Masa Tanggap Darurat Diumumkan telah Berakhir Meski Derita Warga Belum Berakhir
Selain memicu banyak korban jiwa dan harta benda, bencana longsor itu mengakibatkan banyak warga kehilangan tempat tinggal.
BNPB mengumumkan bahwa masa tanggap darurat bencana longsor di Kec Cisolok Kab Sukabumi telah berakhir pada 6/1/2019.
Meski demikian, ketakutan dan trauma yang dialami masyarakat di kawasan Cisolok dan sekitarnya masih sangat dirasakan oleh korban dan keluarga korban bencana longsor tersebut.
Derita warga belum berakhir meski masa tanggap darurat sudah disampaikan telah berakhir.
Selain memicu banyak korban jiwa dan harta benda, bencana longsor itu mengakibatkan banyak warga kehilangan tempat tinggal.
Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan tertulisnya di Twitter menyampaikan hal tersebut.
@Sutopo_PN: Masa tanggap darurat bencana longsor di Kec Cisolok Kab Sukabumi telah berakhir pada 6/1/2019.
Dari 100 orang terdampak longsor : 64 orang selamat, 32 orang meninggal dunia, 1 orang hilang, dan 3 orang luka.
Selanjunya memasuki transisi darurat menuju pemulihan selama 1 bulan.
Sementara itu, Kompas.com menyampaikan bahwa Posko Terpadu Tanggap Darurat Bencana mencatat jumlah korban tanah longsor dari perbukitan Gunung Surandil, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat hingga hari terakhir, Minggu (6/1/2019) sebanyak 32 jiwa ditemukan dan 1 jiwa tidak ditemukan.
Bencana tanah longsor dari Gunung Surandil yang terjadi Senin (31/12/2018) sekitar pukul 18.00 WiB itu menerjang dan menimbun permukiman Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok.
Sebanyak 29 unit rumah dihuni 30 kepala keluarga yang berjumlah 100 jiwa itu porak poranda tertimbun material longsoran berupa tanah, lumpur, hingga bebatuan.
Puluhan rumah itu tertimbun dengan kedalaman antara 3 hingga 7 meter.
Dari 100 jiwa penduduk yang menempati lahan di pinggiran kawasan Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) itu, sebanyak 64 berhasil menyelamatkan diri dan diselamatkan.
Sebanyak 3 orang mengalami luka berat dan dievakuasi ke RSUD Palabuhanratu, serta sebanyak 33 orang hilang.
"Dari 33 orang yang dilaporkan hilang, sebanyak 32 orang ditemukan dan sudah teridentifikasi. Satu jiwa tidak ditemukan, namun pencarian korban sudah dilakukan secara maksimal dan hasil kerja kolaborasi semua pihak," ungkap Komandan Korem 061/Suryakancana, Kolonel (Inf) Mohamad Hasan dalam konferensi pers di Dusun Cimapag, Minggu malam.