kini', atau 'musuh utama' Korea Selatan.
Tak lagi digunakannya istilah 'musuh' untuk penyebutan Korut dianggap sebagai pertanda baik dalam ikatan kedua negara.
Meski demikian, dalam laporan tersebut masih ditemukan kalimat yang menyebutkan senjata pemusnah massal Korut sebagai ancaman bagi perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.
Sebagaimana diketahui, Korut masih memiliki program dan persenjataan nuklir yang sedang dalam proses untuk denuklirisasi. Korsel pertama kali menggunakan istilah 'musuh utama' untuk menyebut Korut pada 1995, yang dipicu pernyataan Pyongyang yang mengancam akan mengubah Seoul menjadi 'lautan api'.
Sejak saat itu, Korea Utara selalu menggunakan istilah 'lautan api' ketika terjadi konfrontasi dengan Korsel.
Sementara Seoul menyebut negara tetangganya itu sebagai "musuh utama", yang oleh Pyongyang dipandang sebagai provokasi dan menunjukkan permusuhan Korea Selatan.
Namun selama masa pengenduran ketegangan pada awal tahun 2000-an, Korsel berusaha menghindari penggunaan istilah itu dan baru kembali menggunakannya dalam laporan kementerian pertahanan pada 2010.
• Kim Jong Un dan Moon Jae In Akan Bertemu di Pyongyang, Bahas Denuklirisasi
Kecaman Kaum Konservatif
Hendak Bubarkan KLB, Kader Demokrat Dihadang Ormas Pemuda Pancasila, Andi Arief Ngadu ke Mahfud MD |
![]() |
---|
Marzuki Alie Dukung Ibas Jadi Ketua Umum Partai Demokrat, Darmizal Yakin Moeldoko Menangi KLB |
![]() |
---|
KLB Partai Demokrat Benar-benar Digelar, Kubu AHY Panas, Adukan KLB di Delisedang ke Polisi |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Gempa 8,1 Magnitude dan Peringatan Tsunami di Laut Pasifik, Gempa Terkuat di Dunia |
![]() |
---|
Kakek 63 Tahun Perkosa Wanita Berusia 32 Tahun, Sudah Tertangkap Basah Tetap Tak Mau Mengaku |
![]() |
---|