Terungkap Penjelasan Ustadz Abdul Somad tentang Pengucapan Jaenudin Nachiro
Ustadz Abdul Somad (UAS) pun menjelaskan, ucapan Jaenudin Nachiro seharusnya adalah Zayyinuddin Yahtirom.
Viralnya istilah Jaenudin Nachiro di media sosial sejak sebulan lalu dianggap sejumlah kalangan merupakan ucapan yang tidak benar.
Ustadz Abdul Somad (UAS) pun menjelaskan, ucapan Jaenudin Nachiro seharusnya adalah Zayyinuddin Yahtirom.
Penjelasan tersebut seperti dalam video yang diposting melalui Twitter oleh Nana lewat akun @ronavioleta; pada tanggal 19 Desember 2018.
Video tersebut pun kembali dibagikan masyarakat, termasuk Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Fahri Hamzah lewat akun Twitternya @fahrihamzah; pada Rabu (19/12/2018).
Dalam video tersebut, Ustadz Abdul Somad terlihat menjelaskan kalimat Zayyinuddin Yahtirom.
Ustadz Abdul Somad bahkan mengeja kata per kata Zayyinuddin Yahtirom dalam tulisan bahasa Arab.
"Hiasilah dunia dengan sikap saling menghormati," jelas Ustadz Abdul Somad mengeja.
"Tapi, kemudian, pada saat pengucapannya 'Zayyinud-din', asalnya dari 'Dunniya', tapi karena fusha (pengejaan bahasa Arab, sehingga salah satu harkat atau tanda baca dihapus), Zayyinud-din, seolah-olah terpisah, Zayyinuddin Yahtirom, ininya hilang (harkat)," ungkap Ustadz Abdul Somad.
Asal katanya Zayyinud, A Dunya, Yahtirom, hiasilah dunia ini dengan sikap saling menghormati.
"Tapi, kemudian saat pengucapannya, 'Zayyinuddin Yahtirom'," jelas Ustadz Abdul Somad.
Usai memaparkan kalimat tersebut, Ustadz Abdul Somad melafadzkan bait reff dalam lagu Deen As Salaam.
"Ab’tahiyah wabsalaam, Ansyuruu ahlal kalaam zainuudiin yah tirom," ucap Ustadz Abdul Somad.
"Kata UAS, yang benar Zayyinuddin Yahtirom. Bukan : Jaenudin Nachiro. Jadi.... Tartil nya pak @jokowi , seperti apa ya pak @lukmansaifuddin?," tulis Nana dalam akun Twitter yang menjadi salah satu kicauan terpopuler.
Seperti diketahui, sebelumnya, istilah Jaenudin Nachiro seketika viral usai video Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo saat dia memberikan sambutan di acara Penutupan Bintang Vokalis Qasidah Gambus Tingkat Nasional ke-XXIII yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (29/11/2018), yang beredar luas.
Ketika itu, Jokowi-sapaan Joko Widodo; menyanyikan lagu berjudul 'Deen As Salaam' milik grup musik gambus Sabyan.
Namun, Jokowi salah mengucapkan salah satu bait dalam lagu tersebut, yakni Jaenudin Nachiro yang seharusnya Zayyinuddin Yahtirom.
Merujuk hal tersebut, Jaenudin Nachiro kini dijadikan bahan lelucon masyarakat di media sosial.
Soalnya berbeda makna dengan kalimat Zayyinuddin Yahtirom yang berarti hiasilah dunia dengan sikap hormat.
Berikut lirik lagu Deen As Salaam milik grup musik gambus Sabyan
كَلَّ هَذِى الاَرْضِ مَاتَكْفِيْ مَسَاحَةْ
Kallahadiil ard matakfii masaahah
Seluruh bumi ini akan terasa sempit
لَوْ نَعِيْشِ بِلَا سَمَاحَةْ
Lawna ‘issib’laa samaahah
Jikalau hidup tanpa toleransi
وَانْ تَعَا يَشْنَا بحَبْ
Wa’an ta’ayyasna buhub’
Namun jika hidup dengan perasaan cinta
لَوْ تَضِيْقِ الاَرْضِ نَسْكَنْ كَلَّ قَلْبْ
Lawtadhiiqil ardhinaskan kaliqoolb’
Meski bumi sempit kita kan bahagia
كَلَّ هَذِى الاَرْضِ مَاتَكْفِيْ مَسَاحَةْ
Kallahadiil ard matakfii masaahah
Seluruh bumi ini akan terasa sempit
لَوْ نَعِيْشِ بِلَا سَمَاحَةْ
Lawna ‘issib’laa samaahah
Jikalau hidup tanpa toleransi
وَانْ تَعَا يَشْنَا بحَبْ
Wa’an ta’ayyasna buhub’
Namun jika hidup dengan perasaan cinta
لَوْ تَضِيْقِ الاَرْضِ نَسْكَنْ كَلَّ قَلْبْ
Lawtadhiiqil ardhinaskan kaliqoolb’
Meski bumi sempit kita kan bahagia
اَبْتَحِيَةْ وَبْسَلَامْ
Ab’tahiyah wabsalaam
Melalui perilaku mulia dan damai
اَنْشُرُوْا اَحْلَى الْكَلَامْ زَيْنُوْا الدِّنْيَا حْتِرَامْ
Ansyuruu ahlal kalaam zainuudiin yah tirom
Sebarkanlah ucapan yang manis, hiasilah dunia dengan sikap hormat
اَبْمَحَبَّةْ وَابْتِسَامْ
Ab’mahabah wabtisaam
Dengan cinta dan senyuman
ااَنْشُرُوْا بَيْنِ الاَنَامْ هَذَا هُوْا ديْنَ السَّلَامْ
Ansyuruu bainil anam hadahuu deen as salaam
Sebarkanlah diantara insan, inilah Islam Agama Perdamaian
كَلَّ هَذِى الاَرْضِ مَاتَكْفِيْ مَسَاحَةْ
Kallahadiil ard matakfii masaahah
Seluruh bumi ini akan terasa sempit
لَوْ نَعِيْشِ بِلَا سَمَاحَةْ
Lawna ‘issib’laa samaahah
Jikalau hidup tanpa toleransi
وَانْ تَعَا يَشْنَا بحَبْ
Wa’an ta’ayyasna buhub’
Namun jika hidup dengan perasaan cinta
لَوْ تَضِيْقِ الاَرْضِ نَسْكَنْ كَلَّ قَلْبْ
Lawtadhiiqil ardhinaskan kaliqoolb’
Meski bumi sempit kita kan bahagia
اَبْتَحِيَةْ وَبْسَلَامْ
Ab’tahiyah wabsalaam
Melalui perilaku mulia dan damai
اَنْشُرُوْا اَحْلَى الْكَلَامْ زَيْنُوْا الدِّنْيَا حْتِرَامْ
Ansyuruu ahlal kalaam zainuudiin yah tirom
Sebarkanlah ucapan yang manis, hiasilah dunia dengan sikap hormat
اَبْمَحَبَّةْ وَابْتِسَامْ
Ab’mahabah wabtisaam
Dengan cinta dan senyuman
ااَنْشُرُوْا بَيْنِ الاَنَامْ هَذَا هُوْا ديْنَ السَّلَامْ
Ansyuruu bainil anam hadahuu deen as salaam
Sebarkanlah diantara insan, inilah Islam Agama Perdamaian
ديْنَ السَّلَامْ
Deen as salaam
Agama Perdamaian
اَبْتَحِيَةْ وَبْسَلَامْ
Ab’tahiyah wabsalaam
Melalui perilaku mulia dan damai
اَنْشُرُوْا اَحْلَى الْكَلَامْ زَيْنُوْا الدِّنْيَا حْتِرَامْ
Ansyuruu ahlal kalaam zainuudiin yah tirom
Sebarkanlah ucapan yang manis, hiasilah dunia dengan sikap hormat
اَبْمَحَبَّةْ وَابْتِسَامْ
Ab’mahabah wabtisaam
Dengan cinta dan senyuman
ااَنْشُرُوْا بَيْنِ الاَنَامْ هَذَا هُوْا ديْنَ السَّلَامْ
Ansyuruu bainil anam hadahuu deen as salaam
Sebarkanlah diantara insan, inilah Islam Agama Perdamaian
اَبْتَحِيَةْ وَبْسَلَامْ
Ab’tahiyah wabsalaam
Melalui perilaku mulia dan damai
اَنْشُرُوْا اَحْلَى الْكَلَامْ زَيْنُوْا الدِّنْيَا حْتِرَامْ
Ansyuruu ahlal kalaam zainuudiin yah tirom
Sebarkanlah ucapan yang manis, hiasilah dunia dengan sikap hormat
اَبْمَحَبَّةْ وَابْتِسَامْ
Ab’mahabah wabtisaam
Dengan cinta dan senyuman
ااَنْشُرُوْا بَيْنِ الاَنَامْ هَذَا هُوْا ديْنَ السَّلَامْ
Ansyuruu bainil anam hadahuu deen as salaam
Sebarkanlah diantara insan, inilah Islam Agama Perdamaian
ديْنَ السَّلَامْ
Deen as salaam
Agama Perdamaian