Pembunuhan di Bekasi
Terungkap, Para Penghuni Kontrakan Tempat Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Pindah
"Itu ada 28 kamar yang ada. Pas kejadian ada 10 kamar terisi. Nah usai kejadian satu persatu pindah. Katanya serem dan was-was kalau pulang malam.”
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Hertanto Soebijoto
SUASANA rumah sekaligus tempat usaha keluarga Daperum Nainggolan, korban pembunuhan satu keluarga, di Jalan Bojong Nangka, Pondok Melati, Kota Bekasi, nampak sepi.
Pantauan Warta Kota, toko yang biasa dijaga korban pun tutup.
Sedangkan pintu gerbang kontrakan terbuka. Di dalam halaman kontrakan hanya terparkir mobil boks miliki Dauglas Nainggolan saudara korban.
Menurut Agus warga setempat, usaha kontrakan milik Dauglas yang dijaga korban Daperum hanya diisi satu pengontrak.
Itu pun baru diisi beberapa hari ini. Setelah sebelumnya usai kejadian pembunuhan pengontrak pada pindah semua.
"Sepi bangat, kan abis kejadian yang ngontrak pada pindah. Pada takut kebayang-bayang korban meninggal," katanya kepada Warta Kota, Rabu (26/12/2018).
Rumah Agus tepat berada di depan rumah lokasi pembunuhan.
Agus menjelaskan rumah tersebut pada hari Sabtu (22/12/2018) dilakukan kegiatan kebaktian.
"Rumah itu dibersihin total, terus Sabtu kemarin ramai kayak acara ibadah gitu kalau orang islam mah Yasinan," ujarnya.
Mastaufik (31) petugas keamanan yang berjaga disekolah dekat rumah lokasi pembunuhan satu keluarga mengungkapkan usai kejadian, satu persatu pengontrak pindah dikarenakan takut.
"Itu ada 28 kamar yang ada. Pas kejadian ada 10 kamar terisi. Nah usai kejadian satu persatu pindah. Katanya serem dan was-was kalau pulang malam,” kata Mastaufik.
Mastaufik juga mengaku saat dia berjaga malam kerap mendegar suara aneh.
"Saya kalau jaga malam suka denger suara suara aneh. Bukan saya doang, warga lain juga banyak. Apalagi sekarang sepi jadi terlihat makin seram," katanya.
Bahkan lanjut Mastaufik sepeda motor berplat Medan milik korban serinh bergerak sendiri.