BMKG Imbau Masyarakat Waspada Tsunami Susulan Setelah Temukan Fakta Baru Anak Gunung Krakatau
BMKG Imbau Masyarakat Waspada Tsunami Susulan Setelah Temukan Fakta Baru Anak Gunung Krakatau
Volume tersebut lebih kecil dari longsoran yang menyebabkan tsunami pada 22 Desember 2018 lalu, yakni sekitar 90 juta kibik.
"Jika ada potensi tsunami, tentu harapannya tidak seperti yang kemarin, namun kami meminta masyarakat untuk waspada saat berada di zona 500 meter di sekitar pantai," kata dia.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG membagikan kondisi terbaru aktivitas Gunung Anak Krakatau per 1-2 Januari 2019.
Secara visual teramati asap putih tebal setinggi 200-1500 meter di atas kawah.
Untuk aktivitas kegempaan, PVMBG mencatat tremor amp 1-18 mm terus menerus terjadi.
PVMBG mencatat terjadi sebanyak 51 kali gempa letusan, 454 kali gempa hembusan dan satu kali gempa vulkanik dalam.
Gunung Anak Krakatau kini berada pada status siaga/level III dengan radius bahaya 5 kilometer.
Terkirim kode 'orange tanggal 1 Januari 2019 pukul 14.50 WIB dan tinggi asap 910 mdpl serta arah angin ke timur laut.
Atas kondisi tersebut, berikut adalah rekomendasi PVMBG untuk masyarakat sekitar:
1. Masyarakat tidak diperbolehkan mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 kilometer dari kawah.
Yaitu di dalam kompleks Gunung Krakatau yang dibatasi oleh Pulau Rakata, Pulau Sertung, dan Pulau Panjang.
2. Masyarakat agar menyiapkan masker untuk mengantisipasi jika terjadi hujan abu.(Fitriana Andriyani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BMKG Imbau Masyarakat Waspada Tsunami Susulan Setelah Temukan Retakan Baru di Gunung Anak Krakatau.